Pembicaraan:Kesultanan Utsmaniyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 1:
==Jaya dan Runtuhnya Ottoman (Osman)==
==NPOV==
Opini bahwa kejayaan Kesultanan Utsmaniyah adalah sebuah cerita bodoh yang dipenuhi propaganda agama, seperti celetukan "Guys, there are tons of stuff here that are either stupendous, reek of religious propaganda or a combination of both." SomeTerlalu examplestendensius :dan tidak menghormati fakta sejarah sebagai objek yang apa adanya.
 
Kesultanan ini memang lahir atas dasar agama, bukan hal aneh jika banyak orang erat mengaitkannya dengan Islam. Pemahaman dan pengamalan Islam oleh penguasa Utsmaniyah pada dekade awal memang menjadi pendorong jayanya kesultanan ini. Walau, bangkit dan jatuhnya kesultanan bukan melulu disebabkan oleh keislaman penguasanya, ada juga faktor eksternal yang berpengaruh besar di dalamnya. Ottoman sendiri bukan satu-satunya kerajaan yang merepresentasikan Islam, sekitar tahun 1300 M banyak kerajaan-kerajaan kecil Islam di sekitar laut tengah dan Ottoman (Osman) merupakan salah satunya. Baru kemudian pada masa Mehmed I dan putranya Murad II banyak kerajaan Islam disatukann ke wilayah Ottoman dalam suatu kesatuan selama kurun waktu 25 tahun. Dari sinilah nama Ottoman mulai berkibar, dan beberapa golongan mengelu-elukannya sebagai bukti kejayaan Islam. Cerminan jayanya Ottoman yang patut dipetik adalah peristiwa 2 September tahun 1801, terjadi peperangan besar antara tentara Ottoman yang bersekutu dengan tentara Inggris melawan tentara Perancis, Perancis mengalami kekalahan besar dan harus keluar dari mesir.
"Ada 2 faktor yang membuat khilafah Turki Utsmani mundur:
Pertama, buruknya pemahaman Islam.
Kedua, salah menerapkan Islam."
 
Banyak teori yang diusung sebagai penyebab runtuhnya Ottoman, salah satunya teori Konspirasi Menghancurkan Khilafah oleh Gerakan Zionis. Teori ini terlalu picik rasanya walaupun memang betul ahlu dzimmah-sebutan non muslim-yang mendapat hak istimewa zaman Suleiman II, memang menuntut persamaan hak dengan muslimin. Tetapi masuknya banyaknya provokator dan intel asing sebagai bagian gerakan misionaris dan orientalis yang ditunggangi oleh Zionis perlu dikaji ulang. Walau tak bisa dipungkiri fakta bahwa kaum yahudi tengah mencari lahan untuk pelarian pada awal abad ke-19. Kerajaan-kerajaan kecil yang dulunya disatukan dalam bendera Ottoman, mulai bergejolak sekitar tahun 1900 M dan makin kentara ketika Perang Dunia I pecah (1914-1918). Kekaisaran Ottoman Turki memilih menjadi sekutu Jerman. Itu berarti, Ottoman Turki berseberangan dengan Inggris dan Perancis yang juga menjadi musuh “alami” Jerman.
Apparently, the rise and fall of empires and civilizations have their roots only in religion and nothing else. No external factor whatsoever are taken into account. -FAIL-
 
Situasi ini diamati dengan baik oleh kelompok Zionis yang semakin kuat dan para pelopor pergerakan nasionalisme Arab. Kedua kelompok ini melihat peluang untuk mendepak Ottoman Turki dari kawasan Timur Tengah sehingga kedua kelompok ini pun memilih untuk memihak Inggris. Di sela-sela perang, berbagai upaya diplomatik dilakukan baik oleh kelompok Zionis maupun Arab demi kepentingan mereka masing-masing. Salah satunya adalah korespondensi Pemimpin Mekkah Hussein bin Ali dengan Komisioner Tinggi Inggris di Mesir, Sir Henry McMahon. Inti dari surat-menyurat yang terjadi antara 1914-1915 itu adalah bangsa Arab berjanji akan bersekutu dengan Inggris dan sebagai imbalan di saat perang berakhir Inggris harus mengakui kemerdekaan negara-negara Arab (yang dulunya merupakan kerajaan-kerajaan kecil.
"Konspirasi Menghancurkan Khilafah
Gerakan misionaris"
 
