Benda (pohon): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
ZéroBot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Menambah: jv:Bendha
Adi.akbartauhidin (bicara | kontrib)
+
Baris 20:
Pohon buah ini di [[Malaysia]] juga dikenal sebagai ''tekalong'' atau ''terap'', namun jangan dikelirukan dengan [[terap]], ''Artocarpus odoratissimus''. Benda di pelbagai wilayah juga disebut dengan nama-nama seperti ''torop'' ([[Karo]]); ''tarok'' ([[Minangkabau|Mink.]]); ''bĕnda, teureup'' ([[bahasa Sunda|Sd.]]); ''bendhå'' ([[bahasa Jawa|Jw.]]); ''kokap'' ([[bahasa Madura|Md.]]); ''taéng'' ([[Makassar|Mak.]])<ref name="heyne">Heyne, K. 1987. ''Tumbuhan Berguna Indonesia'', jil. '''2''': 674-676. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta.</ref>. Nama-nama lainnya di [[Kalimantan]], di antaranya, ''terap, kapua, kumut, pekalong''<ref name="argent"/>. Orang [[Dayak]] di wilayah Sungai Pesaguan dan Sungai Gerunggang menyebutnya dengan nama ''torap'' (untuk pohon yang muda), atau ''punuk'' untuk pohon yang telah berbuah.
 
== Pengenalan ==
[[File:Arto elast 101014-7647 y mp.JPG|thumb|left|180px|Daun pohon muda bercangap]]
[[Pohon]] berukuran sedang; jarang-jarang mencapai tinggi 45(-65) [[meter|m]], batang bebas cabang bisa mencapai 30 m dan gemang batang hingga 125(-210) [[sentimeter|cm]]. [[Banir]] mencapai tinggi 3 m di atas tanah. [[Pepagan]] kelabu-cokelat, bagian dalamnya kekuningan hingga cokelat pucat; [[lateks]]nya berwarna putih kekuningan.<ref name="argent"/><ref name="pros5">{{aut|Djarwaningsih, T., D.S. Alonzo, S. Sudo, and M.S.M. Sosef.}} 1995. ''Artocarpus'' J.R. Forster & J.G. Forster. in R.M.H.J. Lemmens, I. Soerianegara and W.C. Wong (eds.). ''Timber Trees: minor commercial timber''. Plant Resources of South-East Asia (PROSEA) '''5'''(2): 65.</ref>
Baris 29:
[[Bunga majemuk|Perbungaan]] dalam [[bongkol]] di ketiak, pada ranting yang berdaun. Bongkol jantan serupa jari gemuk, 6-20 × 2,5-3,8 cm; kuning, kemudian cokelat. [[Buah#Pembentukan buah|Buah semu]] (''syncarp'') kuning-cokelat, kemudian cokelat; silindris, lk. 11,5 x 5,5 cm, tertutup rapat oleh tonjolan-tonjolan serupa duri pendek dalam dua ukuran; bertangkai 6,5-12 cm; buah berbau kurang enak jika masak. [[Biji|Biji-biji]] elipsoid, 10 × 6 mm, terbungkus ‘daging buah’ (sebetulnya perkembangan tenda bunga) berwarna putih.<ref name="argent"/>
 
Musim bunga pohon benda umumnya terjadi pada bulan Juni-Agustus dan ber[[buah]] pada Oktober-Desember, terkadang sampai bulan Januari.<ref name=BP>{{cite book |first1=Setijati |last1=Sastrapradja |first2=Siti Harti Aminah |last2=Lubis |first3=Eddy |last3=Djajasukma |first4=Hadi |last4=Soetarno |first5=Ischak |last5=Lubis |year=1981 |title=Proyek Penelitian Potensi Sumber Daya Ekonomi:Sayur-Sayuran |page=13 |volume=14 |publisher=[[Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia|LIPI]] bekerja sama dengan [[Balai Pustaka]] |location=[[Jakarta]] |oclc=}}</ref> Buahnya bundar, warnanya coklat kekuning-kuningan. Permukaannya berduri runcing lunak yang tidak sama. Daun dan buahnya mirip [[Artocarpus altilis|Kluwih]].<ref name=BP/>
==Kegunaan==
 
== Persebaran dan habitat ==
Tumbuhan ini tersebar dari [[Burma]], [[Siam]], [[Malaya]], sampai [[Pulau Palawan]]. Di [[Indonesia]], ia tumbuh di seluruh Nusantara. Pohon benda umumnya tumbuh liar di [[hutan]]-hutan dataran rendah sampai pada ketinggian 1500 [[mdpl]]. Adapun ia biasa tumbuh liar di tepi jalan yang tidak terpelihara atau dekat [[kuburan]]. Perbanyakannya melalui [[biji]].<ref name=BP/>
 
== Kegunaan ==
[[Buah]] benda yang telah masak dimakan dalam keadaan segar, [[biji]]nya dapat dimakan setelah di[[rebus]] atau di[[goreng]]. [[Getah]] benda sering digunakan sebagai perekat untuk menjerat [[burung]].<ref name="pros5"/>
 
=== Serat ===
Pepagan benda menghasilkan serat yang dapat dipergunakan sebagai tali, atau bahan pakaian orang [[Dayak]] di masa lalu. Bahan tali ini di daerah [[Sungai Barito|Barito]] disebut ''tambaran'', sedangkan di pedalaman [[Kabupaten Ketapang|Ketapang]] disebut ''kapuak''. Tambaran diperoleh dari anak pohon yang berumur 2-4 tahun, dari pepagan bagian dalam yang lunak dan lembut. Anak pohon itu mula-mula ditebang, dan batangnya dipotong-potong sepanjang setengah meter (atau sesuai kebutuhan) dan dikelupas kulitnya. Kulit bagian dalam itu, setelah dipisahkan dari pepagan luar yang keras, kemudian dibersihkan dengan sepotong besi yang bergerigi.<ref name="heyne"/>
 
Baris 38 ⟶ 43:
Cara lain untuk memperoleh tali kapuak adalah dengan memukul-mukul pepagan bagian dalam tadi dengan palu kayu yang ujungnya beralur atau bergerigi, sambil dibersihkan dalam air. Serat halus yang diperoleh kemudian dicuci dan dikeringkan. Tali kapuak masih dipergunakan di berbagai daerah di [[Kalimantan]] hingga kini, sebagai tali untuk menggendong ''kebuduk'' (keranjang angkut tradisional) atau untuk mengikat pelbagai perabotan rumah tangga.
 
=== Kayu ===
Kayu benda, dalam perdagangan digolongkan sebagai [[kayu terap]]; yakni kayu ringan dengan kerapatan kayu (pada kadar air 15%) antara 365 – 640 [[kilogram|kg]]/[[meter|m]]<sup>3</sup><ref name="pros5"/>. Sebagaimana dikutip Heyne, kayu ini bersifat halus atau agak halus, sedikit padat sampai agak padat, berserat kasar, mengkilat, berwarna kuning muda namun akhirnya menjadi cokelat. Keawetannya tergolong rendah, termasuk kelas awet III-IV; dan mudah dirusak [[rayap]]. Untuk digunakan sebagai tiang atau papan [[rumah]], orang lebih menyukai kayu terap yang agak berat. Selain itu, kayu ini digunakan pula untuk membuat [[perahu]].<ref name="heyne"/>
 
== Getah ==
Menurut penduduk desa di [[Jawa]], beberapa macam [[obat]] dapat dibuat dari getah pohon ini selain kulit [[batang]] sebelah dalamnya.<ref name=BP/>
 
==Catatan kaki==