2 Tawarikh 32: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 7:
 
== Waktu ==
* Kisah yang dicatat di pasal ini menurut catatan sejarah terjadi sekitar tahun [[729 SM]]- [[700 SM]].
 
== Struktur ==
Baris 16:
 
== Ayat 1 ==
:''Setelah peristiwa yang menunjukkan kesetiaan Hizkia itu datanglah Sanherib, raja Asyur, menyerbu Yehuda. Ia mengepung kota-kota berkubu, dan berniat merebutnya.''<ref>{{Alkitab|2 Tawarikh 3332:1}}</ref>
[[Kitab Tawarikh]] mencatat bahwa Sanherib menyerbu Yehuda setelah tindakan-tindakan kesetiaan Hizkia (lihat {{Alkitab|2 Raja-raja 18:1-19:37}}; {{Alkitab|Yes 36:1-37:38}}). Kesulitan dan ujian kadang-kadang dialami seorang percaya yang sudah setia dan taat sepenuhnya kepada Allah. Akan tetapi, kepastian iman ialah: Dia yang ada bersama kita sedemikian besar sehingga Ia dapat mengalahkan segala serangan yang dilancarkan musuh kepada kita ({{Alkitab|2 Tawarikh 32:7}}; bandingkan {{Alkitab|1 Yohanes 4:4}}).<ref name=fulllife>The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.</ref>
 
== Ayat 31 ==
:''Demikianlah juga ketika utusan-utusan raja-raja Babel datang kepadanya untuk menanyakan tentang tanda ajaib yang telah terjadi di negeri, ketika itu Allah meninggalkan dia untuk mencobainya, supaya diketahui segala isi hatinya.''<ref>{{Alkitab|2 Tawarikh 32:31}}</ref>
Kisah mengenai urusan Hizkia dengan utusan-utusan Babel terdapat dalam {{Alkitab|2 Raja-raja 29:12-19}} dan {{Alkitab|Yesaya 39:1-8}}. Allah kadang-kadang menarik tanda-tanda kedekatan dan perkenan-Nya supaya menguji hati dan keteguhan kepercayaan hamba-hamba pilihan-Nya. Allah dapat juga menguji kemurnian pengabdian orang percaya supaya melatih mereka dalam kerendahan hati dan mempersiapkan mereka untuk tugas atau tanggung jawab yang lebih besar.
* 1) Beberapa cara Allah menguji umat-Nya ialah dengan
** (a) keadaan buruk yang tak kunjung berakhir, seperti [[Yusuf bin Yakub|Yusuf]] di Mesir ({{Alkitab|Kejadian 39:1-40:23}}),
** (b) penderitaan jasmaniah atau emosional, seperti [[Ayub]] ({{Alkitab|Ayub 1:1-2:13}}),
** (c) penundaan penggenapan janji-janji Allah, seperti [[Abraham]] dan [[Sara]] ({{Alkitab|Kejadian 15:1-21:34}}) dan mimpi-mimpi Yusuf ({{Alkitab|Kejadian 37:1-36; 42:6}}; bandingkan {{Alkitab|Mazmur 105:17-19}}),
** (d) ujian ketaatan yang sulit, seperti [[Abraham]] dengan [[Ishak]] ({{Alkitab|Kejadian 22:1-24}}) atau Raja [[Saul]] ({{Alkitab|1 Samuel 15:1-35}}), dan
** (e) musim-musim kekeringan atau kegelapan rohani yang dialami sebagian besar umat Allah pada waktu tertentu dalam kehidupan ini.
* 2) Belajar untuk mempercayai Allah dan tetap setia di tengah-tengah pengalaman yang berat menghasilkan buah iman teguh yang matang, watak teruji, ketaatan dewasa, dan perkenan Allah (bandingkan {{Alkitab|2 Korintus 12:7-10}}). Di tengah-tengah ujian yang berat, Ayub menyatakan, "Karena Ia tahu jalan hidupku, seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas" ({{Alkitab|Ayub 23:10}}; bandingkan {{Alkitab|Zakharia 13:9}}). Diuji oleh Allah belum tentu menjadi tanda bahwa Ia tidak berkenan atau menghukum kita, tetapi mungkin menjadi tanda dari maksud-Nya yang lebih besar bagi orang yang hatinya sedang diuji oleh-Nya.<ref name=fulllife/>
 
== Referensi ==
Baris 32 ⟶ 43:
* [[Tawarikh Nabonassar sampai Shamash-shum-ukin]]
* [[Yesaya]]
* Bagian [[Alkitab]] yang berkaitan: [[2 Raja-raja 18]], [[2 Raja-raja 19]], [[2 Raja-raja 20]], [[2 Tawarikh 29]], [[2 Tawarikh 30]], [[2 Tawarikh 31]], [[Yesaya 22]], [[Yesaya 30]], [[Yesaya 36]], [[Yesaya 37]], [[Yesaya 38]], [[Yesaya 39]], [[1 Yohanes 4]].
 
== Pranala luar ==
{{2 Tawarikh}}