Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 10:
 
=='''Sejarah'''==
Munculnya BKDI sebagai [[bursa]] berjangka berjangka komoditi setidaknya menempuh perjalanan yang cukup panjang. Dimulai tahun [[2006]] dari wacana beberapa tokoh yang peduli terhadap perdagangan berjangka komoditi primer. Kemudian, wacana itu mengerucut dengan mendirikan badan hukum BKDI ditahun [[2007]].
 
Sebagaimana dipersyaratkan Undang-undang No.32/1997, tentang perdagangan berjangka komo¬ditikomoditi, pendirian sebuah bursa berjangka harus didukung atau dipromotori setidaknya sebanyak 11 perusahaan yang tidak terafiliasi.
Dari akta pendirian BKDI, diketahui masing-masing perusahaan promotor ini menyetor modal awal senilai Rp 1 miliar. Atau masing-masing mengantongi saham sebesar 8,3 persen.
 
Sementara itu, untuk melengkapi infrastruktur per¬daganganperdagangan berjangka, BKDI mendirikan lembaga kliring yakni PT Identrust Security International (ISI). Saham atau kepemilikan lembaga kliring ini '''100 persen''' dimi-likidimiliki BKDI.
Setelah melengkapi semua persyaratan dan me¬menuhi prosedur formal pendirian bursa berjangka dan lembaga kliring berjangka, akhirnya Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) di tahun 2009 mengelontorkan dua izin usaha kepada BKDI dan ISI. Keluarnya izin tersebut melalui Surat Kepu¬tusanKeputusan No. 26/BAPPEBTI/KP/6/2009, tertanggal 23 Juni 2009, kepada BKDI. Dan, Surat Keputusan No.30/BAPPEBTI/KP/7/2009, tanggal 3 Juli 2009, kepada ISI.
 
Bentuk ucap syukur keluarnya izin usaha tersebut dari otoritas perdagangan berjangka, BKDI dan ISI menggelar perhelatan pada 7 [[Juli]] [[2009]], di Graha Fi¬nanceFinance, [[Jakarta]]. Dari perlehatan ini, pihak manajemen semula terucap BKDI akan beroperasi pada bulan [[Oktober]] 2009. Namun, rencana itu beberapa kali menga-lami pengunduran demi persiapan yang lebih matang.
 
Tetapi akhirnya, pada 10 Desember 2009, BKDI menggelar soft launching dengan perdagangan per¬dana kontrak berjangka komoditi emas. Inilah tahap awal jawaban BKDI akan harapan semua lapisan rakyat Indonesia, menjadi tuan dirumahnya sendiri. Kaya dengan berbagai komoditi unggulan dan sekali¬gus menjadi pasar internasional. Momen bersejarah itu pun digelar di gedung BKDI yang beralamat di Jalan Letjen S Parman, Kavling 73, Jakarta.