A. Damhoeri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
A. Damhoeri ({{lahirmati|[[Batu Payung|Payakumbuh]], [[Sumatera Barat]]|31|8|1915|[[Sumatera Barat|Jorong Lurah Bukik]]|6|10|2000}}). Setelah lulus Sekolah Normal (1943) ia menjadi [[guru]] <ref name="Damhoeri1"> {{id}} Rampan, Korrie. Leksikon Sastra Indonesia. Balai Pustaka, 2000, Jakarta. Halaman 16.</ref>.
 
Tahun [[1946]] menjadi anggota sidang karang-mengarang P dan K [[Sumatera Barat]] di [[Bukittinggi]]. Tahun [[1947]] diangkat menjadi [[Kepala Sekolah Rakyat]] di beberapa tempat di Sumatera Barat. Tahun [[1956]] Kepala Seksi Kesenian Perwakilan Jawatan Kebudayaan Propinsi [[Sumatera Tengah]] di Bukittinggi. Tahun [[1960]] Kepala Seksi Kesenian Inspektorat Kebudayaan Propinsi Sumatera Barat di [[Padang]]. Tahun [[1963]] Kepala Inspeksi Daerah Tingkat II Kabupaten 50 Kota di Payahkumbuh, sampai pensiun tahun1970.
 
Ia mulai mengarang sejak tahun [[1931]] dan pernah ditahan selama 4 bulan karena delik pers atas artikelnya "Timor, Ranah Airku" yang dimuat di harian Persamaan di Padang, 1937.
 
==Biografi==
Nama lengkap Penulis ini adalah Ahmad Damhoeri. Dalam kehidupan sehari-harinya A. Damhoeri akrab dipanggil A. dam, Bung Adam, Pak Adam, dan A. damhoeri Pengarang. Ketertarikan A. Damhoeri dalam dunia tulis menulis sudah terlihat sejak beliau duduk di Sekolah Dasar<ref name="damhoeri2"/>.
 
A. Damhoeri mengawali pendidikannya di Sekolah Gobernemen, kelas dua di Bangkinang dan selesai tahun 1928. Pada saat itu, Sekolah Gobernemen terkenal dengan nama Jongen Vervoischool lamanya dua tahun dan merupakan sekolah lanjutan dari Sekolah Desa yang lamanya tiga tahun<ref name="damhoeri2">{{id}} [http://www.harianhaluan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=9831:ziarah-mengenang-sastrawan-a-damhoeri&catid=21:khas&Itemid=190 Harian Haluan, 1 November 2011, Ziarah Mengenang Sastrawan A Damhoeri , dikutip tanggal 11 Januari 2013. Situs Harian Haluan]</ref>.
 
Setelah tamat dari sekolah Gober­nemen, Damhoeri melanjutkan Sekolah Normal di Padang Panjang, pendidikan di sekolah normal ini diselesaikannya pada tahun 1943. Dari sekolah itu, ia memperoleh ijazah dan menjadi dokumen sangat berharga baginya. Pendidikan formal Damhoeriformalnya hanya sampai Sekolah Normal, selanjutnya dia belajar ilmu sastra, agama, dan lainnya secara atodidak. Ijazah yang diperolehnya adalah modal dasar untuk menjadi guru, sehingga pada tahun 1934 A. Damhoeri mulai bekerja menjadi guru<ref name="damhoeri2"/>.
A. Damhoeri mengawali pendidikannya di Sekolah Gobernemen, kelas dua di Bangkinang dan selesai tahun 1928. Pada saat itu, Sekolah Gobernemen terkenal dengan nama Jongen Vervoischool lamanya dua tahun dan merupakan sekolah lanjutan dari Sekolah Desa yang lamanya tiga tahun<ref name="damhoeri2">{{id}} [http://www.harianhaluan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=9831:ziarah-mengenang-sastrawan-a-damhoeri&catid=21:khas&Itemid=190 Harian Haluan, 1 November 2011, Ziarah Mengenang Sastrawan A Damhoeri dikutip tanggal 11 Januari 2013. Situs Harian Haluan]</ref>.
 
Selain terlibat aktif di dunia pendidikan, A. Damhoeri juga menggeluti bidang kebudayaan. Dia pernah menjabat kepala Inspeksi Kebudayaan di Sumatera. Di samping itu, juga aktif di dunia penerbitan. Karirnya di bidang tulis menulis berawal dari Majalah Taman Kanak-Kanak Panji Pustaka<ref name="damhoeri2"/>.
Setelah tamat dari sekolah Gober­nemen, Damhoeri melanjutkan Sekolah Normal di Padang Panjang, pendidikan di sekolah normal ini diselesaikannya pada tahun 1943. Dari sekolah itu, ia memperoleh ijazah dan menjadi dokumen sangat berharga baginya. Pendidikan formal Damhoeri hanya sampai Sekolah Normal, selanjutnya dia belajar ilmu sastra, agama, dan lainnya secara atodidak. Ijazah yang diperolehnya adalah modal dasar untuk menjadi guru, sehingga pada tahun 1934 A. Damhoeri mulai bekerja menjadi guru.
Tahun 1932-1934 A. Damhoeri mulai membantu majalah Panji Pustaka untuk memajukan dunia kesusasteraan. Kemudian 1938-1939 menjadi redaktur Majalah Dunia Pengalaman, tahun 1934-1936 menjadi guru sekolah desa, tahun 1938-1940 mengajar di Sekolah Gemente Medan, 1940-1942 menga­jar di HIS Medest Medan, tahun 1943 -1946 mengajar di Sekolah Sambungan Payakumbuh, tahun 1947-1956 Kepala Sekolah di Sitanang Payakumbuh, tahun 1956-1958 menjadi Kepala Seksi Kese­nian Perwakilan Daerah Kebudayaan Sumatera Tengah Bukit Tinggi<ref name="damhoeri2"/>.
Pada tahun 1960-1963 menjadi Kepala Seksi Kesenian Inspeksi Daerah Kebudayaan Sumatera Barat, tahun 1964-1971 Kepala Inspesi Kebudayaan Daerah I Kota Paya­kumbuh, tahun 1947 sebagai Ketua Komite Nasional Batupayung dan tahun 1946 menjadi anggota siding pengarang, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan di Bukit Tinggi<ref name="damhoeri2"/>.
 
Ia mulai mengarang sejak tahun [[1931]] dan pernah ditahan selama 4 bulan karena delik pers atas artikelnya "Timor, Ranah Airku" yang dimuat di harian Persamaan di Padang, 1937<ref name="Damhoeri1"/>.