Kabupaten Sarolangun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rafihn (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Rafihn (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 49:
(10) Akomodatif, yang tercermin dari seloko adat ”sesuai gendang dengan tari, sesuai dengan rentak dengan regung“ yang mengandung makna dan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan hendaknya didasarkan pada aspirasi masyarakat luas.
(11) Akuntabilitas, yang tercermin dari seloko adat “tangan mencencang bahu memikul – jangan lain biduk ditarik, lain galang diletak – lain ranting lain bungo – lain dahan lain buah – lain batang lain tuneh” mengandung makna bahwa setiap kegiatan pembangunan yang dilaksanakan harus dapat dipertanggung jawabkan secara benar kepada masyarakat luas.
<br />
<br />
 
'''Potensi'''<br />
 
# '''''# Potensi Pertambangan'''''
Bahan galian Golongan A, terdiri dari :
:a). Minyak Bumi
Baris 82 ⟶ 85:
: Singkapan Fosfat terdapat di daerah Bukit Bulan Kecamatan Limun dengan kadar P2O5 cukup tinggi yakni 18,37 %.
:
<br />
'''
 
''## '''''Potensi Kehutanan'''''<br />
 
Kabupaten Sarolangun memiliki potensi sumber daya alam bidang kehutanan seperti hutan lindung, taman nasional dan cagar alam, namun belum seluruhnya dieksploitasi dan dimanfaatkan secara optimal. Di Kabupaten Sarolangun terdapat 3 (tiga) macam kawasan lindung yaitu :
Baris 92 ⟶ 96:
:c). Cagar Alam Durian Luncuk I
: Cagar Alam ini terdapat di Kecamatan Mandiangin, yaitu Cagar Alam Durian Luncuk I yaitu seluas ± 73,74 Ha.
<br />
 
<br />
'''''### Potensi Perkebunan'''''
#
# '''''### Potensi Perkebunan'''''
Kabupaten Sarolangun merupakan memiliki potensi untuk pengembangan perkebunan khususnya perkebunan kelapa sawit dan karet dimana merupakan usaha bidang perkebunan yang paling dominan perkembangannya, hal ini dapat dilihat dari jumlah luas areal perkebunan dan Jumlah produksi yang cukup besar. Usaha perkebunan lain yang juga berkembang di Kabupaten Sarolangun adalah Kopi, Lada, kelapa, Cassiavera, Pinang, Kemiri, Aren dan tebu. Dengan besarnya potensi perkebunan, ditunjang dengan tersedianya bahan baku yang berkelanjutan, infrastruktur dengan kondisi baik serta lokasi yang strategis diharapkan khususnya untuk komoditi karet dan kelapa sawit dapat mendorong minat para investor baik dalam negeri maupun luar negeri untuk mendirikan kawasan industri pengolahan sampai dengan produk hasil turunannya (industri hulu sampai industri hilir) di Kabupaten Sarolangun.