Tenggelamnya Kapal Van der Wijck: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib)
terlalu banyak bold
Baris 30:
== Latar belakang ==
{{utama|Haji Abdul Malik Karim Amrullah}}
[[Haji Abdul Malik Karim Amrullah]], atau lebih dikenal dengan singkatan Hamka, adalah ulama asal [[Minangkabau]] yang dibesarkan dalam kalangan keluarga yang taat beragama. Ia memandang tradisi yang ada dalam masyarakat di sekitarnya sebagai penghambat kemajuan agama, sebagaimana pandangan ayahnya, [[Abdul Karim Amrullah]].{{sfn|Siregar|1964|p=60}}{{sfn|Teeuw|1980|p=104}} Setelah melakukan perjalanan ke [[Jawa]] dan [[Mekkah]] sejak berusia 16 tahun untuk menimba ilmu, ia bekerja sebagai guru agama di [[Deli]], [[Sumatera Utara]], lalu di [[Makassar]], [[Sulawesi Selatan]].{{sfn|Siregar|1964|p=61}} Dalam perjalanan ini, terutama saat di [[Timur Tengah]], Hamka banyak membaca karya dari ahli dan penulis Islam, termasuk karya penulis asal Mesir [[Mustafa Lutfi al-Manfaluti]] hingga karya sastrawan Eropa yang telah diterjemahkan ke dalam [[bahasa Arab]].{{sfn|Jassin|1985|p=46}}{{sfn|Jassin|1985|p=47}} Pada tahun 1935, Hamka meninggalkan Makassar untuk pergi ke [[Medan]]. Di kota itu, ia menerima permintaan untuk menjadi pemimpin redaksi majalah ''Pedoman Masjarakat'', yang dalam majalah ini untuk pertama kalinya nama pena Hamka diperkenalkan.{{sfn|Teeuw|1980|p=104}} Di sela-sela kesibukannya, Hamka menulis ''Van der Wijck''; karya yang diilhami sebagian dari tenggelamnya suatu kapal pada tahun 1936.{{sfn|Tempo 2008, Hamka Menggebrak Tradisi}}
 
== Plot ==