Asia Tenggara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k r2.7.3) (bot Menambah: diq:Asyaya Verocê Rocvetışi |
|||
Baris 28:
[[Berkas:Southeast asia.jpg|thumb|250px|Asia Tenggara]]
Asia Tenggara terletak pada pertemuan lempeng-lempeng geologi, dengan aktivitas [[gempa|kegempaan]] (seismik) dan [[gunung berapi]] (vulkanik) yang tinggi. Sementara ATD relatif stabil dan merupakan daratan tua, ATM sangatlah dinamik karena di sana bertemu dua lempeng benua besar: [[lempeng Indo-Australia]] dan [[lempeng Eurasia]], ditambah dengan [[lempeng Filipina]] yang lebih kecil. Tiga pulau besar di Indonesia: [[Sumatra]], [[Jawa]], dan [[Kalimantan]] baru terpisah dari benua Asia sekitar 10 ribu tahun yang lalu akibat naiknya muka air laut karena usainya [[Zaman Es]] terakhir. Pulau Papua secara geologi termasuk dalam benua Australia, yang juga terpisah karena peristiwa yang sama. Kedua lempeng besar itu bertemu pada busur cekungan yang memanjang ke selatan dari Teluk Benggala di barat Myanmar dan Thailand, terus menuju sisi barat [[Sumatra]], lalu membelok ke timur membentuk [[Palung Jawa]] yang memanjang di selatan [[Jawa]] dan Kepulauan [[Nusa Tenggara]]. Akibatnya gempa bumi sering terjadi di daerah-daerah sekitarnya, seperti [[Gempa bumi Samudra Hindia 2004]]. Desakan lempeng Indo-Australia mengangkat permukaan pulau-pulau yang ada di dekatnya, sehingga terbentuklah deretan gunung berapi aktif. Pulau Jawa adalah pulau dengan cacah gunung berapi terbanyak di dunia. [[Gunung Kerinci]] adalah gunung berapi tertinggi di Asia Tenggara. Di sebelah timur Filipina terdapat pula Palung Mindanao dan Palung Mariana yang merupakan pertemuan antara lempeng Filipina dan lempeng Pasifik. Di Filipina juga terdapat aktivitas kegunungapian yang tinggi.
== Sejarah ==
|