Ananggawarman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 6:
 
== Masa pemerintahan ==
Menurut cerita adat (''tambo'') [[Minangkabau]], Ananggawarman adalah anak dari Adityawarman dan [[Puti Reno Jalito]]. Ananggawarman menikah dengan [[Puti Reno Dewi]], dan memiliki tiga orang putri yaitu Puti Panjang Rambuik, Puti Salareh Pinang Masak, dan Puti Bongsu. Ketiga putrinya kemudian menikah dengan para pemuka adat, yang kemudian membentuk kaum bangsawan Pagaruyung.Putri Reno Bungsu (Putri Si Lindung Bulan) menikah dengan Dewang Pandan Putuwano gelar Tuanku Marajo Sati I.{{fact}}
 
Pada masa Ananggawarman<ref>Cheah Boon Kheng, Abdul Rahman Haji Ismail, (1998), ''Sejarah Melayu'', the Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society.</ref>, kerajaan Majapahit mencoba menundukan kembali ''bhumi malayu'', hal ini dimulai pada tahun [[1409]], [[Majapahit]] yang saat itu di bawah kekuasaan [[Wikramawardhana]] (menantu [[Hayam Wuruk]]), sempat mengirim pasukan dalam jumlah besar untuk menaklukkan negeri ini. Ananggawarman dapat mengalahkan pasukan tersebut dalam pertempuran yang diperkirakan terjadi di [[Padang Sibusuk]], sebuah [[nagari]] di [[Kabupaten Sijunjung]]. Legenda-legenda [[Minangkabau]] menyebutkan peristiwa heroik ini<ref>A Dt. Batuah & A Dt. Madjoindo, (1959), ''Tambo Minangkabau dan Adatnya'', Jakarta: Balai Pustaka.</ref>.