Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
SpaceS088 (bicara | kontrib)
Renovasi ke data terbaru
Baris 1:
{{Infobox Government agency
{{noref}}
|agency_name = Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
{{Infobox lembaga nonstruktural Indonesia
|abbreviation = LAPAN
|nama = Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
|logo = Lapan_logo.svg
|singkatan = LAPAN
|logo_width = 180px
|gambar = [[Berkas:Lapan_logo.svg|180px]]
|logo_caption = Lambang LAPAN
|nama_latin =
|seal =
|kepala = Drs. Bambang Tedjasukmana Setiawan Dipl. Ing.
|seal_width =
|deputi1 =
|deputi2 seal_caption =
|formed ={{Start date and years ago|mf=no|1963|11|27}}
|deputi3 =
|preceding1 =
|kepala_sekretariat =
|jurisdiction = {{flagicon|Indonesia}} [[Kementerian Riset dan Teknologi Indonesia]] (RISTEK)
|direktur_jenderal =
|headquarters = [[Rawamangun]], [[DKI Jakarta]]
|badan =
|latd=6 |latm=11 |lats=38.03 |latNS=S
|pusat =
|longd=106 |longm=53 |longs=22.84 |longEW=E
|koordinasi =
|region_code=
|situs web = http://www.lapan.go.id/ <br>http://www.lapanrb.org/ <br>http://www.lapanrs.com/
|employees = 1304<ref>{{cite web|url=http://lapan.go.id/annual/file_pdf/10-DUKUNGAN-MANAGEMEN_2011.pdf|title= Profil SDM LAPAN 2011 |publisher=LAPAN |date=December, 2011 |accessdate=April 16, 2013}}</ref>
|budget = IDR 491.863.242,- ([[APBN]]P [[2012]])<ref>http://www.anggaran.depkeu.go.id/dja/acontent/S-381%20MK.02%202012%20-%20APBN-P%202012.pdf,</ref>
|chief1_name = Drs. Dipl. Ing. Bambang Setiawan Tedjasukmana
|chief1_position = Kepala LAPAN
|website = [http://www.lapan.go.id/ Kantor Pusat]<br>[http://www.detekgan.lapan.go.id/ Deputi Bidang Teknologi Penerbangan]<br>[http://www.lapanrs.com/ Deputi Bidang Penginderaan Jauh]<br>[http://www.dirgantara-lapan.or.id/ Deputi Bidang Sains Antariksa & Kedirgantaraan]
}}
[[Berkas:Lapan a2.jpg|thumb|300px|Satelit Lapan A2]]
[[Berkas:Phoca thumb l stasiun bumi rumpin.jpg|thumb|300px|]]
[[Berkas:Img 0396.jpg|thumb|300px|]]
'''Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional''', disingkat '''LAPAN''', adalah [[Lembaga Pemerintah Non Kementrian]] [[Indonesia]] yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian dan pengembangan [[dirgantara|kedirgantaraan]] dan pemanfaatannya. Lembaga ini dikepalai oleh [[Adi Sadewo Salatun|Drs. Bambang Tedjasukmana Setiawan Dipl. Ing.]].
 
'''Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional''' ('''LAPAN''') adalah [[lembaga pemerintah nonkementerian]] [[Indonesia]] yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian dan pengembangan [[dirgantara|kedirgantaraan]] dan pemanfaatannya. Visi LAPAN adalah ''Terwujudnya kemandirian dalam IPTEK penerbangan dan antariksa untuk meningkatkan kualitas kehidupan bangsa''. 4 bidang utama LAPAN yakni [[penginderaan jauh]], [[teknologi]] [[dirgantara]], [[sains]] [[antariksa]], dan [[kebijakan]] dirgantara.
== Kronologi Pembentukan LAPAN ==
 
