Arjowilangun, Kalipare, Malang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 20:
== Sejarah Desa Arjowilangun ==
<gallery>
Berkas:Contoh.jpg|
Berkas:Contoh.jpg|Judul2
</gallery>
Pada zaman dahulu kala, ada seorang pengembara yang bernama Mertowijoyo, beliau berasal dari Mataram (sekarang Yogyakarta) putra dari seorang pertapa sakti yaitu Eyang Gimbal. Beliau bertempat di Gunung Tego Pantes Mataram. Meninggal pada tahun 1752 dan meninggalkan 2 (dua) orang putra yaitu:
1. Kromo
Baris 81 ⟶ 71:
Merupakan tempat Pesareyan Eyang Demang Mertowijoyo yang sangat disakralkan oleh masyarakat Desa Arjowilangun. Padepokan ini terletak di Dusun Pangganglele. Selain itu juga Padepokan ini menyimpan beberapa peninggalan pusaka Eyang Demang Mertowijoyo, diantaranya: Pecut, Gendir, Batik Parang Cantel dll.
Baris 91 ⟶ 81:
3. Arca Paron
Sebuah Arca atau patung yang berbentuk seperti tempat pemujaan yang terletak di area Pemakaman Dusun Pangganglele. Arca ini sampai sekarang masih digunakan untuk pemujaan oleh masyarakat Hindu, Desa Arjowilangun.
4. Pesareyan Mbah Ampel
Baris 98 ⟶ 88:
5. Gunung Gurit
Merupakan tempat pertama Eyang Demang Mertowijoyo manapakkan kakinya di bhumi Arjowilangun. Dalam setiap acara Bershedesho, Gunung Gurit adalah tempat pertama untuk melakukan upacara sacral. Yaitu kegiatan Napaktilas Sing Babat Alas Desa Arjowilangun. Gunung Gurit terletak di Dusun Duren.
== Kondisi Geografis ==
|