SemuaSetelah selesainya perang, semua jajahan Turki, akhirnya dibagi-bagi kepada Inggris, Italia dan Perancis. Yerussalem yang sebelumnya dikuasai Turki diserahkan kepada Inggris (1918). Sewaktu militer Turki Ottoman keluar dari Kota Yerussalem, orang-orang Arab melempari batu kepada militer Turki Ottoman. Dimungkinkan, orang Arab juga tak mau dijajah orang Turki Ottoman. Kerajaan Turki Ottoman runtuh salah satu faktornya ialah karena kalah perang. Namun, fakta sejarah menyatakan bahwa Mustafa Kemal lah yang mengakhiri riwayat Kerajaan Turki tersebut dengan menghapus sistem kerajaan dan menggantinya dengan sistem republik sekular turki hingga hari ini.
Idiotic from the get go. Global conspiracy theory, anyone ? But it gets better
 
Kisah keruntuhan Ottoman banyak dipakai untuk mengkambing hitamkan dunia barat, padahal kalangan Arab sendiri (yang enggan tunduk di bawah Ottoman) memiliki andil besar dalam kalahnya Ottoman pada satu perang ke perang lainnya. Semua dinasti di dunia pernah mengalami kejayaan dan juga keruntuhan, demikian pula kesultanan Ottoman.
"Di dalam negara, ahlu dzimmah-khususnya orang Kristen-yang mendapat hak istimewa zaman Suleiman II, akhirnya menuntut persamaan hak dengan muslimin. Malahan hak istimewa ini dimanfaatkan untuk melindungi provokator dan intel asing"
 
==Asal usul Turki Ottoman==
"Gerakan misionaris dan orientalis itu merupakan bagian tak terpisahkan dari imperialisme Barat di Dunia Islam. Untuk menguasainya - meminjam istilah Imam al-Ghozali - Islam sebagai asas harus hancur, dan khilafah Islam harus runtuh."
 
Lahirnya bangsa Turki terjadi dari perkawinan antar Ras Arab, Persia, dan Eropa maka timbullah perubahan ciri fisik yang khas. Pendiri Kekaisaran Turki Ottoman, Utsmani merupakan anaknya Ertaghol. Kemudian, Ertaghol sendiri, salah satu keturunannya Attila (Raja Hun, bacanya dalam bahasa Indonesia Han).
"Nasionalisme dan separatisme telah dipropagandakan negara-negara Eropa seperti Inggris, Prancis, dan Rusia. Itu bertujuan untuk menghancurkan khilafah Islam."
 
Attilan The Hun (versi sejarawan barat), merupakan penakluk Imperium Romawi Barat sekitar tahun 450 M (bisa dibaca di buku-buku sejarah Sekolah Menengah Pertama). Keberhasilan Attila sendiri, menjadi bukti jika orang Asia juga tangguh. Kalau tak percaya nonton filmnya Attila The Hun saja. Nanti anak turunnya Attila, Muhammad Al Fatih II, juga menaklukkan Imperium Romawi Timur (Byzantium), pada tahun 1453 M. Nama Byzantium dirubah menjadi Istambul.
"Tampaknya Inggris belum puas menghancurkan khilafah Turki Utsmani secara total. Perang Dunia I (1914) dimanfaatkan Inggris menyerang Istambul dan menduduki Gallipoli."
 
Words fail me at this point. Whoever wrote this probably believe in the Elder Protocol of Zion, that holocaust never happened and that the western countries are all out to destroy Islam.
 
If you guys dont mind, I'll simply translate the wp-en article on the ottoman empire and get rid of the drivel. Should be finished in a few days.
[[Pengguna:Sojuhasu|Sojuhasu]] ([[Pembicaraan Pengguna:Sojuhasu|bicara]]) 21:39, 21 April 2009 (UTC)
------------
dari: [http://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Wikipedia:Bak_pasir&oldid=118863 Wikipedia:Bak pasir, revisi menurut 10:33, 7 Desember 2005]
 
"Wikipedia sering memberikan tulisan yng tidak proposional yaitu sangat berpihak kepada golongan tertentu (Islam). Kejayaan Ottoman (meskipun memang merupakan dinasti yg besar) ditulis dengan penuh kebanggaan bahkan digambarkan seolah-olah merupakan dinasti paling besar dalam sejarah manusia. Sebaliknya kekalahan perangnya dalam perang salib oleh Raja Richard tidak pernah disinggung. Tulisan soal keruntuhan Ottoman dipaparkan lebih untuk mengkambing hitamkan dunia barat (Kristen). '''Yang benar Ottoman runtuh memang karena kalah perang'''. Semua dinasti di dunia (termasuk Ottoman) pernah mengalami kejayaan dan juga keruntuhan. Tetapi khusus Ottoman sepertinya tidak rela bahwa Ottoman runtuh karena kalah perang. Sehingga perlu mencari kambing hitam (dunia barat atau orang kristen) dengan menceritakan adanya konspirasi untuk menutupi kekalahannya. Hal ini merupakan suatu sifat yang sangat tidak jantan.
 