== Sejarah Pembentukan ==
* 31 Mei 1962 dibentuk Panitia Austronautika oleh Menteri Pertama RI, Ir. Juanda (selaku Ketua Dewan Penerbangan RI) dan R.J. Salatun (selaku Sekretaris Dewan Penerbangan RI);
* 22 September 1962 dibentuk Projek Roket Ilmiah dan Militer Awal (PRIMA) afiliasi AURI dan ITB. Projek PRIMA berhasil membuat dan meluncurkan dua roket seri Kartika berikut telemetrinya pada tahun 1964;
* 27 November 1963 dibentuk Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 236 Tahun 1963 tentang LAPAN, untuk melembagakan penyelenggaraan program-program pembangunan kedirgantaraan nasional;
* Penyempurnaan organisasi LAPAN telah dilaksanakan melalui beberapa Keppres yang terakhir dengan Keppres Nomor 9 Tahun 2004.
 
Pada 31 Mei 1962, atas arahan [[Presiden Indonesia|Presiden RI]] [[Soekarno]], dibentuk Panitia Austronautika oleh [[Perdana Menteri Indonesia|Perdana Menteri]] [[Djoeanda Kartawidjaja|Ir. H. Juanda]] (selaku Ketua Dewan Penerbangan RI) dan R.J. Salatun (selaku Sekretaris Dewan Penerbangan RI). Untuk mendukung langkah tersebut, pada 22 September 1962 dibentuklah Proyek Roket Ilmiah dan Militer Awal (PRIMA) afiliasi [[AURI]] dan [[Institut Teknologi Bandung]]. Proyek PRIMA berhasil membuat dan meluncurkan dua roket seri Kartika berikut telemetrinya pada tahun 1964.
== Sejarah Satelit Indonesia ==
 
Pada 27 November 1963, dibentuklah Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 236 Tahun 1963 tentang LAPAN, untuk melembagakan penyelenggaraan program-program pembangunan kedirgantaraan nasional. Dalam hal penyempurnaan organisasi LAPAN, telah dikeluarkan beberapa Keppres, dengan yang terkini yakni Keppres Nomor 9 Tahun 2004 tentang Lembaga Non-Kementerian.
=== Tahun 1980-an ===
Uji terbang muatan roket misi komunikasi radio amatir pada 1982. Uji ini dilakukan Lapan bekerjasama dengan Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari). Empat roket diterbangkan setinggi 30 kilometer membawa pemancar radio yang bekerja pada frekuensi amatir 146.500 MHz dengan daya 2 watt. Dua roket berhasil mengirim sinyal radio berisi data meteorologi dan data olah gerak roket berupa multitone itu ke stasiun Orari yang tersebar di Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Sumatera Selatan dan Kalimantan.
 
=== TahunProgram 1990-anUtama ===
=== Pengembangan Teknologi Dirgantara ===
Uji terbang konsentrator antariksa (digipeater) pada 1996. Konsentrator antariksa (konsensa) pada dasarnya merupakan komputer yang berfungsi sebagai flying mail box dan router untuk komunikasi dengan mode store and forward. Satelit ini dibuat sebagai jalan keluar dari jaringan-jaringan komunikasi yang sudah mulai macet di periode ini. Sebagai router, konsensa akan membuat rute surat-surat elektronik dari satu node ke node lainnya sesuai dengan tujuan yang diberikan. Sebagai flying mail box, konsensa akan menyimpan berkas-berkas data yang dikirim pada direktori hard disk (store) dan kemudian mengirimkannya ke tujuan yang sudah ditentukan (forward).
Teknologi yang saat ini sedang dikembangkan LAPAN meliputi [[roket]] pendorong 'Sonda', [[satelit]], [[pesawat]] Transpor, pesawat pengamat tak berawak (LAPAN Surveillance UAV), dan LAPAN Surveillance Aircraft (LSA).
 
