Aksara Jawa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 113:
==== Pasangan ====
Ketika sebuah konsonan kosong (konsonan yang vokal inherennya ditekan [[virama]]) muncul ditengah kalimat, tanda baca ''pangkon'' untuk menekan vokal inheren tidak digunakan. Namun huruf '''setelah''' konsonan kosong tersebut berubah menjadi bentuk subskrip yang bernama ''pasangan''. Setiap huruf konsonan Jawa memiliki
Beberapa ''pasangan'' perlu disambungkan dengan huruf dasar (dengan cara yang sama seperti tanda baca ''suku'') seperti na, wa, dan nya, beberapa ditulis segaris dengan huruf dasar, seperti pa, sa, dan ha. ''Pasangan'' ka, ta, dan la hanya memiliki bentuk unik apabila ditulis tanpa tanda baca menyambung. Ketika ditulis dengan ''suku'' atau ''pengkal'' semisal, bentuk kedua huruf tersebut menjadi sama dengan huruf dasarnya, namun tetap ditulis dibawah garis. Huruf seperti ya dan ra memiliki bentuk pasangan yang persis sama seperti huruf dasarnya.
|