Joko Widodo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adi.akbartauhidin (bicara | kontrib)
k ←Suntingan 203.78.123.241 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh EmausBot
Baris 62:
 
====''Rebranding'' Solo====
''Branding''Diawali untukdengan branding, di bawah kepemimpinan Jokowi, kota SoloSurakarta dilakukanatau denganyang menyetujuisering [[slogan]]disebut [[Kotadengan Solo]] yaitupunya slogan "''Solo: The Spirit of Java''" yang mendasari semangat warga Solo untuk mengembangkan kotanya. Langkah yang dilakukannya cukup progresif untuk ukuran kota-kota di Jawa: ia mampu merelokasi pedagang barang bekas di Taman Banjarsari hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka, memberi syarat pada investor untuk mau memikirkan kepentingan publik, melakukan komunikasi langsung rutin dan terbuka (disiarkan oleh televisi lokal) dengan masyarakat. Taman Balekambang, yang terlantar semenjak ditinggalkan oleh pengelolanya, dijadikannya taman. Jokowi juga tak segan menampik investor yang tidak setuju dengan prinsip kepemimpinannya.<ref>[http://fakta12.com/?p=1310 ''Gubernur Bibit Setuju Tunda Bongkar Sari Petojo'', diakses dari situs Fakta12]</ref> Sebagai tindak lanjut ''branding'' ia mengajukan Surakarta untuk menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia dan diterima pada tahun 2006. Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Surakarta menjadi tuan rumah Konferensi organisasi tersebut pada bulan Oktober 2008 ini. Pada tahun 2007 Surakarta juga telah menjadi tuan rumah Festival Musik Dunia (FMD) yang diadakan di kompleks [[Benteng Vastenburg]] yang terancam digusur untuk dijadikan pusat bisnis dan perbelanjaan. FMD pada tahun 2008 diselenggarakan di komplek Istana [[Mangkunegaran]].
 
====Mendamaikan Keraton Surakarta====