==== TahunRoket 2000-anPendorong Sonda ====
Disebut sebagai ''RX'' (Roket eXperimental), dipersiapkan untuk peluncuran satelit secara mandiri pada tahun 2014 dan pengembangan ''Satelite Launch Vehicle (SLV)'' yang ditargetkan LAPAN dapat rampung pada tahun 2024.<ref name=profil> http://lapan.go.id/profil/index.html</ref> Semua Roket RX diujicobakan di Pangkalan Ujicoba Roket [[Pameungpeuk, Garut]], [[Jawa Barat]].
Pengembangan model engineering satelit Lapsat pada 2001. Model satelit ini dirancang untuk dapat memenuhi persyaratan operasi sebagai berikut: (a) setiap model subsistem harus terintegrasi, (b) pengoperasian catu daya, muatan komunikasi data digital dan telemetri harus dapat dikendalikan sepenuhnya dari onboard computer.
* RX-100
Spesifikasi RX-100 meliputi diameter roket sebesar 110 mm, bobot 30 kg, panjang roket 1900mm, dan memiliki propelan tipe padat. RX-100 diperkirakan dapan mencapai kecepatan maksimum 1.7 [[mach]], menempuh jarak 11 Km, dan mencapai tinggi 7 Km.
RX-100 telah berhasil diujicobakan oleh [[TNI Angkatan Darat]] dengan [[PT Pindad]] pada 31 Maret 2009, dengan menggunakan [[panser]] Pindad dan menempuh jarak 24 Km.<ref name=RPS>http://www.globalsecurity.org/space/world/indonesia/rps.htm</ref>
* RX-250
RX-250 sudah diujicobakan berkala sejak tahun 1987 hingga 2005.<ref name=RPS/>
* RX-320
RX-320 memiliki diameter roket sebesar 320 mm. RX-320 telah berhasil diujicobakan pada 30 Mei dan 2 Juli 2008.<ref name=RPS/>
* RX-420
RX-420 memiliki spesifikasi antara lain diameter roket sebesar 420 mm, beban saat terbang 1000 Kg, panjang roket 6200 mm, dan memiliki propelan tipe padat. RX-420 membutuhkan waktu 13 detik untuk pengapian roket dan diprediksikan dapat terbang selama 205 detik. Roket ini juga diprediksikan mampu mencapai kecepatan maksimum 4.5 mach, dapat menempuh jarak 101 Km, dan mencapai tinggi 53 Km.
RX-420 berhasil diujicobakan pada 2 Juli 2009, dengan menggunakan bahan baku dalam negeri.<ref name=RPS/>
* RX-520
* RX-550
RX-550 memiliki spesifikasi yakni diameter roket sebesar 550 mm, berbobot 3 ton, dan memiliki panjang 6000 mm. RX-550 diprediksikan dapat terbang hingga ketinggian 100 Km dan jangkauan 300 Km.<ref name=RPS/>
RX-550 telah melalui uji statis pada tahun 2012 dan direncanakan akan diujicobakan pada pertengahan 2013.<ref>http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/370623-2025--lapan-yakin-ri-luncurkan-satelit-secara-mandiri</ref>
 
