Semen Padang (perusahaan): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Migrasi 2 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q4163503 |
|||
Baris 109:
[[Kategori:Perusahaan Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan semen Indonesia]]
perkembangan semem padang di bidang pendidikan dengan mengadakan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Unand. Penandatangan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PT Semen Padang Munadi Arifin dengan Rektor Unand Werry Darta Taifur
Dirut PT Semen Padang Munadi Arifin pada kesempatan itu mengatakan, kerjasama Unand-Semen Padang sudah berlangsung sejak lama, yang merupakan perwujudan sinergi antara Perguruan Tinggi, dan pelaku industri. "Unand dan Semen Padang selalu berdampingi dan saling mengisi. MoU ini merupakan salah satu kegiatan yang sudah baku, dan sudah berjalan berkesinambungan. Kami menilai, kerjasama dengan Unand ini sangat penting," kata Munadi pada acara yang juga dihadiri Direktur Litbang dan Operasi PT Semen Padang Agus Boing Nurbiantoro.
MoU antara Semen Padang-Unand itu memiliki tujuan, yakni mengembangkan kemampuan dalam bidang penelitian dan pengembangan, saling membantu (mutual benefit) kedua belah pihak dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan, dan memberikan kesempatan pada Unand untuk mengaplikasikan ilmunya sesuai dengan kebutuhan PT Semen Padang.
"Dengan kerjasama ini banyak hal yang bisa dicapai tidak hanya bidang teknik, manajemen hukum, kegiatan-kegiatan CSR, dan masalah lingkungan. Di Unand juga ada jurusan-jurusan dan banyak badan atau lembaga yang bisa dimanfaatkan. Oleh sebab itu kami berharap kerjasama ini bisa memberikan kontribusi bagi kedua pihak dan bagi masyarakat," kata Munadi.
Diharapkan, kerjasama ini dapat berlanjut pada langkah konkrit dan bermanfaat bagi kedua belah pihak maupun bagi masyarakat.
Pada kesempatan itu, Munadi juga memaparkan tentang perkembangan PT Semen Padang saat ini yang memiliki empat pabrik beroperasi dengan kapasitas terpasang 5,4 juta ton, namun memiliki kemampuan produksi 6 juta ton melalui optimalisasi. Saat ini, PT Semen Padang memiliki pangsa pasar di Sumatera 45 persen. Pangsa pasar ini turun dibandingkan dengan dua tahun lalu yang mencapai 48-49 persen. "Pangsa pasar turun karena kemampuan pasokan PT Semen Padang. Itu terjadi karena peningkatan kapasitas produksi Semen Padang belum mampu mengimbangi permintaan pasar," katanya.
sejak setahun lalu PT Semen Padang sudah menambah kapasitas produksi dengan membangun pabrik baru, Indarung VI. Namun karena ada kendala, proyek itu belum terealisasi sampai saat ini. "Awalnya kita berharap bisa berbarengan dengan PT Semen Gresik yang membangun Pabrik Tuban IV, dan Tonasa yang membangun Tonasa V. Namun, ketika dua pabrik segera beroperasi awal tahun mendatang, Semen Padang masih terkendala membangun Indarung VI," kata Munadi.
Dijelaskannya, pembangunan Pabrik Indarung VI sebenarnya didasari tidak hanya untuk kebutuhan PT Semen Padang tapi juga untuk mendorong geliat ekonomi Sumatra Barat. Karena dengan bertambahnya pabrik baru, akan dapat memacu ekonomi Sumbar melalui multiplier efek. Kehadiran Pabrik Indarung VI diharapkan merekrut tenaga kerja baru, menghidupkan sektor transportasi, dan dampak ikutan lainnya.
|