Rendang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Okkisafire (bicara | kontrib)
Baris 55:
<p style="text-align: right;">— [[Hikayat Amir Hamzah]].<ref>[http://books.google.com/books?id=rahQDaE0bD8C&pg=PA10&dq=rendang+hikayat Hikayat Amir Hamzah.]</ref><ref>[http://mcp.anu.edu.au/Q/standard.html Cari rendang dalam kesusteran Melayu klassik - malay concordance project]</ref>
</blockquote>
 
Rendang merupakan proses memasak, yang didalamnya membuat bumbu hingga meresap. Oleh karena itu, proses rendang dimulai dari membuat gulai, dan jadilah rendang. Proses inilah yang disebut dalam bahasa Padang sebagai mengaduk secara terus menerus tanpa henti.
 
Kelahiran rendang tak luput dari pengaruh beberapa negara. Terutama pada bumbu, yang didapat dari India melalui pedagang Gujarat, India. kita tahu, kari berasal dari India.
 
Proses memasak rendang tak bisa sembarangan untuk menghasilkan citarasa yang enak. Karena diaduk terus-menerus, rendang identik dengan warna hitam dan tidak memiliki kadar air. Masyarakat Padang biasanya menyebutnya dengan rendang paripurna, yang tahan dalam waktu lama hingga berhari-hari.--[[Istimewa:Kontribusi pengguna/36.76.21.134|36.76.21.134]] 22 Mei 2013 02.51 (UTC)
 
Rendang kian termahsyur dan tersebar luas jauh melampaui wilayah aslinya berkat budaya [[merantau]] suku Minangkabau. Orang Minang yang pergi merantau selain bekerja sebagai pegawai atau berniaga, banyak di antara mereka berwirausaha membuka [[Rumah Makan Padang]] di seantero Nusantara, bahkan meluas ke negara tetangga hingga Eropa dan Amerika. Rumah makan inilah yang memperkenalkan rendang serta hidangan Minangkabau lainnya secara meluas.