==== Satelit ====
Pengembangan model engineering satelit Inasat pada 2003. pengembangan Inasat bertujuan untuk menganalisis dinamika terbang, karakteristik satelit dan karakteristik medan magnet. Kali ini sudah mulai digunakan perangkat desain satelit sehingga sudah dapat dilakukan uji simulasi. Dari uji tersebut bisa diketahui karakteristik orbit dan lingkungannya, seperti radiasi matahari dan pengaruh radiasi elektron terhadap peralatan satelit.
Proyek pengembangan satelit yang dilaksanakan oleh LAPAN dimulai sejak tahun 2000. Satelit yang dibuat oleh LAPAN digunakan untuk pengambilan [[citra]] bumi, mitigasi bencana, [[komunikasi]] [[radio]], dan pengaturan lalu lintas laut.<ref name=banglit>http://lapanrb.org/images/pdf/pengembangan_satelit_lapan.pdf</ref>
* '''Indonesian Nano Satelite''' ('''INASAT-1''') [[Berkas:Inasat1-bagan.jpg|thumb|Bagan Satelit INASAT-1]]
{{Main|INASAT-1}}
INASAT-1 merupakan satelit berbentuk ''Nano Hexagonal'', yang dibuat dan didesain sendiri oleh Indonesia untuk pertama kalinya. INASAT-1 merupakan satelit metodologi penginderaan untuk memotret cuaca buatan LAPAN. Proyek ini dimulai pada tahun 2000 bekerjasama dengan [[Dirgantara Indonesia]] (PTDI). INASAT-1 sukses diluncurkan pada tahun 2006.
* '''LAPAN - Technische Universität Berlin Satellite''' ('''LAPAN-TUBSAT''' / '''LAPAN A-1''')
{{Main|LAPAN-TUBSAT}}
Proyek LAPAN-TUBSAT dilaksanakan LAPAN atas kerjasama dengan Universitas Teknik Berlin (TUB)
untuk mempelajari basis pembuatan satelit dari [[Berlin]]. Pembuatan satelit ini juga dilakukan sepenuhnya di [[Jerman]],<ref>http://www.teknologi.news.viva.co.id/news/read/343206-mengenal-tonggak-sejarah-satelit-indonesia</ref> karena LAPAN belum memiliki peralatan yang memadai dan masih mempelajari cara pembuatan satelit. Dengan dimensi 45x45x27 cm3, misi satelit ini adalah pengamatan citra bumi dari ketinggian (''Video Surveillance'').<ref name=banglit/>
* '''LAPAN - [[ORARI|Organisasi Amatir Radio Indonesia]]''' ('''LAPAN-ORARI''' / '''LAPAN A-2''')[[Berkas:Lapan a2.jpg|thumb|Satelit LAPAN A-2 / LAPAN-ORARI]]
{{main|LAPAN-A2}}
Proyek LAPAN A-2 dilaksanakan sepenuhnya di Pusat Teknologi Satelit, [[Rancabungur, Ranca Bungur, Bogor|Rancabungur]], [[Bogor]], Jawa Barat. Dengan dimensi 50x47x38 cm3 dan bobot 70 Kg, LAPAN A-2 diharapkan dapat berputar terhadap bumi setiap 20 menit dengan pola orbit geostationer diatas khatulistiwa dan memiliki radius deteksi lebih dari 100 Km.<ref>http://sains.kompas.com/read/2012/08/31/14443720/Lapan.A2.Satelit.Produksi.Indonesia</ref>
Pada 5 November 2008, LAPAN sepakat untuk bekerjasama dengan Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) dalam pemanfaatan satelit LAPAN A-2. Satelit ini akan dilengkapi dengan [[transponder]] UHF/VHF berfrekuensi 145.880 [[MHz]] dan 435.880 MHz serta digipeater APRS berfrekuensi 145.825MHz.<ref>http://www.orari.or.id/read.php?id=256</ref>. Satelit ini ditargetkan dapat diluncurkan pada tahun 2013, menunggu kesiapan roket pengangkut satelit milik [[India]].<ref>http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/347889-luncur-tahun-depan--ini-fungsi-satelit-a2-lapan?</ref>
* '''LAPAN - [[Institut Pertanian Bogor]]''' ('''LAPAN-IPB''' / '''LAPAN A-3''')
Satelit LAPAN A-3 memiliki dimensi 50x50x70 cm3, akan dilengkapi dengan pemotret luar angkasa digital, Sistem Identifikasi Otomatis (AIS) untuk lalu lintas perairan, peralatan radio amatir dan repeater, serta pemotret citra permukaan bumi (''multispectral imager''). LAPAN turut bekerjasama dengan IPB dalam pemanfaatan ''multispectral imager'' untuk kepentingan program pangan nasional. Satelit ini masih dalam proses penyempurnaan.<ref>http://www.aprsaf.org/data/aprsaf19_data/csa/D2_07_1230_LAPAN-A3_Mission&Satellite_System_Design.pdf</ref>
 
