Stasiun Gambir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 87:
 
==Situasi==
Hingga 29 Juni 2011, Stasiun ini bukan pemberhentian bagi [[KRL Jabotabek]] kelas [[kereta api ekonomi|ekonomi]] yang juga melayani rute [[Jakarta]]. Pemberhentian terdekatnya adalah [[Stasiun Gondangdia|Gondangdia]] yang dekat dengan [[Jalan Jaksa]], tempat wisata orang asing di Jakarta; yang suasananya mirip dengan suasana jalan di [[Bali]]. Stasiun ini lebih berisik dan kurang terawat dibanding stasiun Gambir, terutama bila musim [[Lebaran]] sudah tiba, dan banyak orang [[mudik]] melalui stasiun ini. Ini seakan mencerminkan bahwa kesenjangan sosial tidak hanya terjadi pada manusia, tetapi juga terjadi pada kelas kereta. Mulai 2 Juli 2011, [[KRL Jabotabek]] dan [[Commuter Line]] berhenti di Stasiun ini. Meskipun PT. KAI menerapkan sistem ''boarding pass'', tapi semua perjalanan KRL tidak berhenti di stasiun Gambir.
 
Stasiun ini terdiri dari tiga tingkat. Aula utama, [[loket]], beberapa [[restoran]] dan [[toko]], serta mesin [[ATM]] terdapat pada tingkat pertama. Tingkat kedua adalah [[ruang tunggu]] dengan beberapa [[restoran cepat saji]] dan [[Kafe|kafetaria]], sedangkan [[Stasiun kereta api#Peron stasiun|peron]] berada pada tingkat ketiga dan karena stasiun Gambir bersifat kelas stasiun besar, pengumuman memakai bahasa bilingual.