== Pohon ara yang tidak berbuah ==
{{cquote2|Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai [[pohon ara]] yang tumbuh di [[anggur|kebun anggurnya]], dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah [[pohon]] ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi [[pupuk]] kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!" |Lukas 13:6-9}}
Hampir semua orang punya pengalaman tanam menanam sebuah pohon, Anda tentunya tahu bahwa untuk membuat pohon itu berbuah lebat tidaklah semudah yang dipikirkan. Dibilang sulit-sulit banget tidak, tapi gampang juga tidak.
Sesungguhnya perumpamaan {[Yesus]} mengenai pohon {[ara]} yang {[mandul]} sangat menarik untuk dicermati oleh semua orang {[Kristen]} (pengikut Kristus). Pasalnya ? Secara khusus Yesus berbicara "buah" pertobatan atau sejauh mana kita menghidupi rahmat permandian / baptis atau Sakramen Baptis dalam Gereja katolik ?
Perumpamaan ini menggambarkan Tuhan sebagai pemilik kebun, mendapati ada umat-Nya yang tidak berbuah dalam jangka waktu lama. Perhatikan ada jangka waktu tertentu yang diberikan Tuhan yang membuka kesempatan bagi kita untuk berubah. (ay 9)
Namun ketika kesempatan itu disia-siakan, pohon yang tidak berguna itu pada akhirnya akan ditebang. Pohon "ara" itu hidup percuma dan hanya menghabiskan zat-zat nutrisi yang dibutuhkan tanaman anggur dalam kebun. Namun secara luar biasa, Yesus yang diumpamakan sebagai pengurus kebun meminta kesempatan sekali lagi.
“Aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah.” (bdk. ay 8b) Disini Sang “Pengurus kebun” akan mengerjakan segala sesuatu bagi pohon agar bisa berbuah dan tidak harus ditebang dan berakhir di bara api. Hidup kita yang begitu rusak oleh benalu dan tunas-tunas dosa seringkali tidak lagi dapat diperbaiki sendiri, sehingga kita membutuhkan uluran tangan Yesus untuk “mencangkul tanah dan memberi pupuk” agar bisa selamat. Disinilah pentingnya Roh Kudus yang diminta Yesus kepada Bapa-Nya bagi Gereja-Nya. (bdk. Yoh 14:16)
Tuhan Yesus telah datang untuk menyelamatkan kita. Dalam prosesnya, terkadang ada bagian-bagian yang tidak efektif dari diri kita, maka kita harus dicangkul atau dipotong dan itu bukanlah hal yang menyenangkan. Proses itu terkadang bisa membuat kita menderita. Tapi itu sungguh diperlukan agar kita selamat dari tebangan dan dilempar kedalam api. Yesus pun berseru: “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh 15:4)
Agar kita bisa bertumbuh dan berbuah dengan baik, kita harus tetap tinggal di dalam Kristus, dan Kristus di dalam kita, baik dalam kehidupan sehari-hari, keluarga maupun pekerjaan, hendaklah berpusat kepada Terang Kristus. Ketika ada proses-proses pemotongan tunas yang tidak produktif atau pembersihan benalu, laluilah itu dengan sukacita, karena proses itu sungguh diperlukan untuk menjadikan kita pohon yang dapat berbuah lebat.
“Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal.” (Mat 12:33) Sebatang pohon dikenal dari buahnya. Pohon yang baik akan berbuah baik, begitu pula sebaliknya. Ada banyak ranting, tunas dan benalu dalam hidup kita yang harus dipotong agar kita berbuah lebat. Apakah itu kesombongan, harta, kebiasaan buruk, status, adat dan sebagainya, jika itu menghambat kita untuk berbuah, ijinkanlah Tukang Kebuh untuk memotongnya.
Untuk dapat memberi kesempatan Tukang Kebun bekerja "menggali dan memupuk" pohon iman kita, diperlukan adanya penyegaran roh dan jiwa kita lewat Firman Tuhan, dan rajin-rajin memupuk kedisplinan kita untuk terus taat dan berjalan dalam koridor-Nya. Hanya dengan demikianlah kita bisa menjadi pohon yang tumbuh subur menghasilkan buah yang banyak.
Saudara-saudari yang sangat dikasihi Allah dan tentunya juga mengasihi Allah. Pemilik "kebun anggur" Kristus memberikan kepada kita kesempatan untuk bertobat. Kesempatan tersebut setidaknya mempunyai 4 sifat, yaitu :
kesempatan itu terbatas
kesempatan itu terakhir
kesempatan itu singkat
kesempatan itu kasih
<!--
==Penjelasan==
|