==== PerkembanganPesawat terkiniTransportasi ====
{{main|Dirgantara Indonesia}}
Pengembangan model terbang satelit Lapan-Tubsat/Lapan A1 dimulai pada tahun 2004. Pengembangan satelit pengamatan Lapan A2 dimulai pada awal 2007 sebagai fase baru yang lebih mandiri. Pengembangan satelit pengindraan jauh Lapan-B1 yang baru, dimulai dengan pengembangan imager sebagai muatan satelit untuk misi penginderaan jauh. Aplikasinya, menunjang program ketahanan pangan nasional.
Pengembangan pesawat transportasi yang dilakukan di PT Dirgantara Indonesia bekerjasama dengan LAPAN antara lain pada pesawat [[N-219]], [[N-245]], dan N-270. <ref name=profil/>
 
==== LAPAN Surveillance UAV (LSU) ====
== Lihat pula ==
LSU merupakan pesawat tanpa awak yang berkemampuan mengangkut beban 10 Kg, dilaksanakan sebagai tahap awal realisasi [[pesawat tanpa awak]] untuk keperluan ''Airborne Remote Sensing''. LSU digunakan untuk keperluan mitigasi bencana, monitoring wilayah rawan bencana, serta pengambilan data satelit.<ref name=profil/> Tipe LSU yang saat ini beroperasi adalam tipe LSU-02 dan LSU-03.<ref name=MFH>http://www.malaysiaflyingherald.wordpress.com/2013/04/15/a-busy-year-for-lapan/</ref>
* [[LAPAN-TUBSAT]]
 
==== LAPAN Surveillance Aircraft (LSA) ====
LSA merupakan hasil kerjasama antara LAPAN dengan PTDI dengan bantuan teknis dari Universitas Teknik Berlin (TUB) pada tahun 2012. LSA merupakan sebuah armada pesawat pengamat yang dapat diisi oleh 2 orang. Tipe awal, LSA-01, sedang dirancang dan diujicobakan di Jerman. LSA-01 merupakan pesawat yang dapat mendarat di darat maupun di perairan.<ref name=MFH/>
 
=== Penginderaan Jauh (Inderaja) ===
LAPAN melakukan kegiatan penginderaan jauh dengan menggunakan sinyal yang dipancarkan dari satelit-satelit yang beredar (Satelit LAPAN-TUBSAT, [[Landsat]], [[NOAA]], [[MODIS]], SPOT, dan Fengyun) kemudian ditangkap oleh stasiun-stasiun bumi penerima data inderaja. Kegiatan inderaja dilakukan untuk berbagai hal, seperti mitigasi bencana, perhitungan tingkat polusi udara, pemantauan wilayah hutan, pemantauan lahan pertanian dan pangan, informasi zona tangkapan ikan di laut, serta pemantauan titik api secara ''near real time''.<ref name=profil/>
Data yang telah diterima oleh LAPAN dikumpulkan ke dalam sebuah [http://http://arsipdata.lapanrs.com/home/welcome/ Bank Data Penginderaan Jauh Nasional] yang dapat diakses secara luas melalui internet.
 
=== Sains Dirgantara dan Antariksa ===
==== Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer ====
LAPAN melalui Pusat Sains dan Teknologi [[Atmosfer]] melakukan aktifitas yang berhubungan dengan pemantauan atmosfer bumi.<ref>http://dirgantara-lapan.or.id/index.php?nama=3</ref> Aktifitas tersebut yakni:
* Pemantauan [[Iklim]] Bumi (curah hujan, suhu, dll.).
* Pemantauan lapisan atmosfer bawah dan permukaan ([[polusi]], [[hujan asam]], dan [[gas rumah kaca]]).
* Pemantauan lapisan atmosfer atas ([[lapisan ozon]], [[radiasi matahari]], dan [[aerosol]] pada atmosfer).
* Pemantauan dampak perubahan iklim dan pemanasan global.
* Kegiatan eksplorasi atmosfer.
 
