Kabupaten Tegal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 33:
Keterkaitan saling membutuhkan antara Kabupaten Tegal dengan Kota Tegal terlihat jelas. Terutama di sektor industri dan perdagangan. Di samping peluang mendapat tenaga kerja lebih besar, lokasinya juga luas. Kabupaten sebagai lokasi pengolahan, penyedia tenaga kerja, sedangkan kota sebagai pemasaran dan tempat pengolahan akhir.
Di Kabupaten Tegal banyak sekali home industri yang dikelola oleh rakyat seperti : pengecoran & pengerjaan logam, tekstile (konveksi & tenun tradisional), suttle chock, furniture, gerabah (untuk perlengkapan minum teh poci), dll.
Selain itu warga Tegal banyak juga yang berusaha disektor pertanian (padi, palawija, bawang, cabe, tebu dll), disektor kelautan dan perikanan, banyak nelayan Tegal yang mencari ikan di laut Jawa sampai ke laut Cina Selatan (kepulauan Riau). Hasilnya mereka jual ke Pelabuhan Perikanan (pelelangan ikan) Jakarta, Cirebon, Pekalongan dan Tegal sendiri. Masih disektor ini juga banyak masyarakat Tegal (khususnya daerah pesisir) membuka usaha tambak ikan bandeng dan udang windu mereka juga menjual nener / benur (bibit ikan bandeng). Di sektor peternakan masyarakat Tegal banyak mengusahakan peternakan ayam (pedaging & petelur), Itik Tegal (jenis Indian Runner) untuk suplai industri telur asin di [[Brebes]]. Ternak kambing, sapi & kerbau banyak diusahakan secara tradisional oleh masyarakat pedesaan di Tegal.
Masyarakat Kabupaten Tegal banyak yang merantau ke kota kota lain di pulau Jawa dan pulau pulau lainnya. Warga Tegal lebih suka menjadi wira swasta, sebagian besar membuka usaha Warung Tegal (Warteg) mereka tergabung dalam Kowarteg (Koperasi Warung Tegal), penjual martabak telor (biasanya warga kecamatan Lebaksiu), dll
Setiap menjelang hari raya idul fitri warga Tegal mudik dari kota kota yang menjadi tempat usahanya, mereka akan membawa uang hasil usaha & kerja selama di perantauan. Selama masa masa mudik itulah ekonomin Kabupaten Tegal menjadi lebih semarak perputaran uangnya ekonomi menjadi lebih dinamis.
Baris 57:
Bila Anda ingin merasa puas berkeliling di area wisata seluas sekitar 210 hektar ini, Anda dapat menginap di daerah ini selama beberapa hari. Ada banyak penginapan di sini, dari kelas melati sampai berbintang. Dan jangan lupa untuk membawa oleh-oleh kalau pulang. Di sini Anda membeli sayuran segar dengan harga murah seperti wortel, kol, slada air, tomat, sawi, buah pisang dan alpukat. Atau makanan kecil khasnya; sate manisan ceremai.
 
Cobalah, dan Anda akan merasakan kesegaran dan keindahan berlibur. Objek wisata ini terletak di kaki Gunung Slamet bagian utara dengan ketinggian kurang lebih 1.050 meter dari kota Slawi sekitar 30 km atau dari kota Tegal berjarak tempuh sekitar 40 km ke arah selatan. Di tempat wisata ini telah tersedia berbagai macam fasilitas seperti penginapan, wisata hutan (wana wisata), kolam renang air panas, lapangan tennis, lapangan sepak bola, hotel, villa dan bumi perkemahan.
 
Guci mudah dijangkau. Dari Slawi Anda bisa naik mini bus jurusan Bumi Jawa dengan ongkos Rp 35.000. Setelah sekitar tiga puluh menit, Anda berhenti di Desa Tuwel. Di situ banyak kendaraan bak terbuka menunggu penumpang menuju Guci. Anda cukup membayar kendaraan itu dengan Rp 23.000 saja. Tigapuluh menit Anda akan sampai tempat wisata yang sungguh menarik ini.
 
<br><br><br>{{msg:stub}}<br><br>