Kelenteng Mak Co: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Okkisafire (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Okkisafire (bicara | kontrib)
Baris 54:
 
==Sejarah==
Pada saat terjadi pemberontakan Tionghoa pada tahun 1740 yang dimulai di [[Batavia]] dan meluas ke daerah lain termasuk Jawa Tengah (dikenal dengan nama [[Perang Kuning]]), terjadi persatuan antara masyarakat pribumi dengan Tionghoa. Belanda menganggap hal tersebut membahayakan kejayaan Kompeni sehingga mereka mengadu domba kedua kelompok ini. Kompeni kemudian mengeluarkan perintah untuk memindahkan pemukiman orang-orang Tionghoa di Dresi ([[Dresi Wetan, Kaliori, Rembang|Wetan]] dan [[Dresi Kulon, Kaliori, Rembang|Kulon]]) serta Jangkungan ke sebelah timur atau masuk ke dalam [[Rembang, Rembang|Kota Rembang]] yang sekarang.
 
Dengan dipindahkannya pemukiman warga Tionghoa, [[Klenteng|Kelenteng]] "''Dewi Samudra Mak Co Poo Thian Siang Sing Bo Nio-Nio''" yang semula berada di Jangkungan juga dipindahkan ke Rembang. Awalnya, bangunan klenteng menempati lokasi di Jalan K.S. Tubun No.3, ditandai batu peringatan pemugaran kelenteng yang masih ada hingga sekarang. Tidak diperoleh data yang pasti kapan dan berapa lama klenteng Dewi Samudra berada di lokasi tersebut. Klenteng kemudian dipindahkan ke Desa [[Tasikagung, Rembang, Rembang|Tasikagung]] di lokasi yang sekarang, setelah warga Tionghoa membangun kelenteng '''Tjoe Hwie Kiong''' di Rembang pada tahun 1841.