Kredo Athanasius: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Arisdp (bicara | kontrib)
rapikan & wikify
Benedetto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{rapikan}}
{{wikify}}
Credo Athanasius atau Pengakuan Iman Athanasius adalah salah satu rumusan iman yang otoritasnya diakui oleh [[Gereja Katolik]], [[Gereja Anglikan]], dan beberapasebagian besar [[denominasi]] [[Protestan]].
 
 
== Penggunaan ==
 
Credo Athanasius atau Pengakuan Iman Athanasius, yang juga dikenal sebagai Quicumque Vult, secara resmi diucapkan pada [[Ofisi Suci]] bagian Prima hari Minggu dan pada upacara [[eksorsisme]] dalam [[Ritus Romawi]]. Credo ini diucapkan setiap hari pada devosi pagi dalam [[Ritus Ambrosian]] dan [[Ritus Sarum]]. Credo ini merupakan salah satu dari empat credo resmi Gereja Katolik.
 
Gereja Anglikan dan beberapasebagian besar denominasi Protestan secara resmi menerima otoritas credo ini. Secara tersurat, Credo Athanasius disebutkan dalamantara Pengakuanlain Iman Augsburg,dalam Formula Concordia, Tigapuluh Sembilan Artikel, Pengakuan Iman Helvetic Kedua, Pengakuan Iman Belgia, dan Pengakuan Iman Bohemia. [[Gereja Ortodoks Timur]] tidak pernah secara resmi mengakui otoritas credo ini. Karena itu di timur, credo ini hanya digunakan untuk [[devosi]] pribadi, setelah membuang frasa “dan Putra” dari kalimat “Roh Kudus adalah dari Bapa dan Putra”.
Gereja Ortodoks Timur tidak pernah secara resmi mengakui otoritas credo ini. Karena itu di timur, credo ini hanya digunakan untuk devosi pribadi, setelah membuang frasa “dan Putra” dari kalimat “Roh Kudus adalah dari Bapa dan Putra”.
 
 
== Asal Usul ==
 
Menurut tradisi, St. Athanasius, [[Patriark]] [[Alexandria]] (memerintah pada tahun 328 – 373), adalah penyusun credo ini. Contoh penggunaan tertua Credo Athanasius terdapat dalam kanon pertama [[Sinode]] Autun (sekitar tahun 670), dimana credo ini disebut : Iman St. Athanasius. Walaupun perdebatan mengenai penyusun credo ini telah mengemuka pada Abad XVI, Gerhard Voss, seorang humanis berkebangsaan [[Belanda]], dalam bukunya yang berjudul De Tribus Symbolis, menunjukkan kemustahilan hubungan antara isi credo ini dengan zaman ketika St. Athanasius hidup. Voss menerbitkan penemuannya itu pada tahun 1642. Sejak itu, para sarjana Katolik dan Protestan membenarkan pendapat Voss. Salah satu di antara beberapa petunjuk hal itu adalah, dari susunan bahasanya Credo Athanasius jelas merupakan sebuah credo yang aslinya ditulis dalam [[Bahasa Latin]], sedangkan St. Athanasius merupakan Bapa Gereja [[Yunani]], karena dia menulis karya-karyanya dalam [[Bahasa Yunani]]. Terlebih lagi, credo ini tidak mengandung istilah-istilah teologis yang identik dengan St. Athanasius (seperti istilah [[homoousion]]), tetapi mengandung istilah-istilah yang umum di [[Gereja Barat]] (seperti istilah [[filioque]]). Selain itu, credo ini tidak pernah dikenal di [[Gereja Timur]] sampai Abad XII.
 
