Feminisme kegemukan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{feminism}}
'''Feminisme kegemukan''' atau '''feminisme positif kegemukan'''
==Sekilas==
menurut Monica Persson, lebih dari 56 persen perempuan yang mengalami kegemukan menjawab bahwa mereka telah diperlakukan tidak hormat oleh para konselor kesehatan mereka, dan sebanyak 46 persen menyatakan bahwa konselor kesehatan mereka tidak nyaman dengan perempuan yang memiliki berat badan berlebih.[1]
Para feminist ini berpendapat bahwa kemungkinan bagi perempuan untuk mengalami diskriminasi meningkat secara relatif seiring dengan ukuran tubuh mereka; perempuan yang memiliki ukuran tubuh lebih besar ketimbang ukuran perempuan pada umumnya akan terjerat pada sebuah siklus kemiskinan ayam atau telur dan diskriminasi sosial.
Hal yang juga diperdebatkan adalah diskriminasi ukuran yang dihubungkan dan dapat serupa dengan rasisme, seksisme dan ageisme. Secara biologis, perempuan cenderung untuk memiliki lemak tubuh lebih banyak ketimbang laki-laki, ini juga memperlihatkan sebuah pandangan bahwa diskriminasi ukuran lebih berpengaruh terhadap perempuan ketimbang laki-laki. Diskriminasi ukuran kerap dihubungkan dengan rasisme, dan beberapa menyebutkan bahwa ukuran dipengaruhi oleh ras seseorang. Argumen yang diajukan oleh para ageist menyatakan bahwa perempuan mengalami peningkatan berat badan akibat proses yang alami seiring dengan bertambahnya usia mereka, terutama setelah kelahiran anak.
== Tokoh-tokoh feminis kegemukan ==
|