Nugroho Notosusanto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Xqbot (bicara | kontrib)
k r2.7.3) (bot Menambah: en:Nugroho Notosusanto
Dalang Ekoputra (bicara | kontrib)
Baris 73:
 
== Karier sebagai sejarahwan dan kontroversinya ==
Sebagai seorang sejarahwan, Nugroho dimanfaatkan oleh [[TNI|ABRI]] maupun [[Orde Baru]] untuk menulis sejarah menurut versi pihak-pihak tersebut.<ref> http://www.insideindonesia.org/edit68/Nugroho1.htm A soldier's historian: New Order generals needed new history books. Nugroho Notosusanto was their man.</ref> Pada [[1964]] ABRI menggunakan Nugroho untuk menyusun sejarah militer menurut versi militer karena khawatir bahwa sejarah yang akan disusun oleh pihak [[Front Nasional (Orde Lama)|Front Nasional]] yang dikenal sebagai kelompok [[sayap kiri|kiri]] pada masa itu akan menulis Peristiwa Madiun secara berbeda, sementara militer lebih suka melukiskannya sebagai suatu pemberontakan pihak [[komunisme|komunis]] melawan pemerintah.
 
Ketika diangkat sebagai menteri pendidikan pada [[1984]], Nugroho menggunakan kesempatan itu untuk menulis ulang kurikulum sejarah untuk lebih menekankan peranan historis militer. Pada tahun ini pula Nugroho ikut menulis skenario untuk film ''[[Pengkhianatan G 30 SG30S/PKI'']] yang memuat versi resmi Orde Baru tentang tragedi tersebut. Film ini kemudian dijadikan tontonan wajib untuk murid-murid sekolah di seluruh Indonesia, dan belakangan diputar sebagai acara rutin setiap tahun di [[TVRI]] pada malam tanggal [[30 September]] hingga tahun [[1997]].
 
Peranan Nugroho dalam penulisan sejarah versi Orde Baru paling menonjol ketika ia mengajukan versinya sendiri mengenai pencetus [[Pancasila]]. Menurut Nugroho, Pancasila dicetuskan oleh [[Muhammad Yamin|Mr. Muhammad Yamin]], bukan oleh [[Soekarno]]. Soekarno hanyalah penerus. Akibatnya, tanggal [[1 Juni]] tidak lagi diperingati sebagai hari lahir Pancasila oleh pemerintah Orde Baru.