Suku Alan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
maraton |
|||
Baris 31:
Beberapa kelompok suku Alan tetap berada di bawah kekuasaan suku Hun. Mereka yang berasal dari kelompok timur, meskipun tersebar di stepa-stepa hingga [[Abad Pertengahan Akhir]], didesak oleh [[suku Mongol]] menuju Kaukasus, di mana mereka tinggal sebagai [[suku Ossetia]]. Antara abad ke-9 dan ke-12 M, mereka menjalin jaringan persekutuan kesukuan yang secara berangsur-angsur berkembang menjadi Kerajaan Kristen [[Alania]]. Sebagian besar orang Alan tunduk kepada [[Kekaisaran Mongol]] pada 1239–1277 M. Mereka ikut serta dalam [[invasi Mongol ke Eropa]], pada [[Penaklukan Mongol atas Dinasti Song]] di Cina Selatan, serta pada [[Pertempuran Kulikovo]] di bawah [[Mamai]] dari [[Gerombolan Emas]].<ref>Handbuch Der Orientalistik By Agustí Alemany, Denis Sinor, Bertold Spuler, Hartwig Altenmüller, hlm. 400–410</ref>
Pada 1253 M, seorang biksu Fransiskan bernama [[William dari Rubruck]] melaporkan bahwa ada banyak [[Orang Eropa di Cina Abad Pertengahan|orang Eropa di Asia Tengah]]. Diketahui pula bahwa sekitar tiga ratus ribu orang Alan menjadi bagian dari garda kerajaan ([[Asud]]) di istana [[Diansti Yuan]] di [[Khanbaliq|Dadu]] ([[Beijing]]). [[Marco Polo]] di kemudian hari mengisahkan peran mereka di Dinasti Yuan dalam bukunya ''[[Il Milione]]''. Disebutkan bahwa orang-orang Alan tersebut memberikan banyak kontribusi bagi klan Mongol modern, [[Asud]]. [[John odari Montecorvino]], uskup agung dari Dadu (Khanbaliq), dilaporkan telah berhasil mengajak banyak orang Alan untuk memeluk agama Kristen Katolik Roma.<ref>[http://www.luc.edu/publications/medieval/vol2/guzman.html Christian Europe and Mongol Asia: First Medieval Intercultural Contact Between East and West ]</ref>
== Catatan kaki ==
|