Beberapa orang menganggap St. Ambrosius, [[Uskup]] [[Milan]] sebagai penyusunnya, tetapi beberapa orang lain telah diusulkan sebagai penyusun credo ini oleh banyak pihak tanpa kesepakatan di antara mereka. Di antara mereka yang dianggap sebagai penyusun credo ini adalah St. Hilarius, Eusebius dari Vercelli, dan Vigilius. Teori saat ini menyimpulkan bahwa credo ini disusun di daerah Perancis Selatan pada Abad V. Pada tahun 1940, Excerpta karya St. Vincentius dari Lerins ditemukan (tulisan hiasan 440 : quod ubique, quod semper, quod ab omnibus creditum est), dan karya ini mengandung banyak kutipan Credo Athanasius. Dengan demikian, baik St. Vincentius ataupun salah seorang pengagumnya, dapat dianggap sebagai penyusun credo ini. Salinan paling awal yang diketahui terdapat dalam sebuah pendahuluan kumpulan kotbah Caecarius dari Arles (meninggal tahun 542).
 
 
Baris 61 ⟶ 60:
Barangsiapa ingin diselamatkan, harus memegang iman katolik di atas segalanya; jika seseorang tidak menjaganya dengan jujur dan murni, dia akan binasa. Iman katolik yaitu :
 
Kita menyembah satu [[Allah]] dalam [[Tritunggal]] dan Tritunggal dalam Satu; tanpa mencampur pribadi-pribadi, tanpa memisahkan hakikat. Sebab pribadi Bapa adalah lain; pribadi Putra adalah lain; pribadi [[Roh Kudus]] adalah lain; tetapi ke-Allahan Bapa, Putra dan Roh Kudus satu, dan sama dalam kemuliaan, dan kehormatan yang sama dan kekal.
 
Sedemikian Bapa, demikian juga Putra dan demikian juga Roh Kudus. Bapa tidak diciptakan, Putra tidak diciptakan, dan Roh Kudus tidak diciptakan; Bapa tidak terhingga, Putra tidak terhingga, dan Roh Kudus tidak terhingga; Bapa adalah kekal, Putra adalah kekal dan Roh Kudus adalah kekal; meskipun demikian tidak ada tiga yang kekal tetapi satu yang kekal; tidak ada tiga yang tidak diciptakan dan yang tidak terhingga tetapi satu yang tidak diciptakan dan satu yang tidak terhingga.
Baris 79 ⟶ 78:
Barangsiapa ingin diselamatkan harus demikian kepercayaannya mengenai Tritunggal.
 
Perlu juga bagi hidup kekal bahwa orang percaya dengan sungguh, bahwa Tuhan kita [[Yesus]] [[Kristus]] telah menjadi manusia. Iman yang benar, karena itu yang kita percaya dan akui yaitu :
Tuhan kita, Yesus Kristus, Putra Allah, adalah Allah dan manusia.
 
Dia adalah Allah dari hakikat Bapa-Nya, dilahirkan sebelum segala zaman, dan Dia adalah manusia dari hakikat ibu-Nya, dilahirkan di dalam zaman; Allah sempurna dan manusia sempurna, dengan jiwa berakal dan tubuh manusiawi, setara dengan Bapa dalam ke-Allahan-Nya, lebih rendah dari Bapa dalam kemanusiaan-Nya. Meskipun Dia adalah Allah dan manusia, Dia bukan dua tetapi satu Kristus, Dia satu bukan dengan mengubah ke-Allahan-Nya menjadi daging, tetapi dengan mengenakan kemanusian-Nya dalam ke-Allahan, Dia satu bukan dengan mencampur hakikat tetapi dengan kesatuan pribadi.
 
Seperti jiwa berakal dan tubuh adalah satu manusia, demikian juga Allah dan manusia adalah satu Kristus, yang menderita sengsara untuk keselamatan kita, turun ke tempat penantian, dan pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati, naik ke [[surga]], dan duduk di sebelah kanan Allah, Bapa Mahakuasa, dari sana Dia akan datang untuk mengadili orang hidup dan mati.
 
Pada hari kedatangan-Nya semua orang akan bangkit dengan badannya dan mereka akan mempertanggungjawabkan perbuatan mereka masing-masing : dan yang telah berbuat baik akan masuk ke dalam hidup yang kekal, dan yang telah berbuat jahat akan masuk ke dalam api yang kekal.
 
Inilah iman katolik; barangsiapa tidak menjaganya dengan setia dan kuat, dia tidak dapat diselamatkan.
 
 
== Lihat pula ==
 
[[Pengakuan Iman Rasuli]]
[[Doa Syahadat Nicea]]