Herman Darnel Ibrahim: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 30:
Semangat Herman untuk mengatasi berbagai persoalan seputar krisis energi membuatnya ingin berkiprah dan disebut sebagai anggota Dewan Energi ketimbang oleh listrik. Ketika hangat pro-kontra perlu atau tidaknya energi nuklir untuk membangkitkan listrik, Herman bicara bahwa PLTN itu paling cocok di Kalimantan. Menurut dia PLTN tidak cocok di daerah gempa. Sedang sepanjang garis pantai barat, selatan hingga timur laut Indonesia adalah cincin api wilayah gempa.<ref> http://www.haluankepri.com/index.php?option=com_content&view=article&id=9671:pltn-di-indonesia-perlu-dikaji-ulang&catid=34:tajuk&Itemid=67 </ref>
Tetapi sebagai salah satu anggota Dewan Energi Nasional, Herman berpandangan masalah ramah lingkungan, murah dan aman adalah hal yang utama menurutnya untuk pemanfaatan energi terbarukan.
Dalam jangka panjang dia berharap perpaduan energi kelistrikan antara bahan bakar fosil, batu bara, dan energi terbarukan bisa terealisasi. Idealnya, sumber energi kelistrikan adalah 30 persen berasal dari energi terbarukan, 40 persen batu bara, dan sisanya dari bahan bakar minyak dan gas. “Kalau komposisinya seperti ini sangat bagus,” ucapnya.
Saat ini energi terbarukan baru menyumbang 15 persen. Energi terbarukan ini berasal dari panas bumi (geothermal) dan air (hidro).
Menurut Herman, ada beberapa strategi agar pembauran energi berjalan optimal, antara lain dengan memaksimalkan penggunaan energi terbarukan hingga batas kelayakan, yakni US$ 10 sen per kilowatt per jam (Kwh). Bahkan untuk pengganti BBM pemaksimalan ini bisa mencapai US$ 15 sen per Kwh.
Dia juga meminta PLN mengurangi penggunaan pembangkit yang menggunakan bahan bakar minyak khususnya untuk Jawa dan Sumatera. “Sisanya dipenuhi dengan pembangkit yang murah dan terjamin keamanannya, yakni pembangkit batu bara,” ucapnya. Adapun strategi lainnya berupa pengembangan pembangkit listrik tenaga uap mulut tambang skala besar untuk memasok listrik di Jawa dan Sumatera. <ref>www.tempo.co/read/news/2012/04/11/090396332/DEN-Desak-Pemanfaatan-Energi-Terbarukan</ref>
==Keluarga==
|