Kota Tegal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Yanu Tri (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 72:
Meskipun kota Tegal tidak diakui sebagai pusat budaya [[Jawa]], namun kesenian di sini berkembang cukup pesat. Berbagai macam diskusi budaya digelar dengan menghadirkan budayawan nasional dan lokal. Kesenian asli Kota Tegal adalah tari endel dan balo-balo. Ibu Sawitri merupakan generasi pertama penari endel. Selain itu, seni sastra dan teater juga juga merupakan andalah Kota Tegal. Penyair Tegal yang termasuk dalam [[angkatan 66]] adalah [[Piek Ardijanto Soeprijadi]] dan [[SN Ratmana]]. Sementara Widjati digolongkan ke dalam penyair Angkatan '00' (Kosong-kosong). Kota Tegal tercatat memiliki dua tokoh perfilman nasional yang cukup produktif yaitu [[Imam Tantowi]] (sutradara dan penulis skenario), dan [[Chaerul Umam]] (sutradara).
 
Beberapa teater yang kiprahnya menasional antara lain teater RSPD (Yono Daryono), teater Puber (Nurhidayat Poso), teater Wong (M Enthieh Mudakir), teater Hisbuma ([[Dwi Ery Santoso]]), dan Teater Q ([[Rudi Itheng]]). Di bidang musik, tercatat beberapa nama yang menjadi cikal-bakal lahirnya musik Tegalan yaitu Hadi Utomo, [[KMSWT|Nurngudiono]], dan Lanang Setiawan. ([[Ramat Rahardjo]])
 
Keberadaan [[Dewan Kesenian Tegal|Gedung kesenian]] (bekas Gedung Wanita) di jalan Setiabudi menjadi wahana ekspresi para seniman Kota Tegal. Kesenian di kota ini cukup menarik perhatian para peneliti dari luar negeri, antara lain Richard Curtis ([[Australia]]), dan Anton Lucas (Australia, penulis buku ''Peristiwa Tiga Daerah'').
Baris 107:
Beberapa obyek wisata Kota Tegal yang dapat dikunjungi antara lain:
* Pantai Alam Indah (PAI) yang dilengkapi anjungan, gardu pemantau, waterboom, [[Monumen Bahari]], dan panggung hiburan.
* pemandian air panas Guci yg terletak di kaki gunang slamet
* waduk cacaban
* Wisata air yaitu [[Gerbang Mas Bahari Waterpark]] (waterpark terbesar di Jawa Tengah)
* Wisata makanan antara lain: pondok makan jalan teri (pokanjari), lesehan di seputaran Jalan A. Yani (pada waktu malam hari), rumah makan masakan laut di kawasan PAI serta rumah makan kapal terapung "Lor ing Margi" yang baru dibuka Agustus 2009, rumah makan Miraos, rumah makan Sari Laguna, dan lain-lain