Sejarah batik di indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k +gabung
Mhmalik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
Sejarah batik di Indonesia memiliki perjalanan yang sangat panjang. Kejayaan kerajaan Majapahit di masa lampau telah membuat seni batik tertancap kuat selama berabad-abad sebagai warisan budaya nusantara. Sejarah batik hingga menjadi model baju batik seperti sekarang ini, tidak terlepas dari keberadaan kerajaan Majapahit sebagai kerajaan besar dan makmur di Nusantara yang mengalami puncak kejayaan pada abad ke-14. Itulah sebabnya, motif-motif batik dapat ditemukan di setiap artefak peninggalan budaya seperti pada candi-candi, yoni, dan tempat pemujaan hindu-budha lainnya.
 
Menurut Wulandari (2011:11) berbagai motif batik tersebar di seluruh wilayah nusantara. Motif dasar lereng dapat ditemukan pada patung emas Syiwa (dibuat abad IX) di Gemuruh, Wonosobo. Dasar motif ceplok ditemukan pada pakaian patung Ganesha di Candi Banon dekat Candi Borobudur (dibuat abad IX). Batik juga ditemukan pada titik-titik dalam motif pada patung Padmipada di Jawa Tengah (menurut perkiraan patung tersebut dibuat awal abad VIII-X). Motif liris ditemukan pada patung Manjusri, Ngemplak, Semongan, Semarang (dibuat abad X)<ref>Wulandari, Ari. 2011. Batik Nusantara: Makna Filosofi, cara pembuatan & Industri Batik. Yogyakarta: Penerbit Andi.</ref><references/>.
 
Kenyataan tersebut membuktikan bahwa kegiatan membatik telah ada sejak ratusan tahun silam. Kejayaan majapahit yang memiliki wilayah kekuasaan sangat luas, batik makin dikenal oleh masyarakat. Kegiatan membatik sudah menjadi tradisi yang mendarah daging di seluruh kawasan mulai ujung Sumatera hingga Papua. Kendati demikian, kepastian kapan batik mulai ada masih menjadi bahan kajian para pakar.