Walangsanga, Moga, Pemalang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 14:
[[Walangsanga]] adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Moga, Pemalang|Moga]], [[Kabupaten Pemalang|Pemalang]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Berpenduduk sekitar 8.000 jiwa. Sebagian besar bekerja sebagai perantau di [[ibu kota]], sisanya lagi bermata pencaharian sebagai petani dan pedagang.
 
[[Desa]] Walangsanga adalah sebuah pemukiman yang nyaman dan sejuk karena masih termasuk wilayah pegunungan dengan ketinggian +/- 3.000m di atas permukaan laut dan dekat dengan Gunung Slamet. Di desa ini ini masih bisa kita lihat adanya bukit-bukit dan persawahan yang masih membentang luas, sehingga udara sejuk dan asri sangat mudah kita rasakan. Di dukung oleh kondisi geografis yang termasuk wilayah subur sehingga akan mudah kita jumpai hutan, kebun, sawah dan ladang yang menjadi sektor utama mata pencaharian penduduknya.
[[Desa]] Walangsanga terkenal melalui seorang waliyullah bernama Mbah Nur yang tinggal di sebuah tempat terpencil yang bernama Blok Manggis. Beliau beruzlah bukan tanpa alasan, selain karena zuhudnya yang tinggi terhadap duniawi beliau juga seorang ulama yang shalih dan menjadi teladan di lingkungan sekitarnya. Saat ini makam beliau banyak yang berziarah, para pengunjung biasanya tidak hanya datang dari sekitar Moga, tetapi juga dari luar Pemalang.
 
Di huni oleh 99% penduduk yang beragama Islam membuat desa ini masih bisa kita rasakan nuansa religiusnya dan sangat kental dengan budaya islami sehingga setiap momen-momen tertentu mudah dijumpai adanya peringatan-peringatan hari besar keagamaan, seperti maulid, halal-bihalal, isra mi'raj, nuzulul qur'an dll. Di dukung oleh banyaknya sekolah yang bernuansa Islam sehingga nilai-nilai keagamaan sudah tertanam sejak dini, hal ini bisa kita lihat dengan adanya beberapa lembaga pendidikan yang menaungi sekolah dan Madrasah.
 
[[Desa]]Di Walangsangadesa ini juga terkenal melalui seorang waliyullah bernama Mbah Nur yang tinggal di sebuah tempat terpencil yang bernama Blok Manggis. Beliau beruzlah bukan tanpa alasan, selain karena zuhudnya yang tinggi terhadap duniawi beliau juga seorang ulama yang shalih dan menjadi teladan di lingkungan sekitarnya. Saat ini makam beliau banyak yang berziarah, para pengunjung biasanya tidak hanya datang dari sekitar Moga, tetapi juga dari luar Pemalang.
 
Nama beliau kini diabadikan dalam sebuah sekolah yang bernama [[MTs. An-Nur Walangsanga]] yang didirikan awal tahun 2000 dan mulai beroperasi tahun 2002, dibawah naungan Yayasan Pendidikan Islam An-Nur yang didirikan oleh tokoh masyarakat setempat. Tujuan utama pendirian sekolah tersebut adalah untuk menyediakan sekolah lanjutan pertama yang mudah dijangkau oleh masyarakat terutama anak-anak yang orangtuanya punya keterbatasan secara ekonomi. Tokoh-tokoh pendirinya diantaranya :