Sultan Banjar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 145:
<td align="center" >[[2010]]</td>
<td>[[Sultan Haji Khairul Saleh Al-Mu'tashim Billah]] bin Gusti Jumri bin Gusti Umar bin Pangeran Haji Abubakar bin Pangeran Singosari bin Sultan Sulaiman al-Mu'tamidullah</td>
<td>*Sultan Haji Khairul Saleh Al-Mu'tashim Billah zuriat dari Pangeran Singosari bin Sultan Sulaiman. Pada masa Perang Banjar, hanya Pangeran Singosari (saudara Sultan Adam) dan Pangeran Surya Mataram (keduanya saudaraanak Sultan Adam) yang masih dipercaya oleh rakyat Banjar sebagai tempat mengadukan segala permasalahan pada masa itu. Pangeran Singosari merupakan "perwakilan" Kesultanan Banjar di Banua Lima. Setelah lama mengalami kevakuman, para zuriat Kesultanan Banjar bertekad "Maangkat Batang Tarandam" untuk menghidupkan kembali Kesultanan Banjar. Maka melalui musyawarah Tinggi Adat, para zuriat yang tergabung dalam [http://kesultananbanjar.com Lembaga Adat dan Kekerabatan Kesultanan Banjar] (LAKKB), pada [http://www.banjarmasinpost.co.id/read/artikel/2010/7/25/51319/khairul-jadi-raja-muda-banjar 24 Juli 2010] resmi menganugerahkan gelar Pangeran dan menobatkan Gusti Khairul Saleh (Bupati Kabupaten Banjar 2005-2015) sebagai [http://www.radarbanjarmasin.co.id/index.php/berita/detail/59/3454 Raja Muda Banjar] dan seterusnya diangkat menjadi Sultan Banjar. </td>
</tr>
<tr>