Multiply: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 58:
 
Banyak pihak yang melihat keputusan ini sebagai blunder besar, karena kemampuan Multiply sebagai situs e-commerce masih sangat diragukan. Pengguna di Indonesia, misalnya, cenderung lebih suka berbelanja di situs yang memberikan ras akrab antara buyer & seller, seperti Kaskus misalnya. Awal munculnya para seller di Multiply pun sebetulnya berawal dari hubungan pertemanan online, dan daya tarik utamanya adalah interaksi manusiawi antara buyer & seller. Hal ini tampaknya masih sulit dipahami oleh pihak Multiply. Jaminan keamanan pun masih tampak lemah di Multiply. Di akun Facebook Multiply Indonesia, kritik ini juga disampaikan. "...banyak pembeli baru di multiply, yang tidak paham apa itu Trusted seller dan bukan.. kenapa hal itu bisa terjadi? Karena begitu gencarnya Multiply bergerilya di socmed luar multiply tanpa memberikan penjelasan yang kumplit. Sehingga banyak orang awam multiply yang tertarik belanja di sana.. dengan slogan belanja aman di multiply, orang2 awam multiply ya tahunya belanja di multiply tanpa memperhatikan slogan T. Sementara orang-orang yang terbiasa dengan multiply dan mengerti dengan sistemnya malah banyak yang mulai meninggalkan karena berbagai kebijakan yang sepihak dan membuat kecewa. Dan penjual Trusted yang berusaha tetap bisa memahami Multiply dan menghidupkan penjualan di Multiply memberikan edukasi pada para buyernya... Apakah Multiply memberikan edukasi pada buyer seperti para seller ini? Memang programnya banyak Diskon dan membuat banyak orang tertarik serta berusaha membuat sistem belanja online yang aman, tapi apakah semua orang paham dengan caranya? itu dulu yang seharusnya dipahami oleh multiply. Sebaiknya tidak perlu memberikan peluang untuk seller non Trusted melakukan transaksi pada PL jika tidak ada jaminan keamanan. Jadi jika memang multiply berniat menjadi e-commerce murni, semua penjual dan pembeli di multiply seharusnya mendapat jaminan keamanan tanpa ada pembedaan bertato T atau tidak... Satu lagi yang saya mau tanyakan, apakah kebijakan untuk menjadi e-comerce murni ini ditunda terus karena tidak ada waktu(atau mungkin tidak ada dana) untuk mengurus refund warga multiply bertato P?"
 
Di kalangan pengguna Twitter pun hashtag #MPshopLOL yang mengkritik Multiply sejak tanggal 23 Maret 2013 cukup ramai dan dipenuhi cerita tentang kebodohan Multiply, "...gila ini RT @anotherorion: beli galaxy note, yang datang malah flashdisk, salah nama pula, kurang parah apa coba? #MPshopLOL."
 
Beberapa pengguna Multiply yang kecewa telah melancarkan kiritik pedas baik berupa tulisan maupun artwork yang menyerang keputusan bodoh Multiply ini. Beberapa di antaranya bahkan telah melontarkan ancaman untuk melakukan cyber attack terhadap Multiply indonesia, walaupun hinnga saat ini hal tersebut belum tampak realisasinya.