Kek Lesap: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Muhammad munari (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Muhammad munari (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
 
 
'''Ke' Lesap''' adalah putera Madura keturunan dari '''Pangeran Sosro Diningrat / Pangeran Tjokro Diningrat III / Pangeran [[Cakraningrat]] III (1707-1718)''' dengan isteri [[selir]]. Tokoh ini sering muncul dari [[cerita rakyat]] Madura.
 
== Kehidupan ==
'''Ke' Lesap''' adalah putera Madura keturunan dari '''Pangeran Sosro Diningrat / Pangeran Tjokro Diningrat III / Pangeran [[Cakraningrat]] III (1707-1718)''' dengan isteri [[selir]]. Tokoh ini sering muncul dari [[cerita rakyat]] Madura.<br />
 
Pada suatu waktu ia diberitahu oleh ibunya tentang siapa sebenarnya ayahnya. Sebagai seorang pemuda ia merasa kesal dan berusaha untuk tampil ke depan dengan berbagai macam keahliannya. Kek Lesap muda memiliki kebiasaan suka sekali bertapa di Gunung-gunung dan di kuburan-kuburan yang keramat. Pada suatu waktu ia bertapa di gunung Geger (di [[Bangkalan]]) dengan waktu yang cukup lama, hingga setelah bertapa ia mempunyai beberapa macam keahlian dan terutama keahliannya sebagai [[dukun]] untuk menyembuhkan bermacam-macam penyakit yang diderita oleh orang-orang.<br />
 
 
Hal itu terdengar oleh Raja [[Bangkalan]] yang bernama '''Suro Diningrat / Pangeran Tjokro Diningrat IV / Pangeran Cakraningrat IV (1718-1736)'''. lalu ia dipanggil dan diperkenankan untuk tinggal di Bangkalan dan diberi hadiah berupa rumah di '''Desa Pejagan''', selain itu Raja juga mengijinkan ia untuk menjalankan prakteknya sebagai dukun. Sebagai dukun ia tak segan untuk memberi berbagai macam obat-obatan kepada siapapun yang menderita sakit.<br />
 
Pada suatu waktu ia diberitahu oleh ibunya tentang siapa sebenarnya ayahnya. Sebagai seorang pemuda ia merasa kesal dan berusaha untuk tampil ke depan dengan berbagai macam keahliannya. Kek Lesap muda memiliki kebiasaan suka sekali bertapa di Gunung-gunung dan di kuburan-kuburan yang keramat. Pada suatu waktu ia bertapa di gunung Geger (di [[Bangkalan]]) dengan waktu yang cukup lama, hingga setelah bertapa ia mempunyai beberapa macam keahlian dan terutama keahliannya sebagai [[dukun]] untuk menyembuhkan bermacam-macam penyakit yang diderita oleh orang-orang.
 
Meskipun sudah mendapat penghormatan semacam itu, Ke' Lesap masih merasa belum puas karena ia merasa sering diawasi oleh Raja. Sementara Ke' Lesap sendiri mempunyai maksud tersembunyi yaitu dia berambisi untuk memegang pemerintahan di Seluruh Madura, karena itu '''Ke' Lesap''' meninggalkan kota Bangkalan dengan menuju ke arah Timur dan akhirnya ia sampai di goa '''Gunung Pajuddan''' di daerah Guluk-Guluk dan di Goa itulah ia bertapa untuk beberapa tahun lamanya.<br />
Hal itu terdengar oleh Raja [[Bangkalan]] yang bernama '''Suro Diningrat / Pangeran Tjokro Diningrat IV / Pangeran Cakraningrat IV (1718-1736)'''. lalu ia dipanggil dan diperkenankan untuk tinggal di Bangkalan dan diberi hadiah berupa rumah di '''Desa Pejagan''', selain itu Raja juga mengijinkan ia untuk menjalankan prakteknya sebagai dukun. Sebagai dukun ia tak segan untuk memberi berbagai macam obat-obatan kepada siapapun yang menderita sakit.
 
Meskipun sudah mendapat penghormatan semacam itu, Ke' Lesap masih merasa belum puas karena ia merasa sering diawasi oleh Raja. Sementara Ke' Lesap sendiri mempunyai maksud tersembunyi yaitu dia berambisi untuk memegang pemerintahan di Seluruh Madura, karena itu '''Ke' Lesap''' meninggalkan kota Bangkalan dengan menuju ke arah Timur dan akhirnya ia sampai di goa '''Gunung Pajuddan''' di daerah Guluk-Guluk dan di Goa itulah ia bertapa untuk beberapa tahun lamanya.
 
Diceritakan bahwa Ke' Lesap mempunyai sebuah [[golok]] yang dinamai dengan '''Kodhi' Crancang''' yang dapat disuruh untuk mengamuk sendiri tanpa ada seorang pun yang memegangnya, karena kesaktian-kesaktian yang dimilikinya, maka ia makin dikenal sampai ke seluruh pelosok Madura.