Malari: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Gunkarta (bicara | kontrib)
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 180.253.101.41) dan mengembalikan revisi 6741243 oleh Addbot
Baris 4:
Peristiwa itu terjadi saat Perdana Menteri (PM) Jepang [[Tanaka Kakuei]] sedang berkunjung ke [[Jakarta]] ([[14 Januari|14]]-[[17 Januari]] [[1974]]). Mahasiswa merencanakan menyambut kedatangannya dengan berdemonstrasi di [[Bandar Udara Halim Perdanakusuma|Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma]]. Karena dijaga ketat, rombongan mahasiswa tidak berhasil menerobos masuk pangkalan udara. Tanggal [[17 Januari]] [[1974]] pukul 08.00, PM Jepang itu berangkat dari Istana tidak dengan mobil, tetapi diantar Presiden [[Soeharto]] dengan helikopter dari [[Bina Graha]] ke pangkalan udara.
 
Kedatangan KetuasssKetua ''[[Kelompok Antarpemerintah bagi Indonesia|Inter-Governmental Group on Indonesia]]'' (IGGI), [[Jan P. Pronk]] dijadikan momentum untuk demonstrasi antimodal asing. Klimaksnya, kedatangan PM Jepang, Januari 1974, disertai demonstrasi dan kerusuhan.
 
Usai terjadi demonstrasi yang disertai kerusuhan, pembakaran, dan penjarahan, Jakarta berasap. Soeharto memberhentikan [[Soemitro]] sebagai [[Panglima]] [[Komando pemulihan keamanan dan ketertiban|Kopkamtib]], langsung mengambil alih jabatan itu. Jabatan [[Asisten Pribadi Presiden]] dibubarkan. Kepala [[Badan Intelijen Negara|Bakin]], [[Sutopo Juwono]] digantikan oleh [[Yoga Soegomo]].