Sufisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Djoko s (bicara | kontrib)
Baris 30:
*Paham tasawuf terbentuk dari dua unsur, yaitu (1) Perasaan kebatinan yang ada pada sementara orang Islam sejak awal perkembangan Agama Islam,(2) Adat atau kebiasaan orang Islam baru yang bersumber dari agama-agama non-Islam dan berbagai paham mistik. Oleh karenanya paham tasawuf itu bukan ajaran Islam walaupun tidak sedikit mengandung unsur-unsur Ajaran Islam, dengan kata lain dalam Agama Islam tidak ada paham Tasawuf walaupun tidak sedikit jumah orang Islam yang menganutnya (MH. Amien Jaiz, 1980)<ref>Masalah Mistik Tasawuf & Kebatinan, MH. Amien Jaiz, PT Alma'arif - 1980 Bandung</ref>.
*Tasawuf dan sufi berasal dari kota Bashrah di negeri Irak. Dan karena suka mengenakan pakaian yang terbuat dari bulu domba (Shuuf), maka mereka disebut dengan "Sufi". Soal hakikat Tasawuf, ia itu bukanlah ajaran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam dan bukan pula ilmu warisan dari [[Ali bin Abi Thalib | Ali bin Abi Thalib Radiyallahu ‘anhu]]. Menurut Asy Syaikh Ihsan Ilahi Zhahir rahimahullah berkata: “Tatkala kita telusuri ajaran Sufi periode pertama dan terakhir, dan juga perkataan-perkataan mereka baik yang keluar dari lisan atau pun yang terdapat di dalam buku-buku terdahulu dan terkini mereka, maka sangat berbeda dengan ajaran Al Qur’an dan As Sunnah. Dan kita tidak pernah melihat asal usul ajaran Sufi ini di dalam sejarah pemimpin umat manusia Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam , dan juga dalam sejarah para shahabatnya yang mulia, serta makhluk-makhluk pilihan Allah Ta’ala di alam semesta ini. Bahkan sebaliknya, kita melihat bahwa ajaran Sufi ini diambil dan diwarisi dari kerahiban [[Nasrani|Nashrani]], Brahma Hindu, ibadah [[Yahudi]] dan zuhud [[Buddha]]" - At Tashawwuf Al Mansya’ Wal Mashadir, hal. 28.(Ruwaifi’ bin Sulaimi, Lc) <ref>Hakekat Tasawuf dan Sufi[http://www.henmobil.com/portalku/index.php?name=News&file=article&sid=148]</ref>.
 
==Contoh Paham==
Namun demikian harus pula kita akui bahwa kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah setelah ajaran-ajaran keagamaan diatas berkembang dengan cukup luas dan ajaran yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW merangkum dari kebaikan-kebaikan yang disampaikan oleh ajaran agama-agama sebelum Islam melalui rahib-rahib mereka. Dengan demikian apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW adalah versi terakhir dan terbaik dari semua ajaran yang ada dimuka bumi ini karena mencakup semua aspek kehidupan.