Nazir Datuk Pamoentjak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adi.akbartauhidin (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Adi.akbartauhidin (bicara | kontrib)
k ce
Baris 23:
Di [[Belanda]], ia pernah menjadi Ketua [[Perhimpunan Indonesia]], sebuah pekumpulan mahasiswa yang aktif memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.<ref>[http://books.google.co.id/books?id=wu2WL7tRkNwC&pg=PA29&lpg=PA29&dq=nazir+datuk+pamuntjak&source=bl&ots=gx78mItEc2&sig=91omewOO7IzPhyl_tcDlNCP2emk&hl=en&sa=X&ei=4yJBUdr7G4LkrAfL04CoDw&ved=0CEMQ6AEwAg#v=onepage&q=nazir%20datuk%20pamuntjak&f=false Muhammad Umar Syadat Hasibuan, Yohanes S. Widada, Revolusi Politik Kaum Muda]</ref> Setelah Indonesia merdeka, Nazir Datuk Pamoentjak berkarier sebagai diplomat. Ia beberapa kali dipercaya menjadi duta besar Indonesia untuk negara-negara sahabat.
 
Pada [[Januari]] [[1918]], Nazir Datuk Pamuncak datang ke [[Padang]] sebagai utusan ''[[Jong Sumatranen Bond]]'' (JSB). Dia datang diutus untuk mendirikan cabang-cabang di [[Padang]] dan [[Bukittinggi]]. Di [[Padang]], usahanya berhasil. tetapi di Bukittinggi tidak.<ref name=Imran>[[Amrin Imran|Imran, Amrin]] (1991). ''Mohammad Hatta:Pejuang, Proklamator, Pemimpin, Manusia Biasa''. hlm. 14-15. [[Jakarta]]: Mutiara Sumber Widya. [[OCLC]] [http://worldcat.org/oclc/9072338 9072338]</ref> Nazir berpidato di depan para pelajar di [[Padang]] bahwa pemuda-pemuda [[Jawa]] sudah lebih dahulu maju daripada di [[Sumatera]]. Namanya ''[[Jong Java]]''. JSB sendiri baru berdiri pada akhir tahun [[1917]]. BeginiBerikut adalah isi [[pidato]]nya,:<ref name=Imran/>
 
{{cquote|Pemuda-pemuda [[Sumatra]] harus mengikuti jejak pemuda-pemuda [[Jawa]]. Kita tak boleh ketinggalan. Pemuda-pemuda Sumatra mempunyai tugas yang berat. Kita harus memajukan masyarakat Sumatra. Di tangan pemudalah, terletak nasib bangsa dan tanah air.}}