Garuda Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 75:
 
=== 1960an: Tumbuh dan Berkembang ===
Pada tahun 1960-an,Direktur Garuda(waktu itu),Capt Soedarmo membeli tiga pesawat dari perusahaan terkemuka Amerika,Lockheed dengan pesanan sebanyak tiga buah[[turboprop]] [[Lockheed L-188 Electra|Lockheed L-188C Electra]] dan pada bulan Januari 1961 Ketiga pesawat tersebut diberi nama "Pulau [[Bali]]", "[[Candi Borobudur]]" dan "[[Danau Toba]]" yang merupakan destinasi terkenal [[Indonesia]] di luar negeri,dan pada Dekade tersebut,Garuda memasuki era jet di tahun 1964 dengan datangnya tiga pesawat baru [[Convair 990|Convair 990A]] yang diberi nama "[[Majapahit]]", "[[Pajajaran]]" dan "[[Sriwijaya]]", nama-nama kerajaan kuno di Indonesia, dan Garuda menjelma menjadi maskapai pertama di Asia Tenggara yang mengoperasikan pesawat jet subsonik. Saat itu, jet bermesin empat Convair 990 merupakan pesawat berteknologi canggih dan memiliki kecepatan tertinggi dibandingkan pesawat-pesawat lain yang sejenis, seperti [[Boeing 707]] dan [[Douglas DC-8]],kemudian pesawat ini di gunakan Garuda kemudian merintis penerbangan antarbenua dari Jakarta ke [[Amsterdam]] melewati [[Kolombo]],[[Bombay]],[[Roma]],dan [[Praha]].Di tahun 1966, Garuda kembali memperkuat armada jetnya dengan mendatangkan sebuah pesawat jet baru, yaitu [[Douglas DC-8]]. Sementara, pada akhir Dekade 1960-an, Garuda membeli sejumlah pesawat turboprop baru, [[Fokker F27]]yang berguna untuk memperkuat destinasi dalam negeri [[Indonesia]]. Pesawat ini datang secara bertahap mulai tahun 1969 hingga 1970 dan dioperasikan untuk penerbangan domestik,memasuki jaman OrBa,Presiden Soeharto melakukan Penggantian Dirut Garuda dengan Calon yang terpilih yaitu Wiweko Soepono yang di Serahi tugas untuk melakukan Restruiksasi terhadap Maskapai tersebut.
 
=== Tahun 1970an-1980an: ''"New Branding"'' ===