Urtikaria: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Trendingtopiq (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 15:
|MeshID = D014581
}}
'''Urtikaria''' (dikenal juga dengan “'''hives''', '''gatal-gatal''', '''kaligata''', atau '''biduran'''”) adalah kondisi kelainan kulit berupa reaksi [[vaskular]] terhadap bermacam-macam sebab, biasanya disebabkan oleh suatu reaksi [[alergi]], yang mempunyai ciri-ciri berupa kulit kemerahan ([[eritema]]) dengan sedikit [[oedem]] atau penonjolan ([[elevasi]]) kulit berbatas tegas yang timbul secara cepat setelah dicetuskan oleh faktor [[presipitasi]] dan menghilang perlahan-lahan.
 
Meskipun pada umumnya penyebab urtikaria diketahui karena rekasi alergi terhadap [[alergen]] tertentu, tetapi pada kondisi lain dimana tidak diketahui penyebabnya secara signifikan, maka dikenal istilah [[urtikaria idiopatik]]. Urtikaria adalah gangguan [[dermatologi]] yang paling sering terlihat di [[UGD]]. Eritema berbatas tegas dan edema yang melibatkan [[dermis]] dan [[epidermis]] yang sangat [[gatal]]. [[Urtikaria]] dapat bersifat [[akut]] (berlangsung kurang dari 6 minggu) atau [[kronis]] (lebih dari 6 minggu). Berbagai macam varian urtikaria antara lain imunoglobulin E akut (IgE)-dimediasi urtikaria, kimia-induced urticaria (non-IgE-mediated), vaskulitis urtikaria, urtikaria autoimun, urtikaria kolinergik, urtikaria dingin, mastositosis, Muckle-Wells syndrome, dan banyak lainnya.
<ref name="Urticaria : a review">{{cite book|author=Poonawalla T, Kelly B.|title=Urticaria : a review|publisher= Am J Clin Dermatol;10(1):9-21|year=2009}} </ref>
 
Urtikaria mungkin memiliki kemiripan dengan berbagai [[penyakit kulit]] lain yang serupa dalam penampilan antara lain [[pruritus]] termasuk [[dermatitis]] atopik ([[eksim]]), [[erupsi]] [[obat]] [[makulopapular]], dermatitis kontak, gigitan [[serangga]], eritema multiforme, [[pityriasis rosea]], dan lainnya Biasanya,biasanya. Namun, [[dokter]] yang berpengalaman mampu membedakan ini dari urtikaria karena penampilannya yang khas (lihat gambar).
<ref name="Acute urticaria and angioedema: diagnostic and treatment considerations.">{{cite book|author=Frigas E, Park MA.|title=Acute urticaria and angioedema: diagnostic and treatment considerations.|publisher= Am J Clin Dermatol;10(4):239-50.|year=2009}} </ref>
 
Sejumlah faktor, baik [[imunologik|imunologi]] dan nonimunologik, dapat terlibat dalam [[patogenesis]] terjadinya urtikaria. Urtikaria dihasilkan dari pelepasan [[histamin]] dari jaringan [[sel-sel|sel mast]] dan dari sirkulasi [[basofil]]. Faktor-faktor nonimunologik yang dapat melepaskan histamin dari [[sel-sel|sel]] tersebut meliputi bahan-bahan kimia, beberapa obat-obatan (termasuk [[morfin]] dan [[kodein]]), makan makanan [[laut]] seperti [[lobster]], [[kerang]], dan makanan-makanan lain, [[toksin]] [[bakteri]], serta agen fisik. Mekanisme imunologik kemungkinan terlibat lebih sering pada urtikaria akut daripada urtikaria kronik. Mekanisme yang paling sering adalah reaksi [[hipersensitivitas]] tipe I yang distimulasi oleh [[antigen]] [[polivalen]] yang mempertemukan dua [[molekul]] Ig E spesifik yang mengikat sel mast atau permukaan basofil.
 
