CyberExtension: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 41:
 
== Mekanisme Pemanfaatan ==
[[Berkas:cybex1.jpg|thumb|Penyuluhan pertanian secara online]]
Mekanisme pemanfaatan cyber extension adalah dimulai dari informasi teknologi baru yang disadur penyuluh kemudian disebarkan kepada opinion leaders dan dilanjutkan kepada petani atau bisa langsung tanpa melalui pemuka pendapat.
 
Penyuluh berperan sebagai pengelola informasi yang didapat dari lembaga subsistem jaringan komunikasi inovasi pertanian pusat maupun regional, dari luar sistem dan dari petani (indigenous knowledge). Informasi teknologi baru yang didapat kemudian diolah dan dijadikan materi pendukung pelaksanaan penyuluhan dalam proses transformasi ilmu kepada petani menggunakan bahasa yang sederhana yang mudah dipahami petani melalui [[komunikasi interpersonal]]. Penyuluh juga berperan dalam mencarikan solusi permasalahan yang dihadapi petani secara cepat dan tepat.
 
Opinion leader atau pemuka pendapat bertindak sebagai sosok penggerak dalam transfer informasi yang mempunyai kemampuan memelihara norma serta nilai untuk ditunjukkan kepada masyarakatnya.
 
Sebagaimana model yang diperkenalkan sebagai [[two step flow model of communication]] (model komunikasi dua tahap) menjelaskan tentang proses pengaruh penyebaran informasi melalui media massa kepada khalayak. Menurut model ini, penyebaran dan pengaruh informasi yang disampaikan melalui media massa kepada khalayaknya tidak terjadi secara langsung (satu tahap), melainkan melalui perantara seperti misalnya “pemuka pendapat” (opinion leaders). Dengan demikian, proses pengaruh penyebaran informasi melalui media massa terjadi dalam dua tahap: pertama, informasi mengalir dari media massa ke para pemuka pendapat; kedua, dari pemuka pendapat ke sejumlah orang yang menjadi pengikutnya <ref> Katz E and Lazarsfeld P. 1955. Personal Influence. New York: The Free Press.</ref>.
 
Baris 49 ⟶ 55:
 
Proses komunikasi model ini tepat diterapkan di negara Indonesia dikarenakan wilayah nusantara yang majemuk dengan beragam suku bangsa dan bahasa serta tingkat sumber daya petani yang tidak sama sehingga informasi yang disediakan oleh pusat informasi perlu di cocokkan bahasanya agar mudah dimengerti dengan menyertakan [[teks dan gambar]].
 
Rincian model komunikasi inovasi pertanian melalui Cyber Extension adalah:
 
* Source = Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal terkait.
* Message = Informasi pertanian
* Channel = Badan Pelaksanaan Penyuluhan, Balai Penyuluhan Pertanian, Petugas Penyuluh Pertanian
* Receiver = Pelaku Utama dan Usaha pertanian sebagai pengguna terakhir
* Effect = Apabila program berhasil maka pembangunan pertanian kearah yang lebih maju akan terealisasi sehingga tujuan negara memajukan pertanian bisa tercapai.
 
== Permasalahan Dalam Penerapan ==
[[Berkas:cybex1.jpg|thumb|Penyuluhan pertanian secara online]]
[[Permasalahan]] dalam mengimplementasikan cyber extension adalah: 1) [[Manajemen]] (komitmen dan kebijakan belum konsisten serta kemampuan manajerial di bidang teknologi informasi dan komunikasi rendah), 2) Infrastruktur/sarana (kurang stabilnya pasokan listrik dan jaringan komunikasi), 3) Rendahnya kapasitas SDM dalam aplikasi teknologi informasi dan komunikasi, dan 4) Masih rendahnya kultur berbagi dan kesadaran untuk mendokumentasikan data <ref> Sumardjo, Lukman M Baga, dan Retno SH Mulyandari. 2010. Cyber Extension: Peluang dan tantangan dalam Revitalisasi Penyuluhan. Bogor: IPB Press.</ref>.
Selain itu kendala yang perlu dicermati adalah kemampuan dari penyuluh dalam mengelola teknologi informasi yang tidak sama, dikarenakan faktor-faktor seperti latar belakang pendidikan, usia dan lainnya.
Baris 63 ⟶ 76:
[[Strategi]] yang baik untuk mengimplementasikan cyber extension ini adalah dengan mengembangkan sistem jaringan informasi dari pusat ke desa melalui [[optimalisasi]] fungsi Badan Penyuluhan Kabupaten sebagai pusat dari kegiatan untuk akses informasi yang berbasis aplikasi teknologi informasi. Badan Penyuluhan Kabupaten lah yang menjembatani antara sumber informasi yang berada di pusat dengan stakeholders lokal sekaligus bertindak sebagai pemadu sistem. Selain memfasilitasi pengguna dan stakeholders lokal dalam akses informasi pertanian, Badan Penyuluhan Kabupaten juga dapat berfungsi sebagai penghimpun informasi (indigenous knowledge) dari sumber informasi lokal melalui Balai Penyuluhan tingkat kecamatan yang menghimpun informasi sekaligus memfasilitasi materi informasi bagi penyuluh lapangan yang berada di tiap desa <ref> Sumardjo, Lukman M Baga, dan Retno SH Mulyandari. 2010. Cyber Extension: Peluang dan tantangan dalam Revitalisasi Penyuluhan. Bogor: IPB Press.</ref>.
 
Penyuluh mesti dibekali ilmu yang banyak, tidak hanya permasalahan pertanian yang bertujuan meningkatkan produksi, tetapi juga isu-isu global yang sedang berkembang untuk mengatasi berbagai persoalan yang mungkin muncul. Oleh karena itu tuntutan penyuluh harus paham dengan hal-hal yang berhubungan dengan teknologi informasi merupakan sesuatu yang mutlak, mengingat segala informasi dan perkembangan teknologi disuguhkan melalui media internet atau media online yang dapat diakses kapan saja. Petani juga diharapkan mampu meningkatkan akses informasi pertanian secara berkesinambungan serta ikut berperan aktif melakukan sharing ilmu pengetahuan (knowledge sharing) dengan sesama maupun konsultasi dengan penyuluh pertanian yang ada di wilayah tersebut.
 
== Referensi ==