Indang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 4:
== Asal mula ==
Pada zaman dahulu pada setiap nagari di [[Pariaman]] punya grup Indang sendiri. Menurut kepercayaan yang ada setiap kelompok Indang ini mempunyai apa yang disebut ''Sipatuang Sirah'' yaitu kelompok orang tua yang mempunyai kekuatan gaib untuk menjaga keselamatan grupnya dari kekuatan luar yang dapat menghancurkan kelompok lain.
Dalam hal pemilihan waktu, permainan Indang ini terkenal pula dengan istilah Indang naik dan Indang turun. Istilah Indang naik dan Indang turun ini sudah memasyarakat di Pariaman, bila permainan Indang memasuki hari pertama, maka mulainya permainan dilakukan pada tengah malam antara jam 11 dan 12 malam. Tetapi bila permainan memasuki hari kedua, maka nulainya adalah senja hari sehabis shalat Maghrib.
Kesenian Indang ini lahir dan berkembang disurau-surau yang dimainkan sesudah mengaji. Isi dari nyanyian yang dilakukan adalah tentang pengajaran agama, oleh sebab itu sifatnya adalah dakwah dan pemainnya adalah pemuda-pemuda yang menuntut pengetahuan agama. Tetapi dalam perkembangan berikutnya pusat aktifitas permainan Indang berubah dari surau keluar surau yaitu ketempat sasaran yang disebut ''laga-laga'', sejenis pentas yang tidak diberi dinding sehingga penonton dapat melihat dari segala penjuru.
== Permainan ==
Permainan Indang biasanya dilakukan sambil duduk berdampingan, berderet-deret antara 9 sampai 25 orang, dimana jumlah pemainya ganjil. Masing-masing pemain memegang dan memainkan Indang atau Ripai serta mengiringi gerakannya dengan lagu-lagu secara bersama-sama dan serempak. Indang dimainkan oleh tangan dengan jalan memukul-mukul dan menjentikkan jari kepada Indang tersebut. Dalam permainan Indang tersebut gerak tubuh juga menonjol, yaitu gerak meliuk-liukkan tubuh secara serempak serta berlawanan arah antara pemain yang satu dengan pemain lainnya.
Kalau yang satu meliukkan badan kekanan agak kedepan, maka pemain berikutnya meliukkan badan kearah kiri kebelakang. Adapun orang-orang penting dalam permainan Indang itu disamping pemain yang banyak adalah :
# Tukang Dzikir yang berfungsi sebagai penyanyi tunggal yang kemudian diikuti oleh seluruh pemain. Tukang Dzikir ini biasanya duduk dibelakang diluar deretan pemain yang lain.
Baris 15 ⟶ 18:
== Daerah pelestarian Indang ==
Jika ingin menikmati Permainan Indang atau Ripai di Sumatera Barat lokasi yang paling popular adalah di daerah [[Kabupaten]] [[Padang Pariaman]] yang terkenal dengan permainan Indang Pariaman atau Indang Piaman. Salah satu ciri khas dari Indang Pariaman adalah selalu dimainkan pada malam hari, biasanya dalam acara perhelatan nagari seperti batagak kudo-kudo, pasar malam dan jarang sekali ditampilkan dalam acara perkawinan.
Dalam penampilan Indang Piaman ini biasanya dibawakan oleh 3 grup yang datang dari 3 desa yang berbeda, atau satu grup tuan rumah dan dua grup pendatang (tamu). Ketiga grup tersebut duduk dalam posisi segitiga, dan ketiga grup tersebut bermain Indang mempunyai satu tema atau masalah yang didiskusikan sebelum permainan dimulai serta menentukan grup mana yang akan bermain pertama.
Biasanya yang memulai bermain itu adalah grup tuan rumah atau grup yang ditunjuk sebagai tuan rumah. Kalau dinagari itu tidak ada grup Indang, maka grup pertama sebagai tuan rumah memulai permainan. Dimana grup ini telah siap mengarang nyanyian atau kata-kata yang lebih berorientasi pada hal-hal atau masalah yang terjadi dipihak tuan rumah, seperti nama bukit, sungai, hasil alam, kebiasaan penduduk dan lain-lain. Demikianlah selanjutnya permainan Indang ini berlangsung secara bergantian dari masing-masing grup dengan tema yang telah dipilih.
==
* {{id}} [http://www.harianhaluan.com/%20index.php?option=com_content&view=article&id=3706:indahnya-alunan-indang-pariaman&catid=46:panggung&Itemid=160 Indahnya Alunan Indang Pariaman]; 17 April 2011, Harian Haluan; diakses 05 Maret 2013.▼
* {{id}} [http://www.pariamankota.go.id/pariwisata/36/tari-indang.html Tari Indang]; Situs resmi pemkab Pariaman; diakses 05 Maret 2013.▼
* {{id}} {{cite book
| last = Ediwar
Baris 31 ⟶ 33:
| doi =
| id = ISBN 9-791-17907-7 }}
== Pranala luar ==
▲* {{id}} [http://www.harianhaluan.com/%20index.php?option=com_content&view=article&id=3706:indahnya-alunan-indang-pariaman&catid=46:panggung&Itemid=160 Indahnya Alunan Indang Pariaman]; 17 April 2011, Harian Haluan; diakses 05 Maret 2013.
▲* {{id}} [http://www.pariamankota.go.id/pariwisata/36/tari-indang.html Tari Indang]; Situs resmi pemkab Pariaman; diakses 05 Maret 2013.
{{musik-stub}}
[[Kategori:Musik Indonesia]]
|