Sejarah batik di indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mhmalik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Mhmalik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 7:
Kenyataan tersebut membuktikan bahwa kegiatan membatik telah ada sejak ratusan tahun silam. Kejayaan Majapahit yang memiliki wilayah kekuasaan sangat luas, batik makin dikenal oleh masyarakat. Kegiatan membatik sudah menjadi tradisi yang mendarah daging di seluruh kawasan mulai ujung Sumatera hingga Papua. Kendati demikian, kepastian kapan batik mulai ada masih menjadi bahan kajian para pakar.
 
Sejak berdirinya kerajaan [[Kesultanan Mataram]] Islam, Sejarah batik di Indonesia mulai terdokumentasi. Motif-motif batik yang bersumber dari istana keraton Mataram seperti parang rusak dengan variannya; parang rusak barong, parang rusak gendreh, parang rusak klithik,, semen ageng sawat grudha, semen ageng sawat lar, udan riris, rujak senthe, semen rama, dll.
 
Pada awalnya, batik digunakan sebagai hiasan pada daun lontar yang berisi naskah atau tulisan agar tampak lebih menarik. Seiring perkembangan interaksi bangsa Indonesia dengan bangsa asing, maka mulai dikenal media batik pada kain. Sejak itu, batik mulai digunakan sebagai corak kain yang berkembang sebagai busana tradisional, khusus digunakan di kalangan ningrat keraton (Wulandari, 2011:12).