Musik tegalan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 18:
[[Musik Tegalan]] adalah musik khas daerah [[Jawa Tengah]], yang berpusat di [[Kota Tegal]] sebagai pionir munculnya jenis musik ini.
Jenis musik ini diciptakan pada era 80an sebagai guna promosi pariwisata yang sedang digalakkan oleh pemerintah daerah setempat.
Pencetusnya adalah [[Lanang Setiawan]], [[Dhimas Riyanto]], [[Najeeb Balapulang]], dan [[Tri Widarti]] sebagai pelantun lagu-lagu tegalan generasi pertama.
 
==Awal Mula==
Baris 32:
Lewat kedua singlenya yang berjudul "Ana Crita Ana Kanda" dan "Nyong Cinta Padamu", ternyata belum memaksimalkan perfoma musik yang satu ini ke orbit yang semestinya. Apalagi krisis moneter yang terjadi di Indonesia membuat beberapa orang seniman di tanah air harus merasakan imbasnya termasuk Musik Tegalan.
 
==Kebangkitan==
Akhir era 90an menjadi keadaan yang menguntungkan bagi Musik Tegalan, pasalnya seusai krisis ekonomi yang melanda Indonesia' para seniman kembali beraksi dengan berbagai macam gebrakan ampuh. Seorang dalang wayang kulit dari desa [[Bengle, Talang, Tegal]], Ki [[Enthus Susmono]] dengan berani menciptakan album bergenre [[Campursari]] dengan lirik [[Bahasa Tegal]] yang berjudul "Topeng Monyet". Bersama grup musiknya, Sanggar Satria Laras ia membuat perubahan dan gebrakan unik dalam percaturan musik tegalan.
Apalagi musik tegalan yang Ki [[Enthus Susmono]] sajikan berbeda dengan musik tegalan di era sebelumnya, beliau memadukan musik reggae, rock, dangdut dan jaipongan dalam satu lagu. Hal semacam itu dimanfaatkan dengan baik sehingga Industri musik tegalan kembali bangkit dan berjalan hingga kini.
 
==Kemajuan==
Tidak sampai disini saja, musik tegalan kerap menghadirkan lagu-lagu baru yang terkesan lebih lucu, lebih segar dan lebih merakyat. Di awal era 2000an saja ada beberapa penyanyi musik tegalan yang terbilang baru, kebanyakan mereka masih ada yang duduk di bangku sekolah atau menganggur sama sekali. Misalnya saja [[Amar Rindu]], seorang penganggur dari pedalaman [[Kabupaten Tegal]] ini berhasil sukses lewa lagu "Poma Rong Poma" yang ia bawakan pada tahu 2001. Selanjutnya ada lagu-lagu yang genre musiknya dipengaruhi musik disco yang sempat menjadi hits di awal era 2000an diantaranya "Kondangan Wurung", "Aja Onggrongan", "Gadis Slawi", "Rika Tega Nyong Tega" dan "Man Droup Tukang Becak" versi disco remix.