Adiwijaya dari Pajang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Aldo samulo (bicara | kontrib) k ←Suntingan 222.124.179.67 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Imanuel NS Uen |
|||
Baris 16:
''[[Babad Tanah Jawi]]'' selanjutnya mengisahkan, Jaka Tingkir ingin mengabdi ke ibu kota [[Demak]]. Di sana ia tinggal di rumah Kyai Gandamustaka (saudara Nyi Ageng Tingkir) yang menjadi perawat [[Masjid Demak]] berpangkat ''lurah ganjur''. Jaka Tingkir pandai menarik simpati raja Demak [[Trenggana]] sehingga ia diangkat menjadi kepala prajurit [[Demak]] berpangkat ''lurah wiratamtama''.
Beberapa waktu kemudian, Jaka Tingkir bertugas menyeleksi penerimaan prajurit baru. Ada seorang pelamar bernama Dadungawuk yang sombong dan suka pamer. Jaka Tingkir menguji kesaktiannya dan Dadungawuk tewas hanya dengan menggunakan
Jaka Tingkir kemudian berguru pada Ki Ageng Banyubiru atau Ki Kebo Kanigoro (saudara tua ayahnya / kakak mendiang ayahnya). Setelah tamat, ia kembali ke [[Demak]] bersama ketiga murid yang lain, yaitu Mas Manca, Mas Wila, dan Ki Wuragil.
|