Konten dihapus Konten ditambahkan
LeoNzZz (bicara | kontrib)
LeoNzZz (bicara | kontrib)
Baris 141:
 
==== Upacara Bakar Tongkang di Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir ====
{{Utama|Ritual Bakar Tongkang}}
Upacara Bakar Tongkang adalah wisata budaya unggulan Provinsi Riau dari [[Kabupaten Rokan Hilir]] (Rohil). Upacara Bakar Tongkang telah menjadi wisata nasional bahkan internasional. Upacara Bakar Tongkang adalah upacara tradisional masyarakat Tionghoa di Ibu Kota kabupaten Rokan Hilir yakni [[Bagansiapiapi]].
 
==== Perayaan Imlek di Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti ====
[[Ritual Bakar Tongkang]] merupakan kisah pelayaran masyarakat keturunan Tionghoa yang melarikan diri dari si penguasa Siam di daratan Indo China pada abad ke-19. Di dalam kapal yang di pimpin Ang Mie Kui, terdapat patung Dewa Kie Ong Ya dan lima dewa, dimana panglimanya disebut Taisun Ong Ya. Patung -patung dewa ini mereka bawa dari tanah Tiongkok, dan menurut keyakinan mereka bahwa dewa tersebut akan memberikan keselamatan dalam pelayaran, hingga akhirnya mereka menetap di Bagansiapiapi.
 
Perayaan Hari Raya [[Imlek]] adalah tradisi pergantian tahun baru,Imlek tak ubahnya seperti tahun baru masehi atau tahun baru Hijriah bagi umat islam. Imlek adalah Tahun Baru Cina. Namun bagi umat lain yang beraliran sama juga bisa merayakan Hari Raya Imlek.Acara Perayaan Imlek memang sudah menjadi bagian dari tradisi di Kota Selatpanjang. Hampir setiap tahun perayaan Imlek di kota ini dirayakan sangat meriah bahkan juga termasuk Perayaan Imlek yang paling meriah di kawasan Provinsi Riau. Apalagi pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Meranti juga sudah menjadikan ivent perayaan Imlek sebagai salah satu assetaset wisata tahunan yang masuk kedalam Kalender Wisata Riau. Puluhan ribu orang baik dari dalam maupun luar Selatpanjang, bahkan wisatawan dari luar negeri seperti [[Singapura]], [[Malaysia]], [[Hongkong]], [[China]], [[Taiwan]], [[Australia]] akan membanjiri Kota Selatpanjang untuk turut serta memeriahkan perayaan [[Imlek]]. Imlek bagi sejumlah warga Tionghoa Selatpanjang yang berada di luar daerah maupun di luar negeri, dijadikan ajang tradisi pulang kampung. Hal ini sudah berlangsung lama, bahkan mereka anggap sebagai momentum penting untuk mudik ke tanah kelahiran. Walaupun puncakPuncak acara Perayaan Tahun Baru Imlek di Selatpanjang berlangsung pada hari ke-6 bulan pertama Tahun Baru Imlek yang biasanya disebut Cue Lak ([[Bahasa Hokkian]Hokkien]),tetapi kemeriahannya mulai terasa dihari H-7 yaitu seminggu sebelum jatuhnya perayaan Imlek.
Untuk menghormati dan mensyukuri kemakmuran dan keselamatan yang mereka peroleh dari hasil laut sebagai mata pencaharian utama masyarakat Tionghoa Bagansiapiapi, maka mereka membakar wangkang (tongkang) yang dilakukan setiap tahun. Sedangkan prosesi sembahyang dilaksanakan pada tanggal 15 dan 16 bulan 5 tahun Imlek / penanggalan China.
 
Penyambutan tahun baru imlek di Selatpanjang di pusatkan di Vihara Sejahtera Sakti. Pada puncak perayaan Imlek, bertepatan dengan dilangsungkannya upacara ulang tahun dewa 清水祖師 Qing Shui Zu Shi<ref>http://jindeyuan.org [http://jindeyuan.org/en/qing-shui-zu-shi-a-master-from-rocky-ground-of-clear-water/index.htm]</ref>. Pada momen ini, warga [[Tionghoa]] menyakini bahwa sang dewa sedang turun ke bumi dengan maksud untuk mengusir unsur-unsur kejahatan dan memberikan kemakmuran serta ketentraman bagi warga kota Selatpanjang. Untuk itu diadakan penyambutan khusus dengan menggotong tandu patung dewa dan diarak berkeliling kota melewati beberapa kelenteng lain disertai atraksi tarian ''liong'' (naga), dan ''barongsai'' (singa) yang diiringi seni budaya Jawa, [[Reog Ponorogo]]. Perayaan Cue Lak tersebut juga dihadiri oleh para tetua atau orang yang terpilih dan dirasuki oleh roh para dewa yang biasa disebut Thangkie, yaitu dimana raga atau tubuh orang tersebut dijadikan alat komunikasi atau perantara roh dewa. Budaya ini memiliki kesamaan dengan masyarakat [[Kota Singkawang|Singkawang]] ([[Kalimantan Barat]]) yang biasa dikenal dengan Tatung.
==== Perayaan Imlek di Selatpanjang Kabupaten Kepulauan Meranti ====
 
