Aqua (air mineral): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:Logo Aqua.jpg|250px|thumb|right|Logo resmi Aqua]]
 
'''''Aqua''''' adalah sebuah [[merek]] [[air minum dalam kemasan]] (AMDK) yang diproduksi oleh PT Aqua Golden Mississippi di [[Indonesia]] sejak tahun [[1973]]. Selain di Indonesia, ''Aqua'' juga dijual di [[Malaysia]], [[Singapura]], dan [[Brunei]]. ''Aqua'' adalah merek AMDK dengan penjualan terbesar di Indonesia dan merupakan salah satu merek AMDK yang paling terkenal di Indonesia, sehingga telah menjadi seperti merek [[generik]] untuk AMDK. Saat ini, terdapat 14 pabrik yang memproduksi ''Aqua'' dengan kepemilikan berbeda-beda (103 pabrik dimiliki oleh PT Tirta Investama, 310 pabrik dimiliki oleh PT Aqua Golden Mississippi, dan pabrik di Brastagi, Sumatera Utara dimiliki oleh PT Tirta Sibayakindo).
 
Sejak tahun [[1998]], ''Aqua'' sudah dimiliki oleh perusahaan multinasional dalam bidang makanan dan minuman asal [[Perancis]], [[Groupe Danone|Grup Danone]], hasil dari penggabungan PT Aqua Golden Mississippi dengan Danone.
 
Aqua Group didirikan oleh [[Tirto Utomo]] ([[1930]]-[[1994]]), warga asli [[Kabupaten Wonosobo|Wonosobo]] yang setelah keluar bekerja dari [[Pertamina]], dan bekerja di [[Petronas]], mendirikan usaha air minum dalam kemasan (AMDK).
 
Tirto berjasa besar atas perkembangan bisnis atau usaha AMDK di Indonesia, karena sebagai seorang Pioneer maka Almarhum berhasil menanamkan nilai-nilai dan cara pandang bisnis AMDK di Indonesia.
Baris 19:
PT Aqua Golden Mississippi didirikan pada tahun [[1973]] di [[Indonesia]]. Ide mendirikan perusahaan AMDK timbul ketika Tirto bekerja sebagai pegawai [[Pertamina]] pada awal tahun 1970-an dan pegawai [[Petronas]] pada awal dekade 1980-an.<ref name="50ideas">{{id}} Ma'ruf, Muhammad. 2009. ''50 Great Business Ideas from Indonesia''. Jakarta: Hikmah.</ref> Ketika itu Tirto bertugas menjamu delegasi sebuah perusahaan Amerika Serikat. Namun jamuan itu terganggu ketika istri ketua delegasi mengalami diare yang disebabkan karena mengonsumsi air yang tidak bersih. Tirto kemudian mengetahui bahwa tamu-tamunya yang berasal dari negara Barat tidak terbiasa meminum air minum yang direbus, tetapi air yang telah disterilkan.
 
Ia dan saudara-saudaranya mulai mempelajari cara memproses air minum dalam kemasan. di [[Bangkok]], [[Thailand]], <ref name="50ideas" /> Ia meminta adiknya, [[Slamet Utomo]] untuk magang di [[Polaris]], sebuah perusahaan AMDK yang ketika itu telah beroperasi 16 tahun di Thailand. Tidak mengherankan bila pada awalnya produk ''Aqua'' menyerupai ''Polaris'' mulai dari bentuk botol kaca, merek mesin pengolahan air, sampai mesin pencuci botol serta pengisi air, karena di [[Indonesia]] sama sekali tidak ada. Atasan Tirto, Ibnu Sutowo juga mengatakan : ''"Aneh Tirto iki, banyu banjir kok diobokke dalam botol"''. <ref name="50ideas" />
 
Tirto mendirikan pabrik pertamanya di Pondok Ungu, [[Bekasi]], dan menamai pabrik itu PT Golden Mississippi dengan kapasitas produksi enam juta liter per tahun.<ref name="50ideas" /> Tirto sempat ragu dengan nama ''PT Golden Mississippi'' yang meskipun cocok dengan target pasarnya, [[ekspatriat]], namun terdengar asing di telinga orang Indonesia.<ref name="willy">{{id}} [http://willysidharta.blogspot.com/2007/01/keputusan-tepat-meniti-karier-di-aqua.html Sejarah Aqua di blog Willy Sidharta]</ref> Sebelum bernama Aqua, dahulu bernama ''Puritas'' (nama lain dari Pure Artesian Water), yang berlogo [[daun semanggi]]. Tetapi, Eulindra Lim, mengusulkan untuk menggunakan nama ''Aqua'' karena cocok terhadap imej air minum dalam botol serta tidak sulit untuk diucapkan. Ia setuju dan mengubah merek produknya dari ''Puritas'' menjadi ''Aqua'', karena kata ''Puritas'' sulit diucapkan. Dua tahun kemudian, produksi pertama ''Aqua'' diluncurkan dalam bentuk kemasan botol kaca ukuran 950 ml dengan harga jual Rp.75, hampir dua kali lipat harga bensin yang ketika itu bernilai Rp.46/liter.<ref name="50ideas" />