Banjir Jakarta 2013: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 36:
===Korban===
[[Badan Nasional Penanggulangan Bencana]] menyatakan jumlah resmi korban yang tercatat selama banjir Jakarta 2013, pada tanggal 18 Januari 2013, adalah 12 orang, dengan rincian 5 orang karena disetrum listrik, 2 orang karena kedinginan, 2 orang karena terpeleset atau jatuh, 1 orang karena hanyut, 1 orang karena usia lanjut, dan 1 orang sudah ditemukan meninggal di rumah. <ref>[http://www.bnpb.go.id/news/read/1200/12-meninggal-akibat-banjir-jakarta ''12 Meninggal Akibat Banjir di Jakarta'', diakses dari situs BNPB]</ref>. Data ini diperbaharui kembali pada tanggal 22 Januari menjadi 20 korban jiwa, dan 33.502 orang terpaksa mengungsi. <ref>[http://www.bnpb.go.id/news/read/1217/banjir-jakarta-20-meninggal-dan-33502-masih-mengungsi ''Banjir Jakarta, 20 Meninggal dan 33502 Masih Mengungsi'', diakses dari situs BNPB]</ref>
===Terendamnya Gedung UOB===
Jebolnya tanggul latuharhari menyebabkan air mengalir deras hingga ke Bundaran HI. Lantai bawah tanah dari Gedung UOB yang memiliki ketinggian lantai dasar hampir sama dengan jalan dalam sekejap terendam. Selama proses pengeringan, ditemukan korban 2 orang meninggal, dan 2 lainnya dalam kondisi lemas dan kaku karena terendam air dalam waktu yang lama.<ref>[http://news.liputan6.com/read/491790/pengelola-plaza-uob-basement-sudah-tidak-ada-korban ''Pengelola Plaza UOB: Basement Sudah Tidak Ada Korban'', diakses dari situs berita Liputan6]</ref> Selain itu ditemukan setidaknya 47 mobil terendam di lantai basement 1 dan 2.<ref>[http://www.merdeka.com/peristiwa/ada-47-mobil-terendam-di-basement-gedung-uob.html ''Ada 47 Mobil Terendam di Basement Gedung UOB'', diakses dari situs berita merdeka]</ref>
==Penanggulangan==
Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi berbagai masalah yang terjadi selama banjir, antara lain dengan memperbaiki tanggul, pendirian posko bantuan di titik-titik yang terkena banjir, relokasi pengungsi ke rumah susun, hingga pengumuman status darurat banjir.
===Relokasi pengungsi Waduk Pluit===
Pada tanggal 18 Januari, menyusul jebolnya tanggul latuharhari, daerah Pluit ikut terendam. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kemudian menawarkan relokasi kepada penghuni rumah liar di sekitar Waduk Pluit untuk pindah ke rumah susun yang diberikan fasilitas sangat lengkap, dengan alasan mengurangi dampak banjir di masa depan dan memungkinkan peralatan berat bekerja untuk mengeruk waduk. <ref>[http://www.tempo.co/read/news/2013/01/21/083455902/Ahok-Minta-Penghuni-Bantaran-Waduk-Pluit-Pindah ''Ahok Minta Penghuni Bantaran Waduk Pluit Pindah'', diakses dari situs Tempo]</ref>
 
===Keadaan darurat banjir===
Pada tanggal 17 Januari 2013, Gubernur DKI Jakarta, [[Joko Widodo]], mengumumkan status darurat banjir untuk Jakarta setelah jatuhnya 5 korban jiwa dan 15.447 warga terpaksa mengungsi. Pada saat itu, BNPB mencatat banjir telah menggenangi 500 RT, 203 RW di 44 kelurahan yang tersebar di 25 kecamatan.<ref>[http://www.bnpb.go.id/news/read/1197/jakarta-tanggap-darurat5-meninggal-15447-mengungsi ''Jakarta Tanggap Darurat, 5 Meninggal, 15447 Mengungsi'', diakses dari situs Badan Nasional Penanggulangan Bencana]</ref>
 
 
==Lihat pula==