== Etiologi ==
[[Berkas:Gatal pada kulit.jpg|right|]]
Diduga penyebab urtikaria bermacam-macam, diantaranya : [[obat]], [[makanan]], gigitan/ sengatan [[serangga]], bahkan foto sensitizer, [[inhalan]], [[kontaktan]], [[trauma fisik]], [[infeksi]], dan investasi [[parasit]], [[psikis]], [[genetik]], dan [[penyakit]] sistemik.
# Obat
Bermacam- macam obat dapat menimbulkan urtikaria, baik secara imunologik maupun nonimunologik. Hampir semua obat sistemik menimbulkan urtikaria secara imunologik tipe I atau II. Contohnya ialah obat-obat golongan [[penisilin]], [[sulfonamid]], [[analgesik]], [[pencahar]], [[hormon]], dan [[diuretik]]. Ada pula obat yang secara nonimunologik langsung merangsang sel masmast untuk melepaskan [[histamin]], misalnya [[kodein]], [[opium]], dan zat kontras. [[Aspirin]] menimbulkan urtikaria karena menghambat sintesis [[prostaglandin]] dari [[asam arakidonat]].
 
2. Makanan
 
Peranan makanan ternyata lebih penting pada urtikaria yang akut, umumnya akibat reaksi imunologik. Makanan berupa [[protein]] atau bahan lain yang dicampurkan ke dalamnya seperti zat [[warna]], [[penyedap rasa]], atau bahan [[pengawet]], sering menimbulkan urtikaria alergika.
Contoh makanan yang sering menimbulkan urtikaria ialah, [[telur]], [[ikan]], [[kacang]], [[udang]], [[cokelat]], [[tomat]], [[arbei]], [[babi]], [[keju]], [[bawang]], dan [[semangka]]. Bahan yang dicampurkan seperti [[asam nitrat]],[[asam benzoat]], [[ragi]], [[salisilat]], dan [[penisilin]]. CHAMPION 1969 melaporkan +-2% urtikaria kronik disebabkan [[sensitisasi]] terhadap makanan.
 
3. Gigitan/ sengatan serangga
 
Gigitan/ [[sengatan|sengat]] serangga dapat menyebabkan urtikaria setempat, agaknya hal ini lebih banyak diperantarai oleh [[IgE]] (tipe I) dan tipe seluler (tipe IV). Tetapi [[venom]] dan toksin [[bakteri]], biasanya dapat pula mengaktifkan komplemen. [[Nyamuk]], [[kepinding]], dan serangga lainnya, menimbulkan urtika bentuk [[papular]] di sekitar tempat gigitan, biasanya sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari, minggu, atau bulan.
 
4. Bahan ''fotosensitizer''
 
Bahan semacam ini, misalnya [[griseofulvin]], [[fenotiazin]], [[sulfonamid]], bahan [[kosmetik]], dan [[sabun]] [[germisid|germisida]] sering menimbulkan urtikaria.
 
5. Inhalan
 
[[Inhalan]] berupa [[serbuk sari]] [[bunga]] (''[[polen]]''), [[spora]] [[jamur]], [[debu]], [[bulu]] [[binatang]], dan [[aerosol]], umumnya lebih mudah menimbulkan urtikaria alergik (tipe I). Reaksi ini sering dijumpai pada penderita [[atopi]] dan disertai [[gangguan napas]].
 
6. Kontaktan
 
[[Kontaktan]] yang sering menimbulkan urtikaria ialah [[kuku]] binatang, serbuk [[tekstil]], air [[liur]] binatang, [[tumbuh-tumbuhan|tumbuhan]], [[buah-buahan|buah]], bahan kimia, misalnya ''insect repellent'' (penangkis serangga), dan bahan kosmetik. Keadaan ini disebabkan bahan tersebut menembus [[kulit]] dan menimbulkan urtikaria.
 