==== Kelenteng Hoo Ann Kiong/Vihara Sejahtera Sakti Selatpanjang ====
Perayaan Hari Raya [[Imlek]] adalah tradisi pergantian tahun baru,Imlek tak ubahnya seperti tahun baru masehi atau tahun baru Hijriah bagi umat islam. Imlek adalah Tahun Baru Cina. Namun bagi umat lain yang beraliran sama juga bisa merayakan Hari Raya Imlek.Acara Perayaan Imlek memang sudah menjadi bagian dari tradisi di Kota Selatpanjang. Hampir setiap tahun perayaan Imlek di kota ini dirayakan sangat meriah bahkan juga termasuk Perayaan Imlek yang paling meriah di kawasan Provinsi Riau. Apalagi pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Meranti juga sudah menjadikan ivent perayaan Imlek sebagai salah satu asset wisata tahunan yang masuk kedalam Kalender Wisata Riau. Puluhan ribu orang baik dari dalam maupun luar Selatpanjang, bahkan wisatawan dari luar negeri seperti [[Singapura]], [[Malaysia]], [[Hongkong]], [[China]], [[Taiwan]], [[Australia]] akan membanjiri Kota Selatpanjang untuk turut serta memeriahkan perayaan [[Imlek]]. Imlek bagi sejumlah warga Tionghoa Selatpanjang yang berada di luar daerah maupun di luar negeri, dijadikan ajang tradisi pulang kampung. Hal ini sudah berlangsung lama, bahkan mereka anggap sebagai momentum penting untuk mudik ke tanah kelahiran. Walaupun puncak acara Perayaan Tahun Baru Imlek di Selatpanjang berlangsung pada hari ke-6 bulan pertama Tahun Baru Imlek yang biasanya disebut Cue Lak ([[Bahasa Hokkian]]),tetapi kemeriahannya mulai terasa dihari H-7 yaitu seminggu sebelum jatuhnya perayaan Imlek.
Kelenteng Hoo Ann Kiong (lebih dikenal luas sebagai Vihara Sejahtera Sakti/Tua Pek Kong Bio ([[Bahasa Hokkien]] adalah kelenteng tertua yang ada di Selatpanjang, dan juga merupakan Kelenteng Tertua di Provinsi Riau. Kelenteng ini didirikan pada masa kolonial Belanda dan sampai hari ini belum diketahui dengan pasti kapan berdirinya. Sejarawan memprediksi kelenteng ini berumur lebih dari 150 tahun, setelah dilihat dari relief arsitektur bangunannya. Kelenteng ini sangat dikenal luas oleh masyarakat Selatpanjang maupun masyarakat luar negeri terutama bagi wisatawan [[Singapura]] dan [[Malaysia]] sebagai tempat ibadah umat [[Buddha]], maupun [[Konghucu]].
 
Penyambutan tahun baru imlek di Selatpanjang di pusatkan di Vihara Sejahtera Sakti. Selain melakukan sembahyang, yang paling unik di daerah ini adalah warga yang merayakan juga berkeliling kota pada waktu sore hari dengan mengunakan [[Bentor]] (Becak Motor). Kegiatan ini biasanya berlansung selama 6 hari. Sebelum puncak acara Imlek, biasa diawali dengan Festival Kembang Api pada hari Ke-5. Durasi kembang api bisa berlangsung cukup lama, kurang lebih bisa mencapai 3 jam.
 
Pada puncak perayaan Imlek, bertepatan dengan dilangsungkannya upacara ulang tahun dewa 清水祖師 Qing Shui Zu Shi<ref>http://jindeyuan.org [http://jindeyuan.org/en/qing-shui-zu-shi-a-master-from-rocky-ground-of-clear-water/index.htm]</ref>. Pada momen ini, warga [[Tionghoa]] menyakini bahwa sang dewa sedang turun ke bumi dengan maksud untuk mengusir unsur-unsur kejahatan dan memberikan kemakmuran serta ketentraman bagi warga kota Selatpanjang. Untuk itu diadakan penyambutan khusus dengan menggotong tandu patung dewa dan diarak berkeliling kota melewati beberapa kelenteng lain disertai atraksi tarian ''liong'' (naga), dan ''barongsai'' (singa) yang diiringi seni budaya Jawa, [[Reog Ponorogo]]. Perayaan Cue Lak tersebut juga dihadiri oleh para tetua atau orang yang terpilih dan dirasuki oleh roh para dewa yang biasa disebut Thangkie, yaitu dimana raga atau tubuh orang tersebut dijadikan alat komunikasi atau perantara roh dewa. Budaya ini memiliki kesamaan dengan masyarakat [[Kota Singkawang|Singkawang]] ([[Kalimantan Barat]]) yang biasa dikenal dengan Tatung.
 