==== Pusat Sains Antariksa ====
Pusat Sains [[Antariksa]] melakukan kegiatan yang berhubungan dengan aktifitas luar angkasa.<ref>http://dirgantara-lapan.or.id/index.php?nama=4</ref> Aktifitas tersebut yakni:
* Penelitian aktifitas matahari sebagai sumber energi dan gangguan.
* Penelitian dan pengamatan orbit satelit, gangguan, dan sampah antariksa.
* Penelitian dan pengamatan benda langit dan benda lainnya di orbit rendah bumi.
* Penelitian medan magnet antariksa dan pemodelan medan geomagnetik regional.
* Penelitian aktifitas ionosfer regional dan pemanfaatan gelombang radio.
* Pengembangan instrumentasi dan basis data antariksa.
 
== Fasilitas ==
LAPAN memiliki beberapa fasilitas penting yang tersebar di seluruh Indonesia, untuk mendukung aktifitasnya.<ref>http://lapan.go.id/page.php?vpage=lokasi.htm</ref> Kantor pusat LAPAN terletak di Jl. Pemuda Persil no. 1, [[Rawamangun]], [[Jakarta Timur]]. Beberapa fasilitas LAPAN lainnya yakni:
* '''Pusat Penginderaan Jauh Pekayon''' ([[Pasar Rebo, Jakarta Timur]])
Kantor Pekayon merupakan kantor Deputi Bidang Penginderaan Jauh LAPAN. Selain itu juga sebagai Pusat Data Inderaja, Pusat Pengembangan Teknologi dan Pemanfaatan Inderaja, dan Pusat Kendali Satelit Cuaca dan Lingkungan LAPAN.
* '''Pusat Antariksa Bandung''' ([[Bandung]], Jawa Barat)
Pusat Antariksa Bandung merupakan kantor Deputi Sains Antariksa dan Dirgantara LAPAN, terdiri dari Pusat Sains Antariksa dan Pusat Sains Atmosfer.
* '''Pusat Teknologi Penerbangan & Roket Rumpin''' ([[Bogor]], Jawa Barat)[[Berkas:Phoca thumb l stasiun bumi rumpin.jpg|thumb|Stasiun Bumi Rumpin|]]
Kantor Rumpin merupakan kantor Deputi Bidang Teknologi Dirgantara LAPAN.
* '''Pusat Teknologi Satelit Rancabungur''' (Bogor, Jawa Barat)
Rancabungur merupakan lokasi perakitan satelit pasca-pengembangan LAPAN-TUBSAT. Di lokasi tersebut juga terdapat Pusat Kendali Komunikasi Satelit LAPAN.
* '''Pusat Uji Terbang Roket Pameungpeuk''' ([[Garut]], Jawa Barat)
Pameungpeuk merupakan lokasi utama peluncuran roket-roket yang diujicobakan LAPAN. Di lokasi tersebut juga terdapat Stasiun Pengamat Dirgantara.
* '''Lapangan Eksperimen Tenaga Angin Bulakbaru''' ([[Jepara]], [[Jawa Tengah]])
* '''Stasiun Pengamat Dirgantara Tanjungsari''' ([[Sumedang]], Jawa Barat)
Diresmikan pada 1975, SPD Tanjungsari melakukan aktifitas pengamatan matahari dan ionosfer. Instalasi yang terdapat di SPD Tanjungsari yakni Teleskop NGT 18 inci, Teleskop Celestron 8 inci, Spektrograf Radio SN 4000, Automatic Weather Station, dan Total Electro Content Meter.
* '''Stasiun Pengamat Bumi Watukosek''' ([[Surabaya]], [[Jawa Timur]])