7. Trauma fisik
 
Trauma fisik dapat diakibatkan oleh faktor dingin, yakni berenang atau memegang benda dingin. Faktor panas misalnya [[sinar]] [[matahari]], [[sinar UV]], [[radiasi]], dan panas pembakaran. Faktor tekanan yaitu goresan, [[pakaian]] ketat, [[ikat pinggang]], [[air]] yang menetes atau semprotan air, [[vibrasi]], dan tekanan berulang-ulang contohnya [[pijatan|pijat]], [[keringat]], benda berat, [[demam]], dan [[emosi]] menyebabkan urtikaria fisik baik secara imunologik maupun nonimunologik.
 
8. Infeksi dan infestasi
 
Bermacam-macam infeksi dapat menimbulkan urtikaria, misalnya infeksi [[bakteri]], [[virus]], jamurr[[jamur]], maupun infestasi [[parasit]]. Infeksi oleh bakteri, contohnya pada infeksi [[tonsil]], infeksi [[gigi]], dan [[sinusitis]]. Masih merupakan pertanyaan, apakah urtikaria timbul karena toksin bakteri atau oleh sensitisasi. Infeksi virus [[hepatitis]], [[mononukleosis]], dan infeksi virus ''[[Cosackie]]'' pernah dilaporkan sebagai penyebab. Infeksi jamur [[kandida]] dan [[dermatofit]] sering dilaporkan sebagai penyebab urtikaria. Infeksi [[cacing pita]], [[cacing tambang]], [[cacing gelang]] juga ''[[Schistosoma]]'' atau ''[[Echinococcus]]'' dapat menyebabkan urtikaria.
 
9. [[Psikis]]
 
Tekanan jiwa dapat memacu sel masmast atau langsung menyebabkan peningkatan [[permeabilitas]] dan [[vasodilatasi kapilar]]. Ternyata hampir 11,5% penderita urtikaria menunjukkan [[gangguan psikis]].
 
10. [[Genetik]]
 
Faktor [[genetik]] ternyata berperan pada urtikaria dan [[angiodema]], walaupun jarang menunjukkan penurunan [[autosomal]] dominan. Diantaranya ialah [[angineurotik edema herediter]], ''[[familial cold urticaria]]'', ''[[familial localized heat urticaria]]'', ''[[vibratory angiodema]]'', ''[[heredo-familial syndrome of urticaria deafness and amyloidosis]]'', dan ''[[erythropoietic protoporphyria]]''.
Diantaranya ialah angineurotik edema herediter, ''familial cold urticaria'', ''familial localized heat urticaria'', ''vibratory angiodema'', ''heredo-familial syndrome of urticaria deafness and amyloidosis'', dan ''erythropoietic protoporphyria''.
 
11. Penyakit sistemik
Beberapa penyakit [[kolagen]] dan keganasan dapat menimbulkan urtikaria, reaksi lebih sering disebabkan reaksi kompleks [[antigen]]-[[antibodi]]. Penyakit [[vesiko-bulosa]], misalnya [[pemfigus]] dan [[dermatitis herpetiformis Duhring]], sering menimbulkan urtikaria. Beberapa penyakit sistemik dapat mengalami urtikaria antara lain limfoma, hipertiroid, hepatitis, [[urtikaria pigmentosa]], [[artritis]] pada demam [[reumatik]], dan [[artritis reumatoid juvenilis]]. <ref name="Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin"> {{cite book | author=Siti Aisah | title= Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin | publisher= Balai Penerbit FKUI | year=2008 | id=ISBN 978-979-496-415-6}}</ref><br /><br />
 
== Pengobatan ==
Sebagian besar kasus urtikaria tidak perlu diperlakukan sebagai gejala yang berat dan kondisi sering akan lebih baik sendiri dalam beberapa hari.
 
Jika gejala urtikaria akut lebih serius atau kondisi tersebut terus berlangsung, Anda dapat membeli obatdiatasi dengan [[antihistamin]] yang dijual bebas di [[apotek]]. Berbicaralah[[Dokter]] denganmungkin apotekermeresepkan Anda[[tablet]] [[kortikosteroid]], ataumeskipun memeriksakanharus kembali ke dokter jika gejala bertambahmemburuk atau pengobatan tidak berhasil setelah dua burukminggu.
 