Konon perayaan Imlek di Selatpanjang dapat juga diartikan sebagai sebuah rezeki bagi seluruh masyarakat yang tinggal di daerah ini. Oleh karena itu tidak mengherankan apabila masyarakat yang non-etnis [[Tionghoa]] biasanya juga turut ikut meramaikan perayaan Imlek dengan iring-iringan Reog Ponorogo dan atraksi kesenian lain yang merupakan tradisi dari daerah setempat. Kota ini juga merupakan salah satu kota di kawasan Riau yang mempunyai [[Kelenteng]] cukup banyak, yakni sekitar 20-an.
 
==== Mesjid Raya Pekanbaru ====
Baris 167 ⟶ 163:
[[Berkas:Sejahtera Sakti Selatpanjang.jpg|thumb|left|200px|Vihara Sejahtera Sakti Selatpanjang]]
[[Candi Muara Takus]] terletak di Desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto Kampar, [[Kabupaten Kampar]]. Jaraknya kurang lebih 135 km dari Kota Pekanbaru. Jarak antara kompleks candi ini dengan pusat desa Muara Takus sekitar 2,5 km dan tak jauh dari pinggir Sungai Kampar Kanan. Kompleks candi ini dikelilingi tembok berukuran 74 x 74 meter. Di luar arealnya terdapat pula tembok tanah berukuran 1,5 x 1,5 kilometer yang mengelilingi kompleks ini sampai ke pinggir Sungai Kampar Kanan. Di dalam kompleks ini terdapat pula bangunan Candi Tua, Candi Bungsu, Mahligai Stupa, serta Palangka. Bahan bangunan candi terdiri dari batu pasir, batu sungai, dan batu bata. Menurut sumber tempatan, batu bata untuk bangunan ini dibuat di desa Pongkai, sebuah desa yang terletak di sebelah hilir kompleks candi. Bekas galian tanah untuk batu bata itu sampai saat ini dianggap sebagai tempat yang sangat dihormati penduduk. Untuk membawa batu bata ke tempat candi, dilakukan secara beranting dari tangan ke tangan. Cerita ini walaupun belum pasti kebenarannya memberikan gambaran bahwa pembangunan candi ini dilakukan secara bergotong royong oleh orang ramai. Selain Candi Tua, Candi Bungsu, Mahligai Stupa, dan Palangka, di dalam kompleks candi ini ditemukan pula gundukan yang diperkirakan sebagai tempat pembakaran tulang manusia. Di luar kompleks ini terdapat pula bangunan-bangunan yang terbuat dari batu bata, yang belum dapat dipastikan jenis bangunannya. Kompleks candi Muara Takus, satu-satunya peninggalan sejarah yang berbentuk candi di Riau. Candi yang bersifat Budhistis ini merupakan bukti pernahnya agama Budha berkembang di kawasan ini beberapa abad yang silam. Kendatipun demikian, para pakar purbakala belum dapat menentukan secara pasti kapan candi ini didirikan. Ada yang mengatakan abad kesebelas, ada yang mengatakan abad keempat, abad ketujuh, abad kesembilan dan sebagainya.
 
==== Kelenteng Hoo Ann Kiong/Vihara Sejahtera Sakti Selatpanjang ====
Kelenteng Hoo Ann Kiong (lebih dikenal luas sebagai Vihara Sejahtera Sakti/Tua Pek Kong Bio ([[Bahasa Hokkien]] adalah kelenteng tertua yang ada di Selatpanjang, dan juga merupakan Kelenteng Tertua di Provinsi Riau. Kelenteng ini didirikan pada masa kolonial Belanda dan sampai hari ini belum diketahui dengan pasti kapan berdirinya. Sejarawan memprediksi kelenteng ini berumur lebih dari 150 tahun, setelah dilihat dari relief arsitektur bangunannya. Kelenteng ini sangat dikenal luas oleh masyarakat Selatpanjang maupun masyarakat luar negeri terutama bagi wisatawan [[Singapura]] dan [[Malaysia]] sebagai tempat ibadah umat [[Buddha]], maupun [[Konghucu]].
 
==== Benteng Tujuh Lapis ====