Pembicaraan Pengguna:Muhraz/Lama: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Pengembali revisi: bagian baru |
|||
Baris 457:
Halo bang Spartacks, saya mengucapkan terima kasih banyak atas pemberian hak status sbg [[wikipedia:Pengembali revisi|pengembali revisi]] kepada saya. Saya akan menjalankan amanah tersebut sebaik-baiknya, memberantas aksi [[vandalisme]] di Wikipedia ini. -[[Pengguna:Denny eR Ge|Denny eR Ge]] ([[Pembicaraan Pengguna:Denny eR Ge|bicara]]) 20 April 2013 06.11 (UTC)
== Surat terbuka (lagi) untuk Pengurus Wikipedia tentang Surakarta ==
Yth. Bapak, Ibu, Sdr. Pengurus Wikipedia Indonesia, Birokrat, Pemeriksa, dan Pengawas Wikipedia Indonesia di berbagai tempat baik di Indonesia maupun di luar Indonesia.
Salam Wiki!
Sebelumnya, mohon izin untuk memperkenalkan, saya pengguna/user lokal Wikipedia Indonesia dengan nama user Den Mazze. Saya menulis wiki sejak beberapa tahun lalu, khususnya yang bertema pemerintahan dan sejarah. Sebelum masuk ke pokok permasalahan saya ingin meminta maaf kepada Bapak, Ibu, Sdr. Pengurus Wikipedia Indonesia, Birokrat, Pemeriksa, dan Pengawas Wikipedia Indonesia apabila surat terbuka saya ini, sebagian atau seluruhnya, menjadikan tidak berkenan di hati Bapak, Ibu, Saudara.
Mohon maaf, di sini saya langsung saja untuk ''menunjuk hidung''! '''Pengguna Baskoro Aji''' kembali ''menghapus'' tulisan yang telah ada referensinya! Silakan dapat di cek di halaman versi terdahulu dari artikel [[Kasunanan Surakarta]]. Suntingannya saya kembalikan lagi. Kiranya Bapak, Ibu, Sdr. Pengurus Wikipedia Indonesia, Birokrat, Pemeriksa, dan Pengawas Wikipedia Indonesia dapat '''memberi teguran atau sanksi''' pada pengguna tersebut. Sebab secara '''sengaja menghapuskan informasi''' yang telah ada dan tanpa menyertakan referensi alasan penghapusan tersebut. Selain itu setelah saya cek ke halaman pengguna, pengguna tersebut tidak memberikan informasi apapun selain pada halaman pembicaraan juga saya ketahui berkonflik mengenai gambar yang di uploadnya.
Sekali lagi saya mohon maaf atas kata-kata saya yang kasar. Namun ini untuk kebaikan proyek Wikipedia agar tetap memberikan informasi yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
Hormat saya
[[Pengguna:Den Mazze|Den Mazze]] ([[Pembicaraan Pengguna:Den Mazze|bicara]]) 21 April 2013 07.53 (UTC)
ctt:
berikut artikel yang dihapus dan saya kembalikan lagi
''Pada awal pemerintahannya, [[Pakubuwana XII]] dinilai gagal mengambil peran penting dan memanfaatkan situasi politik Republik Indonesia. Bahkan, muncul rumor bahwa para bangsawan Surakarta sejak dahulu merupakan sekutu pemerintah Belanda, sehingga rakyat merasa tidak percaya dan memberontak terhadap kekuasaan Kasunanan, padahal fitnah itu '''amat sangat tidak benar dan keliru'''. Karena seperti diketahui, para raja-raja Kasunanan terdahulu merupakan salah satu penentang pemerintah penjajah yang paling utama. Demikian '''pendapat pendukung pembentukan kembali DIS, tanpa disertai rujukan yang jelas'''. Fakta yang sebenarnya kedua raja surakarta tersebut '''BERKHIANAT'''. Dalam buku seri Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia yang ditulis oleh Alm. Jend Besar Purn AH Nasution ditemukan bahwa '''raja-raja Surakarta membelot dan mengkhianati''' Indonesia saat terjadi Agresi Militer II tahun 1948-1949. Bahkan pihak TNI sudah menyiapkan '''Kolonel [[Djatikoesoemo]] putra Paku Buwono X''' (KSAD pertama) untuk diangkat menjadi Susuhunan yang baru dan '''Letkol Suryo Sularso''' untuk diangkat menjadi Mangku Negara yang baru. Namun rakyat dan tentara semakin menginginkan menghapuskan monarki sama sekali. Akhirnya mayor Akhmadi, penguasa militer kota Surakarta, hanya diberi tugas untuk langsung berhubungan dengan istana-istana monarki Surakarta. Kedua raja diminta untuk secara tegas memihak Republik. Jika raja-raja tersebut menolak agar diambil tindakan sesuai dengan '''Instruksi Non Koperasi'''<ref>Silakan lihat buku: Nasution, Abdul Haris. (1996) ''Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia: perang gerilya semesta ii.'' Jilid 10 Cet 8. Bandung: Disjarah Angkatan Darat dan Penerbit Angkasa; dan Soedarisman Poerwokoesoemo. (1984) ''Daerah Istimewa Yogyakarta.'' Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.</ref>''
{{reflist}}
| |||