[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De Molenvliet op de grens van Noordwijk en Rijswijk te Batavia TMnr 60010977.jpg|thumb|250px|Suasana Molenvliet tempo dulu]]
{{inuse}}'''Molenvliet''' adalah suatu kawasan bersejarah yang terletak di sepanjang Jalan Gajah Mada dan Jalan Hayam Wuruk, Jakarta.<ref name="jp">[http://www.thejakartapost.com/news/2003/04/23/039molenvliet039-marked-batavia039s-golden-age.html 'Molenvliet' marked Batavia's golden age.] Sari P. Setiogi. 23 April 2003. The Jakarta Post. Diakses pada 6 Mei 2013. </ref> Di kawasan ini, dibangun kanal Molenvliet yang menghubungkan Oud Batavia ([[Kota Tua Jakarta|Kota Tua]]) dan ''[[Weltevreden]]'' ([[Lapangan Banteng]] dan [[Monas]]).<ref name="test">[http://m.tnol.co.id/aktivitas/20959-kjb-siap-menjelajah-kawasan-molenvliet.html KJB Siap Menjelajah Kota Tua]</ref> Kanal ini dibangun oleh seorang kapiten Tionghoa bernama Phoa Bing Gam pada tahun [[1648]] dimana saat itu [[Batavia]] dipimpin oleh Gubernur Jenderal [[Jan Pieterszoon Coen]]<ref> {{cite book | last1 = Marcus A.S | last2 = Pax Benedanto | title = Kesastraan Melayu Tionghoa dan Kebangsaan Indonesia | volume = Jilid 10 | publisher = KPG (Kepustaan Populer Gramedia) | year = 2007 | location = Jakarta | pages = 195-196 | url = http://books.google.co.id/books?id=5WfLuxiBz4IC&pg=PA193&dq=Molenvliet&hl=id&sa=X&ei=rk2KUZDGBJDLrQfgxoHYCQ&redir_esc=y#v=onepage&q=Molenvliet&f=false | accessdate = 8 Mei 2013 | isbn = 978-9799100795}}</ref>. Di masa itu, sebelum dimulainya pembangunan kanal, tingkat kehidupan di pusat kota Batavia memburuk karena kualitas air dan sanitasi yang kurang baik. Selain itu, Batavia pada abad ke-17 ditandai dengan mewabahnya penyakit [[malaria]] akibat dari banyaknya daerah rawa di kawasan tersebut.<ref name="ko">[http://www1.kompas.com/readkotatua/xml/2009/04/22/15483130/beng.gam.dan.kejayaan.molenvliet Beng Gam dan Kejayaan Molenvliet.] 22 April 2009. WARTA KOTA Pradaningrum Mijarto. Wisata Kota Tua. Diakses pada 6 Mei 2013.</ref> Kondisi ini membuat banyak orang Belanda mulai berpindah tempat tinggal ke luar pusat kota Batavia. Setelah pembangunan kanal selesai, banyak juga dari mereka yang berpindah ke kawasan ini dan membangun rumah di sepanjang Molenvliet yang kemudian menjadi suatu kawasan elit <ref name="jp"/>. Sesuai dengan nama pembuatnya yaitu Kapiten Phoa Bing Gam, saluran kanal ini diberi nama ''Bingamvaart'' yang kemudian pada tahun 1661 diubah namanya menjadi Molenvliet <ref name="kompas"> {{cite book | last1 = Mulyawan Karim | title = EKSPEDISI CILIWUNG, Laporan Jurnalistik Kompas, Mata Air - Air Mata | publisher = PT. Kompas Media Nusantara | year = 2009 | location = Jakarta | pages = 91-92 | url = http://books.google.co.id/books?id=QMhiTccSICUC&pg=PA91&dq=Molenvliet&hl=id&sa=X&ei=rk2KUZDGBJDLrQfgxoHYCQ&redir_esc=y | accessdate = 8 Mei 2013 | isbn = 978-9797094256}}</ref>.