Koentjaraningrat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Kembangraps (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''[[Profesor|Prof.]] [[doktor|Dr.]] Koentjaraningrat''' ({{lahirmati|[[Sleman]]|15|6|1923|[[Jakarta]]|23|3|1999}}) merupakan seorangadalah [[antropolog]] berkebangsaan [[Indonesia]].Ayahnya [[R.M. Emawan Brotokoesomo]], adalah seorang [[Pamong Praja]] di lingkungan Pakualaman. Sementara Ibunya, [[R.A. Pratisi Tirtotenojo]], sering diundang sebagai penerjemah bahasa [[Belanda]] oleh keluarga [[Sri Paku Alam]]. Walaupun anak tunggal, didikan ala [[Belanda]] yang diterapkan ibunya membuatnya menjadi Pribadi yang Disiplin dan mandiri sejak kecil.
 
== Biografi ==
Ayahnya [[R.M. Emawan Brotokoesomo]], adalah seorang [[Pamong Praja]] di lingkungan Pakualaman. Sementara Ibunya, [[R.A. Pratisi Tirtotenojo]], sering diundang sebagai penerjemah bahasa [[Belanda]] oleh keluarga [[Sri Paku Alam]]. Walaupun anak tunggal, didikan ala [[Belanda]] yang diterapkan ibunya membuatnya menjadi Pribadi yang Disiplin dan mandiri sejak kecil.
Prof DR Koentjaraningrat tertarik bidang ilmu antropologi sejak menjadi asisten Prof [[G.J. Held]], guru besar antropologi di Universitas Indonesia, yang mengadakan penelitian lapangan di Sumbawa. Sarjana Sastra Bahasa Indonesia dari [[Universitas Indonesia]] [[1952]], ini meraih gelar MA Antropologi dari Yale University, AS, 1956 dan Doktor antropologi dari Universitas Indonesia, 1958.
 
Prof DR Koentjaraningrat tertarik pada bidang ilmu [[antropologi]] sejak menjadi asisten Prof. [[G.J. Held]], [[guru besar]] antropologi di [[Universitas Indonesia]], yang mengadakan penelitian lapangan di [[Sumbawa]]. Sarjana Sastra Bahasa Indonesia dari [[Universitas Indonesia]] [[1952]], ini meraih gelar MA[[Master of Arts|M.A.]] bidang Antropologi dari [[Universitas Yale|Yale University]], [[Amerika Serikat|AS]], 1956 dan Doktor[[doktor]] antropologi dari Universitas Indonesia, 1958.
Pak Koen merintis berdirinya sebelas jurusan antropologi di berbagai universitas di Indonesia. Ilmuwan yang mahir berbahasa [[Belanda]] dan [[Inggris]] ini juga tekun menulis. Beberapa karya tulisnya telah menjadi rujukan bagi dosen dan mahasiswa di Indonesia. Ia banyak menulis mengenai perkembangan antropologi Indonesia. Sejak tahun 1957 hingga 1999, ia telah menghasilkan puluhan buku serta ratusan artikel.
 
Pak Koen, demikian ia disapa, merintis berdirinya sebelas jurusan antropologi di berbagai [[universitas]] di Indonesia. Ilmuwan yang mahir berbahasa [[Belanda]] dan [[Inggris]] ini juga tekun menulis. Beberapa karya tulisnya telah menjadi rujukan bagi dosen dan mahasiswa di Indonesia. Ia banyak menulis mengenai perkembangan antropologi Indonesia. Sejak tahun 1957 hingga 1999, ia telah menghasilkan puluhan buku serta ratusan artikel.
 
Melalui tulisannya, ia mengajarkan pentingnya mengenal masyarakat dan budaya bangsa sendiri. Buah-buah pikirannya yang terangkum dalam buku kerap dijadikan acuan penelitian mengenai kondisi sosial, budaya, dan masyarakat Indonesia, baik oleh para ilmuwan Indonesia maupun asing.