Kuchisake-onna: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Pranala luar: +templat |
|||
Baris 17:
Kuchisake-onna menutupi mulutnya yang robek dengan [[masker]] operasi dan sering bergentayangan di kota pada waktu malam, terutama ketika sedang berkabut. Bila bertemu seseorang (terutama anak-anak atau mahasiswa) di jalan yang sepi, ia akan bertanya, "Apakah saya cantik?" (''Watashi kirei?''). Bila menjawab "ya", ia akan membuka maskernya dan bertanya lagi, "Bahkan bila seperti ini?" Pada saat itu, bila si korban menjawab tidak, maka ia akan dibunuh dengan gunting, golok, sabit, atau senjata tajam lainnya. Bila si korban tetap menjawab ya, Kuchisake-onna akan gembira dan membebaskannya, namun ada juga yang mengatakan bahwa walaupun korban melakukan itu, Kuchisake-onna akan mengikuti korbannya sampai ke rumah dan membunuh korbannya di depan pintu rumah si korban. Bila korbannya wanita, Kuchisake-onna akan merobek mulut korbannya hingga serupa dengannya. Bila korbannya anak-anak, ia akan memakannya.
Legenda urban yang populer pada tahun 1970-an mengatakan bahwa korban akan selamat bila ia menjawab "biasa saja". Sementara versi tahun 2000-an mengatakan bahwa korban akan selamat bila menjawab, "
Cara lain untuk lolos dari Kuchisake-onna adalah dengan menawarkannya permen keras berwarna kuning tua karena ia menyukainya<ref>{{cite news |first= |url=http://www.japantimes.co.jp/text/fl20050607zg.html |title=Have you heard the one about…?: A look at some of Japan's more enduring urban legends |work=[[Japan Times]] |date=June 7, 2005 |accessdate= }}</ref> namun tidak bisa menikmatinya sehingga mengingatkannya lagi pada penderitaannya. Selain itu bisa juga dengan mengucapkan "pomade" sebanyak tiga kali, ada yang menyebutkan enam kali. Ucapan itu akan membuatnya takut dan kabur karena mengingatkannya kembali pada ahli bedah yang merusak wajahnya. Korban juga bisa memakai pomade untuk mencegahnya mengikutinya.
|