Tulis sejarah seperti apa adanya !!!. Setiap kekuasaan pasti ada masa kejayaan dan keruntuhan. Hal itu merupakan hal yang biasa tanpa harus menutupinya pada saat runtuh (dengan cara mengkambing hitamkan pihak/kelompok lain) dan terlalu membanggakannya pada saat jaya (seolah-olah merupakan yang terbesar dalam sejarah).
 
Tulis sejarah secara proporsional dan tidak berpihak. Tidak usah malu untuk mengakui keburukan suatu dinasti atau golongan. Demikian juga jangan mencoba menutupi kehebatan suatu dinasti atau golongan tersebut. Karena dalam sejarahnya hampir semua dinasti, golongan maupun agama juga memiliki kebaikan dan keburukan masing-masing dalam masa penyebarannya." Pengguna [http://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Istimewa:Contributions&target=219.83.0.109 219.83.0.109]
 
:Wikipedia memiliki kebijakan [[Wikipedia:Sudut pandang netral]], namun tidak semua penulis memiliki pandangan tersebut (karena Wikipedia dapat ditulis oleh semua orang, termasuk anda). Sebagai pembaca bila merasa artikel ini tidak netral, anda juga dapat memperbaikinya menjadi suatu artikel yang lebih netral. [[Pengguna:Roscoe x|roscoe_x]] 13:41, 10 Desember 2005 (UTC)
 
Raja Richard dari Inggris itu, di perang Salib hanya bertempur selama 3 tahun saja di Yerusalem, melawan Saladin. Kemudian Pasukan Ricard, bertempur dengan Turki Seljuk, bukan Turki Ottoman.
 
Kekalahan Raja Ricard, dikarenakan untuk menghadapi pasukan Mongol saja tidak bisa, apalagi menghadapi pasukan bekas Persia, Romawi Byzantium, atau Pasukan Saracen.
 
Raca Ricard kembali ke Inggris, dalam keadaan kepayahan, karena di negaranya sendiri terjadi kudeta. Bisa baca sejarah Robin Hood (jangan yang fiksi). Jadi mana bisa, Raja Ricard bertemu dengan dengan Pasukan Turki Ottoman, karena Turki Ottoman baru berdiri setelah Kerajaan Turki Seljuk runtuh.
 
Bangsa Turki sendiri, aslinya dari ras mongoloid (kulit kuning langsat, mata hitam, rambut hitam), bukan ras kaukasoid (bule, mata hijau, coklat atau biru). Mau bukti, baca sejarah Dinasti Tang di Tiongkok sekitar abad 7.
 
Bangsa Tukrki dikarenakan kawin dengan Ras Kaokasoid (Arab, Yahudi, Persia,Yunani, Itali, Inggris, Perancis, Jerman), maka fisiknya menjadi berubah.
 
Pendiri Kekaisaran Turki Ottoman, Utsmani merupakan anaknya Ertaghol. Kemudian, Ertaghol sendiri, salah satu keturunannya Attila (Raja Hun, bacanya dalam bahasa Indonesia Han).
 
Attilan The Hun (versi sejarawan barat), merupakan penakluk Imperium Romawi Barat sekitar tahun 450 M (bisa dibaca di buku-buku sejarah Sekolah Menengah Pertama). Keberhasilan Attila sendiri, menjadi bukti jika orang Asia juga tangguh. Kalau tak percaya nonton filmnya Attila The Hun saja.
 
Nanti anak turunnya Attila, Muhammad Al Fatih II, juga menaklukkan Imperium Romawi Timur (Byzantium), pada tahun 1453 M. Nama Byzantium dirubah menjadi Istambul.
 
Masalah Islam dan Kristen jangan dipersoalkan, peradaban ya peradaban.
 
Attila sendiri beragama menyembah dewa, tapi bisa menaklukkan Romawi Barat yang kristen. Bayangkan saja jarak yang harus dilewati, dari padang Mongolia sampai ke Italia.
 
Mengenai keruntuhan Turki Ottoman, saya berpendapat karena sewaktu Perang Dunia I (19014-1018), membela Jerman dan akhirnya kalah.
 
 
Semua jajahan Turki, akhirnya dibagi-bagi kepada Inggris, Italia dan Perancis. Yerussalem yang sebelumnya dikuasai Turki diserahkan kepada Inggris (1918). Sewaktu militer Turki Ottoman keluar dari Kota Yerussalem, orang-orang Arab melempari batu kepada militer Turki Ottoman. Dimungkinkan, orang Arab tak mau dijajah orang Turki Ottoman.
 
 
Kerajaan Turki Ottoman runtuh salah satu faktornya ialah karena kalah perang. Namun, fakta sejarah menyatakan bahwa Mustafa Kemal lah yang mengakhiri riwayat Kerajaan Turki tersebut dengan menghapus sistem kerajaan dan menggantinya dengan sistem republik sekular turki hingga hari ini.
 
==Dibutuhkan Referensi==
Kembali ke halaman "Kesultanan Utsmaniyah".