Dokter mungkin meresepkan tablet kortikosteroid, meskipun Anda harus kembali ke dokter jika gejala memburuk atau pengobatan tidak berhasil setelah dua minggu.
 
Urtikaria Akut
Baris 83 ⟶ 80:
1. [[Antihistamin]]
 
Antihistamin menghambat efek [[histamin]], sehingga mereka dapat menghentikan gejala gatal dan mengurangi [[ruam]]. Contoh antihistamin meliputi [[cetirizine]], [[fexofenadine]], [[loratadin]].
 
Antihistamin modern tidak menyebabkan [[kantuk]] pada kebanyakan orang, tetapi ada beberapa pengecualian. Lihat bagaimana Anda bereaksi terhadap antihistamin sebelum mengemudi atau mengoperasikan [[mesin]] berat. Antihistamin modern dapat menyebabkan mengantuk jika dikonsumsi dengan [[alkohol]]. SelaluSering membacapenderita brosurmengalami informasimasalah untuk[[tidur]] obatpada Anda[[malam]] hari karena urtikaria terutama [[gatal]], dokter dapat memberikan antihistamin tambahan yang diketahui menyebabkan kantuk, seperti [[chlorphenamine]] atau [[hidroksizin]].
 
Antihistamin biasanya tidak diresepkan selama [[kehamilan|hamil]]. Hal ini karena mereka belum ditetapkan sebagai sepenuhnya aman. Namun, dokter dapat merekomendasikan [[chlorphenamine]] jika mereka merasakan manfaat lebih besar daripada risiko. Ada beberapa ribu kasus yang diketahui ibu hamil mengambil chlorphenamine, dan tidak ada bukti efek negatif pada [[bayi]] yang belum lahir.
Jika Anda mengalami masalah tidur pada malam hari karena urtikaria terutama gatal, dokter dapat memberikan antihistamin tambahan yang diketahui menyebabkan kantuk, seperti chlorphenamine atau hidroksizin.
 
Antihistamin biasanya tidak diresepkan selama kehamilan. Hal ini karena mereka belum ditetapkan sebagai sepenuhnya aman. Namun, dokter dapat merekomendasikan chlorphenamine jika mereka merasakan manfaat lebih besar daripada risiko.
 
Ada beberapa ribu kasus yang diketahui ibu hamil mengambil chlorphenamine, dan tidak ada bukti bahwa itu merugikan bayi yang belum lahir.
 
2. [[Kortikosteroid]] tablet
 
Anda mungkin diberikan [[resep]] [[dosis]] tinggi tablet [[kortikosteroid]], seperti [[prednisolon]], jika gejala yang berat.
Kortikosteroid menekan [[sistem kekebalan tubuh]] dan, karenanya, dapat menekan gejala urtikaria. Biasanya, pemberian terapi tiga sampai lima hari prednisolon dianjurkan. Konsumsi tablet [[steroid]] secara jangka panjang biasanya tidak dianjurkan karena hal ini dapat menyebabkan berbagai [[efek samping]] dan [[komplikasi]], seperti [[tekanan darah tinggi|hipertensi]], [[glaukoma]], [[katarak]], dan [[diabetes]] (atau dapat membuat diabetes yang ada lebih buruk).
Kortikosteroid menekan sistem kekebalan tubuh dan, karenanya, dapat menekan gejala urtikaria.
Biasanya, pemberian terapi tiga sampai lima hari prednisolon dianjurkan.
 
Konsumsi tablet steroid secara jangka panjang biasanya tidak dianjurkan karena hal ini dapat menyebabkan berbagai efek samping dan komplikasi, seperti tekanan darah tinggi, glaukoma, katarak dan diabetes (atau dapat membuat diabetes yang ada lebih buruk).
 
Urtikaria Kronis