Diresmikan pada 1983, SPD Watukosek melaksanakan kegiatan pengamatan atmosfer, [klimatologi]], dan aktifitas [[matahari]].<ref>http://watukosek.dirgantara-lapan.or.id/</ref> Instalasi yang terdapat pada SPD Watukosek antara lain BREWER Spectrometer, DASIBI Land Ozon Monitor, Teleskop Matahari H-alpha, Teleskop Sunspot, dan Balon Stratosfer.
* '''Stasiun Pengamat Dirgantara Kototabang''' ([[Padang]], [[Sumatera Barat]])
Diresmikan pada tahun 2001, SPD Kototabang berada pada ketinggian 900 m diatas permukaan laut ([[dpl]]). Lokasi ini memiliki beberapa antena untuk pengamatan atmosfer, seperti Radar Atmosfer Ekuatorial (EAR) berfrekuensi 27 MHz, Radiometer, ''Optical Rain Gauge'', X-band Rain Radar, Desdrometer, Celilometer, dan VSAT.<ref>http://kototabang.dirgantara-lapan.or.id/content/loka-pengamatan-atmosfer-kototabang</ref>
* '''Stasiun Pengamat Dirgantara Pontianak''' ([[Pontianak]], [[Kalimantan Barat]])
Diresmikan pada 1986, SPD Pontianak melakukan aktifitas pengamatan atmosfer dan benda langit dengan menggunakan beberapa instalasi penting.<ref>http://pontianak.dirgantara-lapan.or.id/content/struktur-organisasi</ref> Aktifitas tersebut antara lain:
*# Pengamatan [[ionosfer]], dengan instalasi: Ionosonde/CADI, TEC, WinRadio, Komrad HF dan ITS-30.
*# Pengamatan atmosfer atas, dengan instalasi MF-Radar.
*# Penelitian medan magnet bumi, dengan instalasi Fluxgate Magnometer.
*# Penelitian [[meteor]], dengan instalasi: AWS, M-AWS, dan WPR.
*# Penelitian Kimia Atmosfer, dengan instalasi: Ozon Monitor dan CO2 Monitor.
* '''Stasiun Pengamat Dirgantara Parepare''' ([[Parepare]], [[Sulawesi Selatan]])
SPD Parepare beraktifitas dalam lingkup Klimatologi dan Inderaja. SPD ini tuga sebagai Pusat Kendali Satelit Inderaja LAPAN.
* '''Stasiun Pengamat Dirgantara Manado''' ([[Manado]], [[Sulawesi Utara]])
SPD Manado merupakan stasiun pengamat cuaca atmosfer dengan kerjasama antara LAPAN dengan BMKG.
* '''Stasiun Pengamat Dirgantara Kupang''' ([[Kupang]], [[Nusa Tenggara Timur]])
* '''Stasiun Pengamat Dirgantara Biak''' ([[Pulau Biak|Biak]], [[Papua]])
SPD Biak merupakan fasilitas LAPAN yang terdiri dari:
*# Stasiun Pengamatan Klimatologi
*# Pusat Kendali Satelit Cuaca dan Lingkungan
*# Pusat Kendali [[Telemetri]], Penjelajahan, dan Kontrol Wahana Antariksa (ISRO-LAPAN)
 
== Catatan Kaki ==
<references/>
 
== Lihat Pula ==
* [[Tentara Nasional Indonesia]]
* [[BMKG]]
* [[Satelit Palapa]]
* [[Kementerian Riset dan Teknologi Indonesia]]
* [[Observatorium Bosscha]]
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.lapan.go.id/ Situs resmi LAPAN]
* [http://www.detekgan.lapan.go.id/ Deputi Bidang Teknologi Penerbangan]
* [http://www.lapanrs.com/ Deputi Bidang Penginderaan Jauh]
* [http://www.dirgantara-lapan.or.id/ Deputi Bidang Sains Antariksa & Kedirgantaraan]
{{LPND}}
{{National space programmes}}