Suko Sudarso: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 49:
Setelah tempat di belakang layar Megawati bukan lagi miliknya, Suko akhirnya merapat ke SBY. Sejak itu ia masuk dalam jajaran nama-nama 'barisan sakit hati' PDI-Perjuangan bersama [[Arifin Panigoro]], [[Roy B.B. Janis]], [[Laksamana Sukardi]] dan beberapa tokoh lainnya. Suko kemudian ikut berperan dalam pendirian [[Partai Demokrat]], ia adalah tuan rumah dari pertemuan awal para tokoh politik dalam pembahasan perlu tidaknya pendirian partai politik baru bagi SBY untuk maju dalam bursa calon presiden. Mereka yang hadir dalam pertemuan itu kemudian tercatat sebagai pendiri Partai Demokrat yang sukses mengantar SBY mengalahkan Megawati dan PDI-Perjuangan pada Pemilu 2004. Ia menuturkan, “Sampai detik terakhir, sebelum Mega memutuskan menggandeng [[Hasyim Muzadi]], SBY masih berharap menjadi wakil presidennya Mega,”. Kiprahnya selama menjadi tim khusus calon presiden SBY ini membuatnya kembali sering terlihat di publik dengan image baru sebagai 'orang Cikeas' yang sangat dekat dengan figur seorang SBY.
 
Setelah Presiden SBY dilantik, Suko diberi tanggungjawab untuk memimpin '''[http://www.gerakanindonesiabersatusumut.wordpress.com Gerakan Indonesia Bersatu]''' (GIB). GIB adalah sebuah organisasi massa yang mendukung jalannya roda pemerintahan yang bersih dan menjaga 4 pilar kebangsaan (Pancasia, UUD 1945, NKRI, BhinekaBhinneka Tunggal Ika). Nama lain yang ikut aktif disana adalah '''Heru Lelono'''.
 
Suko juga berperan dalam penyusunan [[Kabinet Indonesia Bersatu]]. Ia turut menyumbang beberapa nama untuk menduduki jabatan menteri.