Menurut beberapa laporan, tumbuhan ini berasal dari [[Asia Tenggara]] yang kemudian menyebar ke [[Indo-China]], [[India]], dan [[Asia Tenggara]]. Dibudidayakan di [[Malaysia]]{{sfn|Sastrapradja dkk|1981|p=19}} dan [[Jawa]], untuk dimakan umbinya.<ref name=PRohati>{{cite web |date= |title= Merremia mammosa (Lour.) Hall.f. |publisher=Prohati |url= http://www.proseanet.org/prohati2/browser.php?docsid=457 |accessdate= 3 January 2013}}</ref> Selanjutnya tumbuhan ini menyebar ke [[Filipina]], [[Ambon]], dan [[Bali]].{{sfn|Sastrapradja dkk|1981|p=19}}
Habitat asal tumbuhan ini adalah di [[hutan]]. Kadang di tanamditanam di halaman dekat pagar sebagai tanaman obat atau karena umbinya dapat dimakan. Tumbuh dengan baik di daerah tropik dari dataran rendah sampai ketinggian 250 [[mdpl]]. Perbanyakan dengan stek batang atau menanam umbinya.<ref name=iptek/> Selain itu, dapat pula ia diperbanyak dengan [[biji]]. Karena kebiasaannya yang memanjat, ia perlu diberi pohon inang untuk tempat merambat.{{sfn|Sastrapradja dkk|1981|p=19}} Secara lokal, tumbuhan ini telah dinaturalisasi ke [[Madura]]. Untuk di [[Jawa]] sendiri, tumbuhan ini masih dapat ditemui di dataran tinggi hingga pada 500 [[mdpl]].<ref name=PRohati/>
== Manfaat dan kemampuan ==
Bagian dari tumbuhan bidara upas yang dijadikan obat adalah [[umbi]]nya.,<ref name=iptek/> yang baru pada awal abad ke-20 dimanfaatkan. Sayangnya, tumbuhan ini tidak dapat dijadikan makanan/sumber karbohidrat.{{sfn|Sastrapradja dkk|1981|p=19}} Umbi tumbuhan ini bersifat sejuk, [[analgesik]], dan bisa mentralkan racun.{{sfn|Dalimartha|2009|p=9}} Bidara upas dapat menyembuhkan afeksi [[tenggorokan]] dan organ pernafasan.{{sfn|Dharma|1987|p=43}} Secara turun temurun, di [[Madura]] rebusan umbi bidara upas digunakan untuk menyembuhkan penyakit [[tuberkolosis]]. Setelah diadakan percobaan, bidara upas dapat menyembuhkan penyakit tuberkolosis dan tidak menyebabkan kematian kepada hewan yang diujicobakan, yakni [[mencit]].<ref name=unair>{{cite web |author=Agil, Mangestuti; Soegianto, Noor Erma; Widyowati, Rr. Retno; Purwitasari, Neny |year=2010 |title=Uji Daya Hambat Mycobacterium tubercolosis dari Umbi Bidara Upas (Merremia Mammosa Hall) |publisher=[[Universitas Airlangga]] |url=http://repo.unair.ac.id/data/richfiles/abstrak%20EKSAK%2006-10%20_upload_%2888%29.pdf |accessdate= 4 January 2013}}</ref>
Selain itu pula, bidara upas adalah tumbuhan yang diketahui efek farmaklogisnya oleh [[PT Eisai Indonesia]] bahwa dapat mencegah penggandaan [[virus]] [[HIV]],{{sfn|Mustarichie ''et al.''|2011|p=48}} walau demikian, tumbuhan ini tidak dapat menghilangkan virusnya.{{sfn|Dalimartha|2009|p=10}} Getah dari tumbuhan ini juga mengandung resin, yang kemungkinan itulah dapat menyembuhkan penyakit organ pernafasan.{{sfn|Dharma|1987|p=43}} Parutan umbi tumbuhan ini dapat digunakan untuk memperbanyak [[ASI]].{{sfn|Sastrapradja dkk|1981|p=19}} Bidara upas diketahui mengandung [[polifenol]], [[triterpenoid]], [[terpenoid]], dan flavonoid.<ref name=unair/> Sementara itu, getah segar tumbuhan ini mengandung zat oksidase.{{sfn|Dalimartha|2009|p=10}}
|