Watualang, Ngawi, Ngawi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k r2.7.2) (bot Menambah: jv:Watualang, Ngawi, Ngawi |
Menambahkan materi dari Wuluhan. Kini sudah digabung. |
||
Baris 2:
|peta =
|nama = Watualang
|provinsi = Jawa Timur
|dati2 = Kabupaten
|nama dati2 = Ngawi
|kecamatan = Ngawi
|kode pos = 63218
|nama pemimpin =
|luas =
|penduduk =
|kepadatan =
}}
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Vrouwen en kinderen in de rivier Solo bij Watoealang TMnr 10027589.jpg|thumb|300px|Perempuan dan anak-anak mandi di [[Bengawan Solo]] dekat Watualang (foto diambil tahun 1929)]]
''' Watualang ''' adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan [[Ngawi, Ngawi|Ngawi]], [[Kabupaten Ngawi]], Provinsi [[Jawa Timur]].
== Asal usul ==
{{ Ngawi, Ngawi }}▼
Nama Watualang berasal dari kata [[Watu]] dan alang/malang. Di aliran [[Sungai Bengawan Solo]], Watualang sebelah utara daerah kuburan [[Nggupit]] terdapat sebuah batu berukuran lebar 1 m yang membelah sungai (malang) yang menghubungkan tepi sungai sebelah selatan dengan sebelah utara (desa [[Pitu, Pitu, Ngawi|Pitu]]). Oleh sebab itu bernama Watualang yang artinya batu yang melintang.
== Dusun ==
Desa Watualang terbagi menjadi 6 dusun:
* Krajan Utara
* Krajan Selatan
* Gemarang Timur
* Gemarang Barat
* Bogoharjo
* Ngadirojo
== Aset ==
Desa Watualang dengan wilayah yang luas sebenarnya memiliki aset yang cukup bagus. Sungai Bengawan Solo yang melewati desa Watualang juga menjadi aset yang bagus jika bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Desa Watualang memiliki pasar [[Krempyeng]] yang terletak di pusat desa Watualang. Apalagi pada tahun [[2008]] terminal Ngawi dibangun di [[Banyakan]], hal ini sangat menguntungkan desa Watualang.
Bengawan solo merupakan aset yang tak ternilai harganya walaupun suka banjir, dengan adanya pompanisasi tepian bengawan solo yang dahulu tidak menghasilkan sekarang menjadi lahan yang subur dan bisa dipanen 3 X setahun.
Desa Watualang berada di jalur ekonomi Jakarta Surabaya yang tak pernah sepi selama 24 jam sehingga hal ini merupakan potensi masyarakat watualang untuk meningkatkan ekonominya memiliki lahan persawahan yang luas se kecamatan ngawi.
== Tokoh dan Legenda ==
==== Kyai Purnomo ====
Sesepuh dan ulama besar desa Watualang, wafat dibunuh oleh bangsa [[Belanda]] sesudah kemerdekaan 45. Mempunyai penerus yaitu [[Kyai Haji Rusydi]] - Ketua Majelis Dewan Syuro Kabupaten [[Ngawi]].
==== Legenda Bu Gito Sari ====
Nama Gito Sari sebenarnya masih menjadi pertanyaan kebenarannya, tapi ini adalah warisan budaya yang hendaknya kita jaga, bukan untuk diyakini, tapi untuk diketahui bahwa kita punya cerita rakyat yang bisa diceritakan untuk anak cucu.
Menurut legenda Gito Sari merupakan anak dari seorang Tumenggung (Bupati). Singkat cerita ia menolak dijodohkan orang tuanya dan bertapa bersama pengawalnya. Banyak perbedaan pendapat mengenai hal ini, namun legenda ini pantas untuk dipentaskan di acara memperingati HUT RI
{{kelurahan-stub}}
|